KEJADIAN DAN FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI DESA TARO, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR

  • Pande Putu Yoga Kamayana
  • Luh Seri Ani
  • I Wayan Weta

Abstract

ABSTRAK


 


Latar Belakang: Stunting adalah masalah yang cukup besar terhadap tumbuh kembang manusia. World Health Assembly telah menyusun rencana untuk mengurangi balita penderita stunting pada tahun 2025. Salah satu upaya yang diprioritaskan adalah mengembangkan identifikasi, pengukuran, dan pemahaman mengenai stunting. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kejadian dan faktor risiko stunting. Metode: Studi analitik observasional dengan rancangan cross sectional telah dilakukan terhadap 41 balita usia 24-59 bulan di Desa Taro pada bulan Agustus hingga Oktober 2019. Subjek dipilih dengan metode convenience sampling dengan kriteria inklusi adalah balita yang tinggal menetap di Desa Taro, memiliki orangtua atau wali yang bersedia ikut serta dalam penelitian dan mampu memberikan keterangan. Kriteria eksklusi yaitu balita yang mengalami penyakit kronis. Data stunting didapatkan melalui pengukuran langsung terhadap tinggi badan dan umur balita. Balita disebut mengalami stunting jika nilai perbandingan tinggi badan dan usia anak dibawah -2 z-score. Data lainnya seperti tinggi badan ibu, berat badan lahir, dan usia kandungan dikumpulkan berdasarkan catatan pada buku KIA. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji chi-square digunakan untuk mendapatkan faktor yang berhubungan dengan stunting pada balita. Hasil: Proporsi balita yang mengalami stunting adalah 34,2%, dengan tinggi badan pendek dijumpai sebesar 22% dan sangat pendek sebesar 12,2%. Balita yang stunting dijumpai pada anak yang memiliki berat badan lahir normal, tinggi badan ibu normal, ibu berusia ?20 tahun, mendapatkan ASI eksklusif, tidak memiliki riwayat diare 6 bulan terakhir, dan kondisi sanitasi tempat tinggal yang baik. Namun tidak dijumpai satu variabel pun yang berhubungan bermakna. Kesimpulan: Kejadian stunting di wilayah Kabupaten Gianyar relatif tinggi. Meskipun demikian, tidak dijumpai adanya faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting, sehingga disarankan untuk mengefektifkan upaya pencegahan stunting melalui deteksi dini stunting pada ibu hamil.


 


Kata Kunci: Stunting, faktor anak, faktor ibu, faktor lingkungan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Pande Putu Yoga Kamayana

1Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali

Luh Seri Ani

2Departemen Kedokteran Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali

I Wayan Weta

2Departemen Kedokteran Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali

Published
2021-05-28
How to Cite
KAMAYANA, Pande Putu Yoga; ANI, Luh Seri; WETA, I Wayan. KEJADIAN DAN FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA DI DESA TARO, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR. E-Jurnal Medika Udayana, [S.l.], v. 10, n. 5, p. 95-101, may 2021. ISSN 2303-1395. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/77268>. Date accessed: 28 mar. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/MU.2021.V10.i5.P17.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>