Kombinasi Perekat dan Bentuk Geometri yang digunakan terhadap Karakteristik Biobriket Batang Bambu Tabah (Gigantochloa Nigrociliata Buse-Kurz)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik terhadap kombinasi bahan perekat dan bentuk geometri yang digunakan terhadap mutu briket bambu tabah yang dihasilkan dan menentukan perlakuan manakah yang memberikan hasil terbaik terhadap katakteristik briket yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan menggunakan 2 faktor dan 3 kali pengulangan. Faktor pertama (A) merupakan kombinasi bahan perekat yang terdiri dari 3 taraf tepung sagu dan tepung tapioka (A1), Tepung sagu dan tepung ketan (A2), dan tepung tapioka dan tepung ketan (A3). Faktor kedua (B) merupakan bentuk geometri yang terdiri dari 3 paraf silinder (B1), kubus (B2), dan balok (B3). Seluruh perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga didapat 27 data pengamatan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS dan apabila terdapat pengaruh yang signifikan, kemudian akan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT terhadap rata-rata perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antar perlakuan jenis kombinasi perekat dan bentuk geometri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter mutu briket yang dihasilkan. Perlakuan briket yang dibuat dengan kombinasi perekat tepung sagu dan tepus ketan dengan bentuk geometri silinder (A2B1) merupaka perlakuan yang menghasilkan briket dengan kualitas paling baik dengan nilai kadar air sebesar (6,80% bb), kadar abu sebesar (12,87%), laju pembakaran sebesar (0.08 g/menit) dan kadar zat menguap sebesar (57,50 %).
ABSTRACT
This study aims to determine the characteristics of the combination of adhesives and geometric shapes used on the quality of stoic bamboo briquettes produced and determine which treatment gives the best results on the characteristics of the briquettes produced. This study used a Factorial Randomized Group Design (RAK) using 2 factors and 3 repetitions. The first factor (A) is a combination of adhesive materials consisting of 3 levels of sago flour and tapioca flour (A1), sago flour and sticky rice flour (A2), and tapioca flour and sticky rice flour (A3). The second factor (B) is a geometric shape consisting of 3 levels of cylinder (B1), cube (B2), and beam (B3). All treatments were replicated 3 times so that 27 observation data were obtained. The data obtained were analyzed using SPSS and if there is a significant effect, then it will be continued with the BNT further test on the average treatment. The results showed that the interaction between the treatment types of adhesive combinations and geometric shapes had a significant effect on the quality parameters of the briquettes produced. The treatment of briquettes made with a combination of sago starch and sticky rice with a cylindrical geometric shape (A2B1) is the treatment that produces the best quality briquettes with a moisture content value of (6.80% bb), ash content of (12.87%,), burning rate of (0.08 g/min) and volatile metter of (57.50%).
Downloads
References
Anizar, H., Sribudiani, E., & Somadona, S. (2020). Pengaruh Bahan Perekat Tapioka Dan Sagu Terhadap Kualitas Briket Arang Kulit Buah Nipah. Perennial, 16(1), 11–17. http://dx.doi.org/10.24259/perennial.v16i1.9159
Ariwidyanata, R., Wibisono, Y., & Ahmad, A. M. (2019). Karakteristik Fisik Briket dari Campuran Serbuk Teh dan Serbuk Kayu Trembesi (Samanea Saman) dengan Perekat Tepung Tapioka. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 7(3), 245–252. https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.04
Barly, Ismanto, A., Martono, D., Abdurachman, & Andianto. (2012). Sifat Fisis Dan Stabilisasi Dimensi Beberapa Jenis Bambu Komersial (Physical Properties and Dimentional Stabilization of Several Commercial Bamboo Species). Jurnal Penelitian Hasil Hutan, 30(3), 163–170.
Fernanda, R. E., Tjahjanti, P. H., Fahruddin, A., Akbar, A., & Ikhsanudin, A. F. (2022). Studi Awal Pembuatan Briket dari Campuran Sampah Botol Jenis PET dan Bahan Sintesis Dengan Perekat Lumpur Sidoarjo. Justek : Jurnal Sains Dan Teknologi, 5(2), 81. https://doi.org/10.31764/justek.v5i2.9975
Fitriana, W., & Febrina, W. (2021). Analisis Potensi Briket Bio-Arang Sebagai Sumber Energi Terbarukan. Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering), 10(2), 147. https://doi.org/10.23960/jtep-l.v10i2.147-154
Haryadi, R., Vita, M., Utami, I. S., Ihsanudin, I., Setiani, Y., & Suherman, A. (2019). Briquettes production as teaching aids physics for improving science process skills. Journal of Physics: Conference Series, 1157(3).
Hastiawan, I., Ernawati, E., Noviyanti, A. R., Eddy, D. R., & Yuliyati, Y. B. (2018). Pembuatan Briket Dari Limbah Bambu Dengan Memakai Adhesive PET Plastik Di Desa Cilayung, Jatinangor. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 7(3), 154–156.
Hendra, D. (2007). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Kayu, Bambu, Sabut Kelapa Dan Tempurung Kelapa Sebagai Sumber Energi Alternatif. In Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Vol. 25, Issue 3, pp. 242–255).
Ihsan, I., & T, M. A. (2019). Pengaruh Komposisi Terhadap Karakteristik Briket Kombinasi Arang Tempurung Kelapa Dan Arang Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata BUSE – KURZ). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 2(2), 87–98.
Iskandar, T., & Suryanti, F. (2015). Bioarang Dari Bambu Terhadap Kualitas Penyalaan. Teknik Kimia, 8–12.
Iskandar, T., & Suryanti, F. (2016). Efektivitas Bentuk Geometri dan Berat Briket Bioarang Dari Bambu Terhadap Kualitas Penyalaan dan Laju Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, 10(1), 8–12.
Ismanto, A., & Martono, D. (2012). (Physical Properties and Dimentional Stabilization of Several Commercial Bamboo Species). 30(3), 163–170.
Julham Prasetya Pane, Erwin Junary, & Netti Herlina. (2015). Pengaruh Konsentrasi Perekat Tepung Tapioka Dan Penambahan Kapur Dalam Pembuatan Briket Arang Berbahan Baku Pelepah Aren (Arenga pinnata). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(2), 32–38.
Kencana, P. K. D., Widia, W., & Antara, N. S. (2012). Praktek baik budi daya bambu rebung tabah (Gigantochloa nigrociliata BUSEKURZ). 1–69.
Maharani, Muhammad, Jalaluddin, Kurniawan, & Ginting. (2022). Pembuatan Briket Arang Serbuk Gergaji Kayu dengan Perekat Tepung Singkong Sebagai Bahan Bakar Alternaltif. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 11:2, 207-216
Milya, Kurniawan, Hakim, Dewi, Muhammad. (2023). Pembuatan Briket Cangkang Kelapa Sawit Menggunakan Variasi Jenis dan Presentase Perekat Tepung Tapioka dan Tepung Beras. Chemical Engineering Journal Storage, 3:4, 505-516
Patty, R. H., Antara, N. S., & Arnata, I. W. (2014). Pengaruh Bagian Rebung dan Perlakuan Pendahuluan terhadap Karakteristik Tepung. JFT : Jurnal Fisika Dan Terapannya, 6(1), 89.
Purnama, R. R. (2012). Pemanfaatan Limbah Cair Cpo Sebagai Perekat Pada Pembuatan Briket Dari Arang Tandan Kosong Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia, 43-53
Purwanto, Sofyan. (2014). Pengaruh Suhu dan Waktu Pengarangan Terhadap Kualitas Briket Arang dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal Litbang Industri. 29-38
Rahman, M., & Mardesci, H. (2015). Pengaruh Perbandingan Tepung Beras Dan Tepung Tapioka Terhadap Penerimaan Konsumen Pada Cendol. Jurnal Teknologi Pertanian, 4(1), 18–28.
Surest, A. H., & Afif, H. (2011). Kayu Dan Tempurung Kelapa Dengan Proses Karbonisasi. 17(8), 29–40.
Taufik, I., & Fenni, S. (2015). Efektivitas Bentuk Geometri Dan Berat Briket Bioarang Dari Bambu Terhadap Kualitas Penyalaan Dan Laju Pembakaran. Jurnal Teknik Kimia, 10(1), 8–12
Utomo, T. A. (2019). Karakteristik Briket Arang Serbuk Gerjaji Dengan Perekat Berbahan Tapioka, Tepung Sagu, Dan Molases. SKRIPSI, 68-74
Yulianti, N. L. (2021). Karakteristik Briket Biomassa dengan Variasi Geometri dan Jenis Bahan Baku yang Berbeda. Jurnal BETA, 193.