HUBUNGAN STIGMA MASYARAKAT DENGAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA

  • Nepta Yulita Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
  • Fathra Annis Nauli Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau
  • Erwin Erwin Jurusan Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Abstract

Penerimaan masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berfungsi untuk proses pemulihan dan mencegah kekambuhan ODGJ di lingkungan masyarakat. Stigma masyarakat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penderita gangguan jiwa ditolak atau diterima di lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stigma masyarakat dengan penerimaan masyarakat terhadap ODGJ. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 99 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik cluster sampling, yaitu responden diambil dari perwakilan setiap kepala keluarga (KK) yang tinggal satu RT dengan ODGJ. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Dari 99 responden stigma masyarakat menunjukkan sebanyak 52 responden (52,5%) dengan kategori stigma rendah, dan penerimaan masyarakat menunjukkan sebanyak 56 responden (56,6%) dengan kategori penerimaan baik dengan p value 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara stigma masyarakat dengan penerimaan masyarakat terhadap ODGJ.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariga, R. A. (2020). Soft Skills keperawatan di era milenial 4.0. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Asriani. (2020). Hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa. Jurnal Kesehatan, 77-85.
Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita selekta kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta : Salemba Medika.
Chaplin, J. (2014). Kamus lengkap psikologi. Terjemahan oleh Kartini Kartono. Depok: Rajawali Pers.
Collins, C. (2012). The pshychology book. New York: Dorling Kindsersley Limited.
Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. (2021). Profil dinas kesehatan kota pekanbaru. Diakses dari Dokumen Pribadi: Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2019). Profil kesehatan provinsi riau. Diakses 20 Januari 2022, dari dinkes.riau.go.id: https://dinkes.riau.go.id
Edwar, R., Putri, D. E., & Refrandes, R. (2020). Hubungan stigma masyarakat dengan penerimaan keluarga pada pasien skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakitr Jiwa Daerah Jambi. (Skripsi). Fakultas Keperawatan Universitas Andalas: https://scholar.unand.ac.id.
Hanum, H. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Herdiyanto, Y. K., Tobing, D. H., & Vembriati, N. (2017). Stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa di Bali. Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 2, 121-132.
Islamiati, R., Widianti, E., & Suhendar, I. (2018). Sikap masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa di Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan BSI, Vol. VI No. 2, 195-205.
KBBI. (2021). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Diakses 05 Januari 2022, dari https://kbbi.lektur.id/stigma.
Kemenkes RI. (2014). Stop stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa. Diakses 06 Januari 2022, dari sehatnegriku.kemenkes.go.id: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20141011/5211289/stop-stigma-dan-diskriminasi-terhadap-orang-dengan-gangguan-jiwa-odgj/
Mane, G., Kuwa, M. R., & Sulastein, H. (2022). Gambaran stigma masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Jurnal Keperawatan Jiwa (JKI) Vol. 19. No. 1, 185-192.
Mawaddah, N., Sari, I. P., & Prastya, A. (2020). Faktor predisposisi dan presipitasi terjadinya gangguan jiwa di Desa Sumbertebu Bangsal Mojokerto. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 12 No. 2 November 2020, 116-123.
Mubarak. (2012). Ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Purba, J.M., Suttharangsee, W., & Chaowalit, A. (2017). Effectiveness of a coaching program for family caregivers of person with schizophrenia: a randomized controlled trial. Walailak Journal of Science & Technology, 14(1), 11-24.
Purba, Y. (2020). Hubungan pengetahuan dengan stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa di Lingkungan I, Kelurahan Helvetia Tengah, MedanHelvetia (skripsi). Fakultas Keperawatan: Universitas Sumatera Utara.
Purnama, G., Yani, D. I., & Sutini, T. (2016). Gambaran stigma masyarakat terhadap klien gangguan jiwa di RW 09 Desa Cileles Sumedang. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia Vol.2 No.1, 31-39.
Riskesdas. (2018). Balitbang Kemenkes RI. Diakses dari Data hasil riset kesehatan dasar.
Safrudin, A. (2018). Hubungan antara dukungan instrumental keluarga dengan penerimaan keluarga terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda (skripsi). Kalimantan Timur: Universitas Muhammadiyah Jurusan Ilmu Keperawatan.
Suhardin. (2016). Pengaruh perbedaan jenis kelamin dan pengetahuan tentang konsep dasar ekologi terhadap kepedulian lingkungan. Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Sumantri, A. (2015). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Prenada Media Group Cetakan ke 3.
Surahmiyati, S., Yoga, B. H., & Hasanbasri, M. (2017). Dukungan sosial untuk orang dengan gangguan jiwa di daerah miskin : studi di sebuah wilayah puskesmas di Gunungkidul. Journal of Community Medicine and Public Health , 403-410.
Sya'diyah, H. (2018). Studi tingkat pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa di Desa Banjar Kemantren Buduran Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1-8.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa. Jakarta: Sekretariat Negara.
Usrareli, Fitriana, D., Magdalena., Melly., Idayanti. (2020). Hubungan stigma gangguan jiwa dengan perilaku masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Karya Wanita Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 353-358.
Wiltshire, A. H. (2016). The meanings of work in a public work scheme in shout africa. International Journal of Sociology and Social Policy.
World Health Organization. (2017). In Depression and other common mental disorders: Global health estimates. Geneva: World Health Organization.
Yanuar, R. (2019). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian gangguan jiwa di Desa Pariangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Psychiatry Nursing Journal, 4(1), 1-12.
Yuan, Q., Abdin, E., Picco, L., & Vingkar , J. A. (2016). Attitudes to mental illness and its demographic correlates among general population in singapore. PloS one, 11(11), e0167297.
Yulianti, T. S., & Wijayanti, W. M. (2016). Hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan jiwa dengan sikap masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa. Jurnal Kosala JIK Vol. 4 No.1.
Published
2022-12-31
How to Cite
YULITA, Nepta; NAULI, Fathra Annis; ERWIN, Erwin. HUBUNGAN STIGMA MASYARAKAT DENGAN PENERIMAAN MASYARAKAT TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA. Coping: Community of Publishing in Nursing, [S.l.], v. 10, n. 6, p. 582-589, dec. 2022. ISSN 2715-1980. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/89907>. Date accessed: 27 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/coping.2022.v10.i06.p01.