Analisis Persentase Penghematan Air Irigasi dengan Metode Pergiliran (Magilihan) pada Subak di DAS Ho
Abstract
ABSTRAK
Berkurangnya ketersediaan air irigasi dapat disebabkan oleh debit air sungai yang turun pada musim kemarau, hilangnya air pada saluran irigasi, dan evaporasi. Dengan demikian, upaya-upaya penghematan perlu dilakukan seperti sistem pergiliran dalam pemberian air irigasi dan proposi dalam ditribusi air irigasi pada setiap subak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui persentase pengehematan air irigasi yang ada pada suatu subak dan proposi pemberian air irigasi pada saat kurangnya ketersediaan air. Perolehan data primer dilakukan dengan metode wawancara, pengamatan, dan pengukuran sedangkan data sekunder diperoleh dari BMKG Wilayah III Denpasar. Data yang dikumpulkan selanjutnya akann dianalisis untuk mencari persentase pengehematan yang terjadi pada saat kekurangan air dan proposi distribusi air irigasi. Hasil penelitian menunjukan metode pergiliran dilakukan pada saat debit air tersedia tidak bisa memenuhi kebutuhan air irigasi. Metode pergiliran dilakukan pada subak bagian tengah dan subak bagian hulu pada bulan April sampai Mei. Metode pergiliran dilakukan dengan menurunkan jumlah kebutuhan air irigasi dan memberikan air irigasi sesuai dengan debit tersedia dengan rentang waktu setiap dua hari. Subak bagian hulu tidak terjadi penghematan karena proses pergiliran tidak berjalan, penghematan air irigasi pada subak bagian tengah rata-rata sebesar 28,3 persen dan subak bagian hilir sebesar 24 persen. Dengan penerapan metode pergiliran pada saat kekurangan air irigasi kebutuhan air irigasi bisa terpenuhi oleh debit air yang tersedia. Untuk mencapai proposional penghemtan air irigasi pada bulan April sampai Mei, pada subak bagian hulu air irigasi diturunkan sebesar 17,46 persen, subak tengah dinaikan 13,37 persen, dan subak hilir dinaikan 9,84 persen.
ABSTRACT
Availability of irrigation water can be influenced by the discharge of river water that drops in the dry season, loss of water in irrigation channels and evaporation. Thus, austerity measures need to be made such as a system of turns in irrigation water and balanced in the attribution of irrigation water on each subak. Research was conducted to determine the percentage of irrigation water storage present in a subak and the proportion of irrigation water at a time of lack of water availability. The acquisition of primary data is done by interviewing, observation, and measurement methods while secondary data is obtained from BMKG Region III Denpasar. The data collected will then be analyzed to look for the percentage of storage that occurs during water shortages and the balanced of irrigation water distribution. The results showed the method of turns was carried out when the discharge of available water could not meet the needs of irrigation water. The turns method occurs in the middle and upper subak from April to May. The method of turns is carried out by lowering the amount of irrigation water needs and providing irrigation water according to the discharge available with a time span every two days. The upstream subak does not have any savings because the rotating process is not running, irrigation water savings in the central subak averaged 28,3 percent and downstream subak by 24 percent. Water rotational method can be used when there is a shortage of irrigation water, therefor water needs can be met by the discharge of available water. To achieve the proportional irrigation water supply in April to May, the upper subak of irrigation water was lowered by 17,46 percent, the central subak was increased by 13,37 percent, and the downstream subak was increased by 9,84.
Downloads
References
Arnanda, I. K. Y., Tika, I. W., & Madrini, I. A. G. B. 2020. Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 8, 290–300.
Arif, C., B.I Setiawan., H.A. Sofiyuddin, L.M. Martief, Mizoguchi M, Doi R. 2012. Estimating crop coefficient in intermittent irrigation paddy fields using excel solver. Rice Science, Vol. 19(2): 143.
BMKG. 2020. Prakira Musim Hujan Tahun 2020/2021 di Indonesia.
Dipayana, I. K. A., Tika, I. W., & Sumiyati. 2017. Analisis Pemakaian Air Irigasi Pada Budidaya Padi Beras Merah Dengan Sistem Tanam Legowo Nyisip (Studi Kasus di Subak Sigaran). Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 5, No. 1, 131–138.
Ezward, C., Efendi, S., Jauharil Makmun. 2018. Pengaruh Frekuensi Irigasi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Agroteknologi Universitas Andalas, 1(1), 17–24. www.jagur.com
Fuadi, N. A., Purwanto, M. Y. J., & Tarigan, S. D. 2016. Kajian Kebutuhan Air dan Produktivitas Air Padi Sawah dengan Sistem Pemberian Air Secara SRI dan Konvensional Menggunakan Irigasi Pipa. Jurnal Irigasi, 11(1), 23. https://doi.org/10.31028/ji.v11.i1.23-32.
Gao, Y, A. Duan, J. Sun, F. Li, Z. Liu, H. Liu, Z. Liu. 2009. Crop coefficient and water-use efficiency of winter wheat/spring maize strip inter cropping. Field Crop Research, 111: 66.
Handika. I. P. R., Sumiyati., Wijaya. I. M. A. S. 2015. Analisis Neraca Air Irigasi Untuk Tanaman Padi Pada Subak Jaka Sebagai Suba Natak Tiyis. Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 3, 2.
Hariyono, H. 2015. Keragaan Vegetatif Dan Generatif Beberapa Varietas Tanaman Padi ( Oryza Sativa L. ) Terhadap Cekaman Kekeringan Pada Fase Pertumbuhan Yang Berbeda. Planta Tropika: Journal of Agro Science, 2(1), 20–27. https://doi.org/10.18196/pt.2014.019.20-27.
Heryani, N., Kartiwa, B., Hamdani, A., & Rahayu, B. 2020. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi pada Lahan Sawah : Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Tanah Dan Iklim, 41(2), 135. https://doi.org/10.21082/jti.v41n2.2017.135-148.
Joubert, M. D., Ahmad, H., & Triyono, J. 2012. Pengaruh Perlakuan Pemberian Air Irigasi Pada Budidaya SRI, PPT, dan Konvensional Terhadap Produktivitas Air,Jurnal Irigasi 7(1), 28–42. https://doi.org/10.1039/C6IB00077K.
Kalsim, D. 2006. Kebutuhan Air Irigasi diktat matakuliah irigasi dan draninase. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Manik, T., Rosadi, R., & Karyanto, A. 2012. Evaluasi Metode Penman-Monteith Dalam Menduga Laju Evapotranspirasi Standar (ET0) di Dataran Rendah Propinsi Lampung, Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian, 26(2), 21612.
Purba, H. 2014. Kebutuhan Dan Cara Pemberian Air Irigasi Untuk Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L). Jurnal Sains dan Teknologi, 10(3), 145-155.
Prasetya. I. K. A., Tika. I. W., Sumiyati. 2014. Kajian Penghematan Air Irigasi Pada Metode System Of Rice Intensification (Sri) Dan Teknik Irigasi Berselang (Ngenyatin) Pada Bidudaya Padi (Studi Kasus Di Subak Sigaran). Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 2(2), 2502-3012.
Priyonugroho, A. 2014. Analisis Kebutuhan Air Irigasi ( Studi Kasus Pada Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang ). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(3), 457–470.
Purbayuda, A., Tika, I. W., & Aviantara, I. G. N. A. 2017. Studi Kasus Tentang Pengolahan Tanah Dengan Bajak Singkal Dan Rotary Terhadap Sifat Fisik Tanah Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah. Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 5, 61–67.
Santika I. K. A., Tika. I. W., Budisanjaya. I. P. G. 2019. Analisis Rasio Prestasi Manajemen Irigasi pada Budidaya Tanaman Padi di Subak Kabupaten Tabanan. Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 8(2), 204-210.
Saragih, B. 2001. Keynote Address Ministers of Agriculture Government of Indonesia. 2nd National Workshop On Strengthening The Development And Use Of Hibrid Rice In Indonesia, 1.10.
Sukertayasa, P. I., Tika, I. W., Wijaya. I. M. A. S. 2017. Analisis Efesiensi Penggunaan Air Irirgasi Pada Subak Agung Yeh Ho. Journal of Biosystem and Engineering Agriculture, 5(1), 45-50.
Windia, W., Pusposutardjo, S., Sutawan, N., Sudira, P., & Arif, S. 2005. Sistem Irigasi Subak Dengan Landasan Tri Hita Karana (Thk) Sebagai Teknologi Sepadan Dalam Pertanian Beririgasi. Social Economic of Agriculture, 5(3), 1–15. https://ojs.unud.ac.id/index.php/soca/article/view/4095/3082.