Pengaruh Jenis Kemasan terhadap Karakteristik Mutu Tepung Rebung Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz) selama Penyimpanan
Abstract
Abstrak
Rebung merupakan tunas atau anakan bambu yang muncul di dasar tanah, rebung diketahui memiliki kandungan air yang sangat tinggi dan biasa dikonsumsi sebagai olahan sayuran seperti tumisan, isian lumpia, gulai, serta asinan. Salah satu jenis rebung bambu yang tumbuh di Bali adalah rebung bambu tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz). Melihat kandungan air yang dimiliki rebung sangat tinggi, maka daya simpan dan daya guna rebung dapat ditingkatkan dengan membuatnya menjadi produk setengah jadi berupa tepung. Tepung rebung merupakan salah satu bahan makanan yang bersifat kering dan juga mudah mengalami perubahan komponen. Dalam mempertahankan mutu suatu bahan pangan, kemasan memiliki peranan yang sangat penting. Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan jenis kemasan yang tepat dalam mempertahankan karakteristik mutu tepung rebung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama adalah jenis kemasan yaitu (K1) : polipropilen, (K2) : aluminium foil, dan (K3) : paper sack. Faktor kedua adalah lama penyimpanan yaitu (H1) : 10 hari, (H2) : 20 hari, (H3) : 30 hari. Parameter yang diamati adalah kadar air, daya serap air, densitas kamba, serat kasar, derajat putih, dan uji sensoris. Hasil penelitian menujukkan bahwa perlakuan jenis kemasan paper sack dapat lebih mempertahankan karakteristik mutu tepung rebung bambu tabah selama penyimpanan 30 hari dengan nilai kadar air 6,73 %, daya serap air 10,83 %, densitas kamba 0,6445 g/ml, serat kasar 27,16 %, dan derajat putih 49,47 %. Dengan menggunakan kemasan paper sack akan lebih mempertahankan karakteristik mutu tepung rebung selama penyimpanan sehingga tidak cepat mengalami kerusakan.
Abstract
Bamboo shoots are saplings of bamboo that appear at the bottom of the soil, bamboo shoots are known to have very high water content and are usually consumed as processed vegetables such as stir-fry, stuffed spring rolls, curry, and pickles. One type of bamboo shoot that grows well in Bali is the tabah bamboo shoots (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz). Seeing that the water content of bamboo shoots is very high, the shelf life and usability of bamboo shoots can be increased by turning them into semi-finished products in the form of flour. Bamboo shoot flour is one of the foodstuffs that are dry and also easy to change components. In maintaining the quality of a food ingredient, packaging has a very important role. This research was conducted to determine the right type of packaging in maintaining the quality characteristics of bamboo shoot flour. This study uses a Completely Randomized Design which consists of two factors, the first factor is the type of packaging, namely (K1): polypropylene, (K2): aluminum foil, and (K3): paper sack. The second factor is storage time, namely (H1): 10 days, (H2): 20 days, (H3): 30 days. Parameters observed were water content, water absorption, bulk density, crude fiber, whiteness degree, and sensory test. The results showed that the paper sack packaging type treatment could better maintain the quality characteristics of tabah bamboo shoots flour during storage for 30 days with a water content value of 6.73 %, the water absorption capacity of 10.83 %, bulk density of 0.6445 g/ml, crude fiber. 27.16%, and whiteness degree of 49.47%. By using paper sack packaging, it will better maintain the quality characteristic of bamboo shoot flour during storage so that it does not get damaged quickly
Downloads
References
AOAC (Association of Official Analytical Chemists). 2006. Official Methods of
Analsys of AOAC International. Gaithersburg
Arizka, A. A., Daryatmo, J. 2015. Perubahan Kelembaban dan Kadar Air Teh Selama Penyimpanan Pada Suhu dan Kemasan yang Berbeda, 4(4), 124–129.
Diza, Y. H., Wahyuningsih, T., Silfia, S. 2014. Penentuan Waktu dan Suhu Pengeringan Optimal Terhadap Sifat Fisik Bahan Pengisi Bubur Kampiun Instan Menggunakan Pengering Vakum. Jurnal Litbang Industri, 4(2), 105-114.
Engelen A. 2018. Analisis Kekerasan, Kadar Air, Warna dan Sifat Sensori Pada Pembuatan Keripik Daun Kelor. Gorontalo: Politeknik Gorontalo.
Erni, N., Kadirman, K., Fadilah, R. 2018. Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Tepung Umbi Talas (Colocasia esculenta). Jurnal pendidikan teknologi pertanian, 4(1), 95-105.
Indriyani, F., Suyanto, A., 2014. Karakteristik Fisik, Kimia dan Sifat Organoleptik Tepung Beras Merah Berdasarkan Variasi Lama Pengeringan. Jurnal Pangan dan Gizi, 4(2).
Kencana, P. K. D. 2009. Fisiologi Dan Teknologi Pascapanen Rebuffing Bambu Tabah (Gigantochloa nigrociliata Buse-Kurz) Fresh-Cut. Disertasi. Program Pascasarjana Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.
Kumalasari, R., Setyoningrum, F., Ekafitri, R. E. 2015. Karakteristik Fisik dan Sifat Fungsional Beras Jagung Instan Akibat Penambahan Jenis Serat dan Lama Pembekuan. Jurnal Pangan, 24(1), 37-48.
Lalel, H.J.D., Zainal, A,, Lewi, J. 2009. Sifat Fisikokimia Beras Merah Gogo Lokal Ende. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 20(2) : 109-116
Meliko, A.Y., S.E. Bilek dan S. Cesur. 2019. Optimum Akaline Treatnebt Parameters for The Extraction of Cellulose and Production of Cellulose Nanocrystal from Apple Pomace. Carbohydrate Polymers. 215(1):330-337.
Prabowo, B. 2010. Kajian Sifat Fisikokimia Tepung Millet Kuning Dan Tepung Millet Merah. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Priyanto, G., Sari, G., Hamzah, B. 2008. Profil dan Laju Perubahan Mutu Tepung Kecambah Kacang Hijau Selama Penyimpanan. Jurnal Agribisnis dan Industri Pertanian, 7(3), 347-359.
Purwanto, C. C., Ishartani, D., Muhammad, D. R. A. 2013. Kajian Sifat Fisik dan Kimia Tepung Labu Kuning (Cucurbita maxima) dengan Perlakuan Blanching dan Perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Jurnal Teknosains Pangan, 2(2).
Rohmah, M. 2012. Karakteristik Sifat Fisiokimia Tepung dan Pati Pisang Kapas (Musa comiculata). Jurnal Teknologi Pangan. 8(1):20-24.
Rousmaliana, R., Septiani, S. 2019. Identifikasi Tepung Ampas Kelapa Terhadap Kadar Proksimat Menggunakan Metode Pengeringan Oven. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 18-31.
Santoso, B., Rejo, A. 2007. Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukuran Kecil dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan. Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan, 1(3).
Sari, M. L., Ali, A. I. M., Sandi, S., Yolanda, A. 2015. Kualitas Serat Kasar, Lemak Kasar, dan BETN Terhadap Lama Penyimpanan Wafer Rumput Kumpai Minyak dengan Perekat Karaginan. Jurnal Peternakan Sriwijaya, 4(2).
Sudarmadji, S. Haryono dan B. Shardi. 1997. Prosedur Analisis untuk Bahan Makanan dan Penelitian. Liberty.Yogyakarta.
Syafruti, M. I., Syaiful, F., Lidiasari, E., Pusvita, D. 2020. Pengaruh Lama dan Suhu Pengeringan Terhadap Karakteristik Fisikokimia Tepung Beras Merah (Oryza nivara). Universitas Sriwijaya. Sumatera Selatan : Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian 4(2) : 103:111
Tuapattinaya, P. M. J. 2017. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Serat Kasar Tepung Biji Lamun (Enhalus acoroides) Serta Implikasinya Bagi Pembelajaran Masyarakat Di Pulau Osi Kabupaten Seram Bagian Barat. Biosel: Biology Science and Education 5 (1) : 46-55.
Vesania, M. B. 2016. Pengaruh Penambahan Bubuk Daun Stevia Rebaudiana (Bertoni) terhadap Komposisi Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Minuman Teh Hitam (Doctoraldissertation). Widya Mandala
Catholic,Universitas Surabaya.melia, R. M., Nina, D., Trisno, A., Julyanty, S. W., Rafika, N. F., Yuni, H. A., Wijaya, M. Q. A., & Miftachur, R. M. (2014). Penetapan Kadar Abu (AOAC 2005). Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, 16680 Bogor, Indonesia