Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Lama Pengadukan Terhadap Karakteristik Glukomanan Ubi Talas sebagai Bahan Edible Film Buah Segar

  • Amna Hartiati Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • I. A. Mahatma Tuningrat Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pelarut dan waktu pengadukan pada karakteristik glukomanan tepung ubi talas yang diproduksi, 2) untuk mendapatkan glukomanan dengan karakteristik terbaik dari tepung  ubi  talas. Pelarut yang digunakan adalah etanol pada konsentrasi  50, 60 dan 70% dengan waktu pengadukan 30, 60 dan 90 menit. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor: konsentrasi pelarut dan waktu pengadukan selama ekstraksi tepung ubi talas. Konsentrasi pelarut yang digunakan untuk ekstraksi glukomanan terdiri dari 3 level, yaitu 50, 60 dan 70% (v / v). Waktu pengadukan selama ekstraksi terdiri dari tiga level, yaitu 30, 60 dan 90 menit. Parameter yang diamati adalah rendemen, kadar glukomanan, kadar pati dan kadar air. Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu pembuatan glukomanan dari tepung ubi talas dan tahap kedua adalah hasil terbaik pada tahap satu yang akan digunakan sebagai bahan  edible  film buah segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut dan waktu pengadukan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kadar glukomanan, kadar air dan interaksinya, tidak berpengaruh nyata terhadap kadar pati, rendemen glukomanan. Karakteristik terbaik glukomanan adalah perlakuan konsentrasi pelarut etanol 70% dan waktu pengadukan 90 menit dengan kadar glukomanan 60,166%; kadar pati 0,072%; kadar air 7,313% dan rendemen  9,320% untuk tepung talas.


 


The general objectives to be achieved from this study were: 1) to determine the effect of solvent concentration and stirring duration on the glucomannan character of Taro sweet potato flour produced; 2) to obtain glucomannan with the best characteristics of Taro sweet potato flour. The solvent used is ethanol at a concentration of 50, 60 and 70% with a stirring time of 30, 60 and 90 minutes. The study used a factorial randomized block design with two factors: solvent concentration and stirring time during the extraction of Taro sweet potato flour. The concentration of solvent used for glucomannan extraction consisted of 3 levels, namely 50, 60 and 70% (v / v). The duration of stirring during extraction consists of three levels, namely 30, 60 and 90 minutes. The parameters observed were the yield, glucomannan content, starch content, and water content. This study consisted of 2 (two) stages, namely the manufacture of glucomannan from Taro sweet potato flour and the second stage was the best result in stage one would be used as an edible film chart on fresh fruit. The results showed that solvent concentration and stirring time had a very significant effect on glucomannan content, water content, and interaction and did not significantly affect starch content, the yield of glucomannan Taro flour. The best characteristics of glucomannan were the treatment of 70% ethanol solvent concentration and stirring time of 90 minutes with glucomannan content of 60.116%; 0.072% starch content; moisture content 7.313% and 9.320% yield for Taro yam flour.


 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati dan S. Budiyanto, 1989. Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Anindita, F. A, Bahri. Dan J, Hardi. 2016. Ekstraksi dan Karakterisasi Glukomanan dari Tepung Biji Salak (Salaca adulis Reinw.) Jurnal Kovalen. ISSN 2477-5398. 2(2)1-10.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 2003. Komposisi Bahan Makanan.

Permana, KDA. A, Hartiati, A dan Admadi, B. 2016. Pengaruh Konsentrasi Larutan NaCl sebagai Perendam Terhadap Karakteristik Mutu Pati Ubi Talas. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. ISSN 2503 – 488X. Vol 5 (1) : 60-70.

Parwiyanti, Filli P. dan Renti A. 2011. Sifat Kimia Dan Fisik Gula Cair Dari Pati Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dents). J. Teknol. Dan Industri Pangan 17 (2) :171-176.

Rastiyanti, NLD., Hartiati, A., dan Admadi, B. 2016. Pengaruh Konsentrasi NaCl dan Rasio Air dengan Bahan terhadap Karakteristik Mutu Pati Ubi Gadung. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. ISSN 2503 – 488X. Vol 4 (3) : 116-125.

Saputra, F., Hartiati, A., dan Admadi, B. 2015. Karakteristik Mutu Pati Ubi Talas (Colocasia esculenta) pada Perbandingan Air dengan Hancuran Ubi Talas dan Konsenstrasi Natrium Metabisulfit. Jurnal Rekayasa Manajemen Agroindustri Vol 4 No 1 (62-71).

Saputro, EA. O, Lefiyanti dan E, Mastuti. 2014. Pemurnian Tepung Glukomanan Dari Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume)) Menggunakan Proses Ekstraksi dengan larutan Etanol. Simposium Nasional RAPI XIII. FT UMS. ISSN 1412-9612 (7-13).

Sudarmadji, S.B. Haryono dan Suhardi, 1997. Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan Pertanian, Liberty, Yogyakarta.
Published
2019-11-01
How to Cite
HARTIATI, Amna; TUNINGRAT, I. A. Mahatma. Pengaruh Konsentrasi Pelarut dan Lama Pengadukan Terhadap Karakteristik Glukomanan Ubi Talas sebagai Bahan Edible Film Buah Segar. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, [S.l.], v. 4, n. 2, p. 62-67, nov. 2019. ISSN 2548-8023. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotechno/article/view/50806>. Date accessed: 01 sep. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JITPA.2019.v04.i02.p02.
Section
Articles