Interrogative Modes In Cross Cultural Communication At Sanur Village, Denpasar, Bali
Abstract
Komunikasi lintas budaya adalah sebuah studi mengenai bagaimana orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda berkomunikasi satu sama lain dan bagaimana mereka mencoba untuk berinteraksi lintas budaya. Tujuan dari studi “Interrogative Modes in Cross Cultural Communication at Sanur Village, Denpasar, Bali” adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan arti dictum imperatif dalam setiap ujaran dalam mode interogatif yang ditemukan dalam komunikasi lintas budaya di Desa Sanur, Denpasar, Bali, dan untuk mengetahui illocutionary force dari mode interogatif yang ditemukan dalam komunikasi lintas budaya di Desa Sanur, Denpasar, Bali, sesuai dengan konteks situasinya.
Data dalam studi ini dikumpulkan melalui metode observasi dan tekhnik interview. Data yang telah dikumpulkan memiliki kemungkinan lebih dari satu arti ujaran dan karena ujaran tersebut memiliki lebih dari satu arti, data tersebut masih ambigu. Teori konteks situasi yang dikemukakan oleh Halliday (1985) digunakan untuk menemukan illocutionary force dari mode interogatif yang ditemukan karena field of discourse, tenor of discourse, dan mode of discourse mendukung apa yang diinginkan pembicara sebenarnya dalam memproduksi ujaran tersebut.