Pengaruh Perlakuan Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bambu Duri (Bambusa blumeana) sebagai Sumber Antioksidan

  • Ni Made Sri Wahyuni 085739948364
  • Luh Putu Wrasiati Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Amna Hartiati Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu maserasi terhadap karakteristik ekstrak daun bambu duri sebagai sumber antioksidan serta untuk menentukan suhu dan waktu maserasi terbaik untuk menghasilkan karakteristik ekstrak daun bambu duri sebagai sumber antioksidan. Percobaan ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu suhu maserasi yang terdiri atas 30°C, 45°C, dan 60°C. Faktor kedua yaitu waktu maserasi yang terdiri atas 24, 36, dan 48 jam. Data dianalisis dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu maserasi dan waktu maserasi berpengaruh sangat nyata terhadap rendemen, total fenolik, total flavonoid, klorofil total, kapasitas antioksidan, dan aktivitas antioksidan. Interaksi antar perlakuan berpengaruh sangat nyata terhadap total fenolik, total flavonoid, dan kapasitas antioksidan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen ekstrak daun bambu duri. Perlakuan terbaik untuk menghasilkan ekstrak daun bambu duri sebagai sumber antioksidan adalah menggunakan suhu maserasi 60°C dan waktu maserasi 36 jam dengan karakteristik rendemen 9,82±0,18 persen, total fenolik sebesar 100,19±0,14 mg GAE/g, total flavonoid sebesar 186,86±0,70 mg QE/g, dan kapasitas antioksidan sebesar 83,99±0,78 mg GAEAC/g.


 ABSTRACT


The aim of this study was to determine the effect of temperature and maceration time on the characteristics of bambu duri leaf extracts as a source of antioxidants and to determine the best temperature and time of maceration to produce bambu duri leaf extract characteristics as a source of antioxidants. This study used factorial randomized block design. The first factor is maceration temperature consisting of 30°C, 45°C and 60°C. The second factor is maceration time consisting of 24, 36, and 48 hours. The data was analysed by analysis of variance and continued with the Tukey test. The results showed that maceration temperature and maceration time had a very significant effect on yield, total phenolic, total flavonoid, and antioxidant capacity. The interaction between treatments had a very significant effect on the total phenolic, total flavonoid, and antioxidant capacity, but had no significant effect on the yield of bambu duri leaf extract. The best treatment to produce bambu duri leaf extract as a source of antioxidants is using maceration temperature of 60°C and maceration time of 36 hours with a yield characteristics of 9.82±0.18 percent, total phenolic of 100.19±0.14 mg GAE/g, total flavonoids of 186.86±0.70 mg QE/g, and antioxidant capacity of 83.99±0.78 mg GAEAC/g.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Blois, M.S. 1958. Antioxidant determinations by the use of a stable freeradical. Nature. 181:1199-1200.
Cahayanti, I.A.P.A., N.M. Wartini, dan L.P. Wrasiati. 2016. Pengaruh suhu dan waktu ekstraksi terhadap karakteristik pewarna alami buah pandan (Pandanus tectorius). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 4(2):32-41.
Chang, C., M. Yang, H. Wen, and J. Chern. 2002. Estimation of total flavonoid content in propolis by two complementary colorimetric methods. J. Food Drug Anal. 10(3):178-182.
Damanik, D.D.P., N. Surbakti, dan R. Hasibuan. 2014. Ekstraksi katekin dari daun gambir (Uncaria gambir Roxb.) dengan metode maserasi. Jurnal Teknik Kimia USU. 3(2):10-14.
Dwipayana, I.M., N.M. Wartini, dan L.P. Wrasiati. 2019. Pengaruh perbandingan bahan dengan pelarut dan lama ekstraksi terhadap karakteristik ekstrak pewarna daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Industri. 7(4):571-580.
Fikri, Z. 2017. Pengaruh Ekstrak Daun Bambu Betung (Dendrocalamus asper) sebagai Bioherbisida Pertumbuhan Gulma Teki (Cyperus rotundus L.). Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Jurusan Pendidikan IPA Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Mataram, Mataram.
Ibrahim, A.M., Yunita, dan H.S. Feronika. 2015. Pengaruh suhu dan lama waktu ekstraksi terhadap sifat kimia dan fisik pada pembuatan minuman sari jahe merah dengan kombinasi penambahan madu sebagai pemanis. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2):530-541.
Kemit, N., I W.R. Widarta, dan K.A. Nocianitri. 2016. Pengaruh jenis pelarut dan waktu maserasi terhadap kandungan senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill). Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan. 5(2):130-141.
Rahim, M.S.A.A, J. Salihon, M.M. Yusoff, I.A Bakar, and M.R.M. Damanik. 2010. Effect of temperature and time to the antioxidant activity in air Plectranthus amboinicus Lour. America Journal of Applied Sciences. 7(9):1195-1199.
Sakanaka, S., Y. Tachibana, and Y. Okada. 2003. Preparation and antioxidant proteries of extracts of Japanese persimmon leaf tea (kakinoha-cha). Food Chemistry. 89(4):569-575.
Saraswati, N.I. 2016. Potensi Ekstrak Daun Bambu Apus (Gigantochloa apus Kurz) sebagai Bioherbisida terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Cyperus iria L. dan Amaranthus spinosum L. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Settharaksa, S., A. Jongjareonrak, P. Hmadhlu, W. Chansuwan, and S. Siripongvutikorn. 2012. Flavonoid, phenolic contents and antioxidant properties of Thai hot curry paste extract and its ingredients as affected of pH, solvent types, and high temperature. International Food Research Journal. 19(4):1581-1587.
Silva, E. M., H. Rogez, and Y. Larondelle. 2007. Optimization of extraction of phenolics from Inga edulis leaves using response surface methodology. Separation and Purification Technology. 55(3): 381-387.
Srijanto, B., I. Rosidah, E. Rismana, G. Syabirin, Aan, dan Mahreni. 2005. Pengaruh waktu, suhu, dan perbandingan bahan baku-pelarut pada ekstraksi kurkumin dari temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) dengan pelarut aseton. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses. Universitas Diponegoro, Semarang.
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty, Yogyakarta.
Published
2020-04-28
How to Cite
WAHYUNI, Ni Made Sri; WRASIATI, Luh Putu; HARTIATI, Amna. Pengaruh Perlakuan Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bambu Duri (Bambusa blumeana) sebagai Sumber Antioksidan. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, [S.l.], v. 5, n. 1, p. 27-33, apr. 2020. ISSN 2548-8023. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotechno/article/view/58799>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JITPA.2020.v05.i01.p05.
Section
Articles