Pengaruh problematic internet use dan regulasi diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Abstract
Permasalahan yang biasa dihadapi mahasiswa dalam menempuh studinya adalah disiplin waktu yang kurang baik. Disiplin waktu yang kurang baik tercermin dalam penundaan atau dalam istilah psikologi adalah prokrastinasi. Pada era digital ini, penggunaan internet menjadi semakin mudah dan menjadi salah satu faktor yang kuat memengaruhi perilaku penundaan. Problematic internet use (PIU) dapat menyebabkan mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik juga dipengaruhi oleh faktor internal individu yaitu regulasi diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh PIU dan regulasi diri terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Subjek dalam penelitian ini adalah 110 orang mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Generalized Problematic Internet Use Scale 2yang dibuat oleh Caplan (2010) dan telah di translasi ke Bahasa Indonesia, Skala Regulasi Diri, dan Skala Prokrastinasi Akademik(Verdiwati, 2012) yang telah dimodifikasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05).Hasil ini menunjukkan bahwa PIU dan regulasi diri berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa.Koefisien beta terstandarisasi variabel PIU sebesar 0,267dan signifikansi 0,002 (p<0,05) menunjukan PIU berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik. Koefisien beta terstandarisasi variabelregulasi diri sebesar -0,420 dan signifikansi 0,000 (p<0,05) menunjukkan regulasi diri berpengaruh secara signifikan terhadap prokrastinasi akademik.
Kata kunci: mahasiswa, problematic internet use, prokrastinasi akademik, regulasi diri
Downloads
References
Azwar, S. (2015). Penyusunan skala psikologi edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan validitas edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Beheshtifar, M., Hoseinifar, H., & Moghadam, M. N. (2011). Effect procrastination on work-related stress. European Journal Of Economics, Finance And Administrative Sciences, 38(38), 59-64. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/264888293_Effect_Procrastination_on_Work-Related_Stress
Burka, J. B., & Yuen, L. M. (2008). Procrastination: why you do it, what to do about it. Cambridge: De Capo Press.
Caplan, S. E. (2010). Theory and measurement of generalized problematic Internet use: A two-step approach. Computers in Human Behavior, 26(5), 1089–1097. DOI: https://doi.org/10.1016/j.chb.2010.03.012. Diakses dari: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S074756321000052X
Feist, J., & Feist, G. J. (2009). Theories of Personality (7th ed.). New York: McGraw-Hill.
Ferrari, J. R. & Díaz-Morales, J. F. (2007). Procrastination: Different time orientations reflect different motives. Journal of Research in Personality. 41. 707-714. DOI: 10.1016/j.jrp.2006.06.006. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/235407999_Procrastination_Different_time_orientations_reflect_different_motives.
Ghufron, N. M. & Risnawita, R. (2012). Teori-Teori psikologi. Yogyakarta: Ar- Ruz Media.
Kandemir, M. (2014). Reasons of academic procrastination: Self-regulation, academic self-efficacy, life satisfaction and demographics variables. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 152, 188–193. DOI: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.09.179. Diakses dari: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S187704281405246X
Latipah, E. (2010). Strategi self-regulated learning dan prestasi belajar: Kajian meta analisis. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada. DOI: https://doi.org/10.22146/jpsi.7696. Diakses dari: https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/7696
Melati, S. (2015). Mahasiswa pengguna media sosial (studi tentang fungsi media sosial bagi mahasiswa FISIP UR). JOM FISIP, 2(2), 1–11. Diakses dari: https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/7536m
Murtianto, Y. H., & Harun, L. (2014). Pengembangan strategi pembelajaran matematika smp berbasis pendekatan metakognitif ditinjau dari regulasi diri siswa. AKSIOMA: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika, 5(2), 76–91. DOI: http://dx.doi.org/10.26877/aks.v5i2/septembe.762. Diakses dari: http://journal.upgris.ac.id/index.php/aksioma/article/view/762.
Ormrod, J. E. (2011). Human learning (6th ed.). New York: Pearson.
Park, S.W., & Sperling, R.A. (2012). Academic procrastinators and their self-regulation. Journal Departement of Educational and School Psychology, 3(1), 12-23. DOI: http://dx.doi.org/10.4236/psych.2012.31003. Diakses dari: https://www.scirp.org/journal/PaperInformation.aspx?PaperID=17051
Purnama, S. S., & Muis, T. (2014). Prokrastinasi akademik (penundaan akademik) mahasiswa fakultas ilmu keolahragaan universitas negri surabaya. Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling, 4(3), 682-692. Diakses dari: https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/8805
Steel, P. (2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulatory failure. Psychology Bulletin, 133(1), 65-94. DOI: 0.1037/0033-2909.133.1.65. Diakses dari: http://studiemetro.auinstallation29.cs.au.dk/fileadmin/www.studiemetro.au.dk/Procrastination_2.pdf.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Verdiawati, E. (2012). Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas viii di smp negeri 1 kota mungkid, magelang. (Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta). Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/33513597.pdf
Wolters, C. A. (2003). Understanding procrastination from a understanding procrastination from a self-regulated learning perspectives. Journal of Educational Psychology, 95(1), 179-187. DOI: http://dx.doi.org/10.1037/0022-0663.95.1.179. Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/232452820_Understanding_procrastination_from_a_self-regulated_learning_perspective.
Yellowlees, P. M., & Marks, S. (2007). Problematic internet use or internet addiction? Computers in Human Behavior, 23(3), 1447–1453. DOI: https://doi.org/10.1016/j.chb.2005.05.004. Diakses dari: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0747563205000439
Young, K. S., & Abreu, C. N. (2011). Internet addiction: a handbook and guide to evaluation and treatment. New Jersey: John Wiley & Sons.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).