Peran kepercayaan diri dan dukungan sosial terhadap kecemasan komunikasi pada orang tuli di Denpasar

  • Ni Kadek Cintya Indirawisadi Universitas Udayana
  • Supriyadi Supriyadi Universitas Udayana

Abstract

Kaum penyandang tuli memiliki perbedaan budaya komunikasi sehingga sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang menimbulkan kecemasan saat melakukan komunikasi. Kecemasan komunikasi merupakan suatu reaksi negatif yang dialami individu saat dihadapkan dalam situasi komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepercayaan diri yang dimiliki orang tuli dapat memengaruhi kecemasan komunikasi. Taraf kecemasan komunikasi dapat diatasi dengan cara menambah pengalaman, berlatih, dan berpikir positif. Hal kecil seperti dukungan terkadang disepelekan, karena dianggap bukan suatu hal yang memiliki pengaruh besar bagi perkembangan seseorang dalam suatu pencapaian. Dukungan sosial merupakan hal yang berperan penting bagi perkembangan individu dan memiliki banyak efek positif untuk memulihkan kondisi fisik maupun psikologis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran kepercayaan diri dan dukungan sosial terhadap kecemasan komunikasi pada orang tuli di Denpasar. Subjek dalam penelitian ini adalah 50 orang yang tergabung pada Bali Deaf Community. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kecemasan komunikasi, kepercayaan diri, dan dukungan sosial. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,618, nilai koefisien determinasi sebesar 0,381 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (P<0,05) dengan koefisien beta unstandarisasi pada variabel kepercayaan diri -0,609 dan dukungan sosial sebesar -0,038. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan diri dan dukungan sosial secara bersama-sama berperan menurunkan taraf kecemasan komunikasi pada orang tuli.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abraham H. Maslow. (1994). Motivasi dan kepribadian (teori motivasi dengan pendekatan hierarki kebutuhan manusia). PT PBP, Jakarta.
Azwar, S. (2005). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Utama.
Azwar, S. (2016). Metode penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistik. (2013). Banyaknya penderita cacat menurut kabupaten/kota dan jenis cacatnya di Bali tahun 2012. Denpasar: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.
Bharotorres, Adhi K. (2016). Sebutan tuli atau tuna rungu, mana yang lebih tepat?. Jakarta: Liputan 6. Diunduh dari https://www.liputan6.com/global/read/2654898/sebutan-tuli-atau-tuna-rungu-mana-yang-lebih-tepat?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%3A%2F%2Fid.search.yahoo.com%2F diakses pada tanggal 9 Maret 2018.
Burgoon, M & Ruffner,M. (1978). Human communication.United States of America: Precision Typographers.
Deviyanthi, F.S & Widiasavitri, P.N. (2016). Hubungan antara self efficacy dengan kecemasan komunikasi dalam mepresentasikan tugas di depan kelas. Jurnal Psikologi Udayana. [S.l.], v. 3, n. 2, oct. 2016. ISSN 2654-4024. Diunduh dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/25248 diakses tanggal 27 September 2018.
Fazria, N.S. (2016). Hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan harga diri pada remaja tunarungu. Jurnal Elektronik Universitas Gunadarma, 9(1). Diunduh dari https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1540 diakses tanggal 29 Maret 2018.
Field, A. (2009). Discovering statistic using SPSS 3rd edition. SAGE Publication
Ghozali, I. (2016). Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handayani F, Aviana Y.I, Hermaleni T. (2016). Hubungan kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswa sekolah paket. Jurnal Riset Psikologi. Universitas Negeri Padang. Vol. 2016. No.1. Diunduh dari http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/psi/article/view/2252 diakses tanggal 3 Desember 2018.
Heider, F. (1958). The psychology of interpersonal relations. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Hendriana Heris. (2014). Membangun kepercayaan diri siswa melalui pembelajaran matematika humanis. Jurnal Pengajaran MIPA, 19(1). Diunduh dari http://journal.fpmipa.upi.edu/index.php/jpmipa/article/view/424 diakses tanggal 30 Maret 2018.
Husnan Azhari. (2015). Hubungan antara kepercayaan diri dan kecemasan komunikasi interpersonal pada siswi yang tinggal di Asrama. Jurnal @trisula LP2M Undar edisi 1. Vol.1/2015 ISSN.2442-3238. Diunduh dari https://ejournal.undar.ac.id/index.php/trisula/article/download/142/92/ diakses tanggal 4 September 2018.
Indirawisadi, C. (2018). Studi pendahuluan kecemasan komunikasi pada orang tuli di Denpasar. Naskah tidak dipublikasikan. Denpasar: Program Studi Sarjana Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Johnson, David W. & Johnson, Frank P. (2012). Dinamika kelompok edisi kesembilan. (Alih bahasa: Theresia). Jakarta: PT. Indeks.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online. Arti kata mahasiswa. Diunduh dari https://kbbi.web.id/mahasiswa. Diakses tanggal 7 Februari 2019.
Krech,D., Crutchfield, R,S., & Ballachey, E.L.(1962). Individual in society: Mc Graw-Hill Inc.
Kumalasari, F. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi Pitutur 1(1). Diunduh dari https://jurnal.umk.ac.id/index.php/PSI/article/viewFile/33/32 diakses tanggal 30 Juli 2019.
Ladd, P. (2003). Understanding deaf culture: In search of deafhood. Multilingual Matters LTD. Clevedon. England.
Lailatussa'diyah, A. L. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan komunikasi interpersonal pada kelas VII DI SMP Negeri 15 Yogyakarta tahun ajaran2013/2014. Jurnal Prima Edukasia, 2(1). Diunduh dari https://eprints.uny.ac.id/14704/ diakses tanggal 5 Desember 2018.
Lauster, P. (2003). Tes kepribadian (alih bahasa: D.H. Gulo). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Leary, Mark R. (1999). Making sense of self-esteem. Current Directions in Psychological Science, Blackwell Publishers, American Psychological Society
Lestari, D.S. (2016). Penyesuaian sosial pada mahasiswa tuli. Journal of Disability Studies. 3(1). Diunduh dari http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/inklusi/article/view/1099 diakses tanggal 29 Maret 2018.
McCroskey, J. (1984). The communication apprehension perspective. Diunduh dari http://www.jamescmccroskey.com/publications/bookchapters/003_1984 C1.pdf. Tanggal akses: 20 September 2018.
Muniroh S, Asrosi A, Wicaksono L. (2018). Pengaruh kepercayaan diri terhadap interaksi sosial siswa kelas X SMK Swasta Panca Bhakti Kubu Raya. Jurnal pendidikan dan pembelajaran, 7(7). Diunduh dari http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/26605/75676577307 diakses tanggal 3 Desember 2018.
Muslimin K. (2013). Faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan berkomunikasi di depan umum (Kasus mahasiswa fakultas Dakwah INISNU Jepara). Jurnal Interaksi, 2(2). Diunduh dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/view/6587 diakses tanggal 3 Desember 2019.
Rakhmat Jalaludin. (2007). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rini, Jacinta, F. (2002). Memupuk rasa percaya diri. Jakarta: Team e psikologi. Diunduh dari http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?id=84, diakes pada tanggal 2 Mei 2019)
Robbi. (2016). Hubungan kepercayaan diri dengan interaksi sosial pada Mahasantri Putra Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Jurnal Psikologi Islami,1(1). Diunduh dari http://etheses.uin-malang.ac.id/5490/ diakses pada tanggal 25 April 2019.
Santoso. (2005). Metodologi penelitian kuntitatif dan kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Sarafino, E.O., & Smith T.W. (2012). Healty psychology: Biopsychosocial interactions. New Jearsey: John Wiley & Sons Inc.
Sarafino, E.P. (1998). Health psychology: Biopsychosocial interaction (3rd). New York, NY: John Wiley & Sons, Inc
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo
Sugiyono. (2016).Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sunardi, I. (2010). Peran konsep diri dan dukungan sosial pada kecemasan berbicara di muka umum. Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2). Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/323610531_peran_konsep_diri_dan_dukungan_sosial_pada_kecemasan_berbicara_di_muka_umum diakses tanggal 4 Mei 2019.
Suryana. (1996). Keperawatan anak untuk siswa SPK. Jakarta: EGC.
Wahyuni, Sri. (2014). Hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa psikologi. eJournal Psikologi, 2(1). Diunduh dari http://ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2014/04/JURNAL%20SRI%20WAHYUNI%20(04-16-14-04-07-51).pdf diakses tanggal 4 Maret 2018.
Widhiarso, Wahyu. (2010). Berkenalan dengan analisis mediasi: Regresi dengan melibatkan variabel mediator. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Diunduh dari http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/widhiarso%20201%20%20Berkenalan%20dengan%20Analisis%20Mediasi.pdf. Diakses tanggal 15 Juli 2019.
Yuhan, X. Potmesil, M., & Peters, B. (2014). Children who are deaf or hard of hearing in inclusive educational settings: A literature review on interaction with peers. Journal of Deaf Studies and Deaf Education. Diunduh dari https://academic.oup.com/jdsde/article/19/4/423/2937171 diakses tanggal 30 Maret 2018.
Published
2020-08-30
How to Cite
INDIRAWISADI, Ni Kadek Cintya; SUPRIYADI, Supriyadi. Peran kepercayaan diri dan dukungan sosial terhadap kecemasan komunikasi pada orang tuli di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 49-59, aug. 2020. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/63505>. Date accessed: 16 nov. 2024.
Section
Articles