Pengaruh Variasi Jumlah Perforasi Kemasan Terhadap Mutu Kentang Konsumsi (Solanum tuberosum L)

  • Kadek Mahendra Adhi Guna Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung , Bali, Indonesia
  • Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Yohanes Setiyo Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

Abstrak


Tingginya produksi kentang di Indonesia tidak diimbangi dengan penanganan pascapanen yang tepat, sehingga banyak kentang yang mengalami kerusakan selama masa penyimpanan. Kemasan dengan perforasi dapat mempertahankan umur simpan umbi kentang. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan pengaruh perforasi kemasan terhadap mutu kentang konsumsi selama penyimpanan serta menentukan perlakuan yang dapat mempertahankan mutu kentang konsumsi selama penyimpanan. Penelitian dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perforasi kemasan (0,42%, 0,63%, dan 0,84%). Setiap unit percobaan diulang 3 kali. Parameter yang diukur adalah susut bobot, kelembaban udara, suhu udara, color difference, dan tekstur umbi kentang.  Laju peningkatan susut bobot untuk perlakuan kontrol, kemasan tanpa perforasi, kemasan perforasi 0,42%, kemasan perforasi 0,36%, dan kemasan perforasi 0,84% masing-masing adalah: 0,09 g/hari, 0,025 g/hari, 0,036 g/hari, 0,051 g/hari, 0,058 g/hari. Laju perubahan kelembaban udara untuk masing-masing perlakuan adalah: 0,10 %, 0,36 %, 0,30 %, 0,23 %, 0,16 %, dan laju perubahan suhu kemasan adalah: 0,03oC/hari, 0,056oC/hari, 0,020oC/hari, 0,026oC/hari, dan 0,033oC/hari. Laju perubahan color difference untuk masing-masing perlakuan adalah: 0,24 /hari, 0,36 /hari, 0,26 /hari, 0,27 /hari, dan 0,23 /hari. Laju perubahan tekstur dari masing-masing perlakuan adalah: 0,13 /hari, dan 0,53 N/hari, 0,65 N/hari, 0,53 N/hari, 0,56 N/hari, dan 0,63 N/hari.  Kecukupan oksigen merupakan parameter penentu kualitas umbi kentang yang disimpan, maka perlakuan terbaik adalah perlakuan kemasan perforasi 0,84% dengan nilai penurunan susut bobot 8,77%, kelembaban 69,8%, perubahan suhu 28,8oC, color difference 6,95, tekstur 63,4 N.


Abstract


The high production of potatoes in Indonesia is not balanced with proper post-harvest handling, so many potatoes are damaged during storage. Packaging with perforations can maintain the shelf life of potato tubers. The aim of this research is to determine the effect of packaging perforation on the quality of consumption potatoes during storage and determine treatments that can maintain the quality of consumption potatoes during storage. Research with a completely randomized design (CRD) with packaging perforation treatment (0.42%, 0.63%, and 0.84%). Each experimental unit was repeated 3 times. The parameters measured were weight loss, air humidity, air temperature, color difference, and texture of potato tubers. The rate of increase in weight loss for the control treatment, packaging without perforation, 0.42% perforated packaging, 0.36% perforated packaging, and 0.84% perforated packaging were respectively: 0.09 g/day, 0.025 g/day, 0.036 g/day, 0.051 g/day, 0.058 g/day. The rate of change in air humidity for each treatment was: 0.10%, 0.36%, 0.30%, 0.23%, 0.16%, and the rate of change in packaging temperature was: 0.03oC/day, 0.056oC/day, 0.020oC/day, 0.026oC/day and 0.033oC/day. The color difference change rates for each treatment were: 0.24/day, 0.36/day, 0.26/day, 0.27/day, and 0.23/day. The rates of change in texture of each treatment were: 0.13 /day, and 0.53 N/day, 0.65 N/day, 0.53 N/day, 0.56 N/day and 0.63 N /day. Oxygen adequacy is a parameter determining the quality of stored potato tubers, so the best treatment is 0,84% perforated packaging with a weight loss value of 8,77%, humidity 69.8%, temperature change 28.8oC, color difference 6.95, texture 63,4 N.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, R., Syah, H., & Moulana, R. (2016). Karakteristik Pengeringan Biji Kopi dengan Pengering Tipe Bak dengan Sumber Panas Tungku Sekam Kopi dan Kolektor Surya. In Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian AGROTECHNO (Vol. 1, Issue 1).

Alhassan, N., & Abdul-rahaman, A. (2014). Technology and application of edible coatings for reduction of losses and extension of shelf life of cantaloupe melon fruits. International Journal of Scientific and Technology Research, 3(11), 7–12.

Andriyanto, F., Setiawan, B., Dina Riana, F., & Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jl Veteran Malang, J. (2013). DAMPAK IMPOR KENTANG TERHADAP PASAR KENTANG DI INDONESIA IMPACT OF IMPORTED POTATOES FOR INDONESIAN MARKET. 1.

Anggraini, R., & Permatasari, N. D. (2018). Pengaruh Lubang Perforasi Dan Jenis Plastik Kemasan Terhadap Kualitas Sawi Hijau (Brassica Juncea L.). Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 14(3), 154. https://doi.org/10.21082/jpasca.v14n3.2017.154-162

Asgar, A., & Rahayu, S. (2014). PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN WAKTU PENGKONDISIAN UNTUK MEMPERTAHANKAN KUALITAS KENTANG KULTIVAR MARGAHAYU [ Effect of Storage Temperature and Time Reconditioning to Maintain Quality of Potato Cultivars Margahayu ]. Berita Biologi 13(3), 13(3), 283–293. https://e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita_biologi/article/download/672/447

Astuti, N., & Nurul Fuadi, dan. (2019). PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP NILAI SUHU, KELEMBABAN DAN KESEGARAN SAYURAN PADA KEMASAN DAUN PISANG (Vol. 6, Issue 2).

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Hortikultura 2020. Badan Pusat Statistik, 88, 23–26.

Broto, W., Setyabudi, D. A., Sunarmani, N., Qanytah, N., & Jamal, I. B. (2017). Teknologi Penyimpanan Umbi Kentang (Solanum tuberosum L.) Var. GM-05 dengan Rekayasa Pencahayaan untuk mempertahankan Kesegarannya. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian, 14(2), 116. https://doi.org/10.21082/jpasca.v14n2.2017.116-124

Engelen, A. (2018). Analisis Kekerasan, Kadar Air, Warna dan Sifat Sensori pada Pembuatan Keripik Daun Kelor. Journal of Agritech Science, 2(1), 10–15.

Handayani, T., Sofiari, E., & Kusmana. (2011). Karakterisasi Morfologi Klon Kentang di Dataran Medium.

Kusumiyati, K., Putri, I. E., Hadiwijaya, Y., & Mubarok, S. (2019). Respon nilai kekerasan, kadar air dan total padatan terlarut buah jambu kristal pada berbagai jenis kemasan dan masa simpan. Jurnal Agro, 6(1), 49–56. https://doi.org/10.15575/4142

Pranata, T. P., Pudja, I. A. R. P., & Kencana, P. K. D. (2022). Pengaruh Perbedaan Suhu dan Jenis Kemasan Plastik terhadap Kesegaran Buncis(Phaseolus vulgaris L) selama Penyimpanan Dingin. Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 11.

Proulx, E., Yagiz, Y., Nunes, M. C. N., & Emond, J.-P. (2010). Quality Attributes Limiting Snap Bean(Phaseolus vulgarisL.) PostharvestLife at Chilling and Non-chillingTemperatures. Hort Science, 45(8), 1238–1249.

Purnomo, E., Suedy, S. W. A., & Haryanti, S. (2014). Perubahan Morfologi Umbi Kentang Konsumsi (Solanum Tuberosum L. Var Granola) Seelah Perakuan Cara dan Waktu Penyimpanan Yang Berbeda. Jurnal Biologi Universitas Diponegoro, 3(1), 40–48.
Published
2023-10-24
How to Cite
GUNA, Kadek Mahendra Adhi; PUDJA, Ida Ayu Rina Pratiwi; SETIYO, Yohanes. Pengaruh Variasi Jumlah Perforasi Kemasan Terhadap Mutu Kentang Konsumsi (Solanum tuberosum L). Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 12, n. 2, p. 320-329, oct. 2023. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/103414>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2024.v12.i02.p14.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>