Perbedaan Regulasi Diri ditinjau dari Urutan Kelahiran dan Jenis Kelamin Remaja Bali

  • Ni Ketut Gita Karina Universitas Udayana
  • Yohanes Kartika Herdiyanto Universitas Udayana

Abstract

Regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengendalikan pikiran, perilaku dan emosi penting dimiliki oleh remaja untuk menghadapi berbagai perubahan dalam kehidupannya. Pola perkembangan perilaku remaja diantaranya dipengaruhi oleh faktor urutan kelahiran, model kecakapan atau ketidakcakapan yang diberi orangtua terhadap remaja, pengaruh lingkungan dan perbedaan budaya. Sistem kekerabatan patrilineal sebagai budaya yang dianut masyarakat Bali tentunya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan remaja, dan keputusan tersebut dapat berdampak positif maupun negatif yang bergantung pada pengaturan maupun pengendalian diri remaja itu sendiri, serta dukungan orang-orang terdekatnya. Konsep budaya patriarki menimbulkan perbedaan peran sosial yang berbeda terhadap laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan regulasi diri pada remaja Bali ditinjau dari jenis kelamin dan urutan kelahiran sebagai salah satu faktor pembentuk kepribadian remaja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 240 remaja pada rentang usia 17 – 22 tahun dan tengah menempuh pendidikan di salah satu SMAN di Bali yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian ini adalah skala regulasi diri yang telah diuji validitasnya, dengan reliabilitas 0,901. Metode analisis data menggunakan analisis dua jalur (two way ANOVA) dengan perolehan hasil signifikansi sebesar 0,003 (p<0,05) dengan mean empiris 91,83 lebih besar dibandingkan mean teoretis 77,5, yang artinya terdapat perbedaan regulasi diri ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin remaja Bali dengan taraf regulasi diri remaja Bali yang tergolong tinggi.


Kata kunci: Jenis kelamin, regulasi diri, remaja Bali, urutan kelahiran.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Antara, I. G. P. (2012). Tata nama orang Bali. Denpasar: Buku Arti.
Arikunto, S. (1988). Statistik jilid i. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Azwar, S. (2000). Tes prestasi: Fungsi dan pengembangann pengukuran tes prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2014). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bali Sruti. (2011). Agar luh tak sekedar peluh. Diunduh dari: http://laki-laki.balisruti.or.id/wpcontent/uploads/2011/09/bali-sruti-no1-for-web.pdf. Diakses pada Januari 2017.
Bawa, N. A. (1989). Ngaben ngerit dan ngaben individual dengan biaya kecil: Suatu pengamatan dari kancah. Laporan Tim Pencari Data. Singaraja: FKIP UNUD Bali
Boekaerts, M., Pintrich, P. R., & Zeidner, M. (2000). Handbook of self-regulation. Sandiego: Academic Press.
BPS. (2011). Survey kasus tindak pidana. Bali.
Cervone, Daniel & Lawrence, A. Pervin. (2010). Kepribadian : Teori dan penelitian. Jakarta: Salemba Empat.
Erford, Bradley. (2015). 40 teknik yang harus diketahui setiap konselor, edisi kedua. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Feist & Feist. (2013). Teori kepribadian, edisi ketujuh jilid 1. Jakarta: Salemba Humanika.
Feist & Feist. (2013). Teori kepribadian. edisi ketujuh jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Gunarsa. (2010). Dasar dan teori perkembangan anak. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
Hadibroto, dkk. (2002). Misteri perilaku anak sulung, tengah, bungsu, dan tunggal. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herawaty, Y & Wulan, R. (2013). Hubungan antara keberfungsian keluarga dan daya juang dengan belajar berdasar regulasi diri pada remaja. Jurnal Psikologi, 9(2).
Hidayat, A. F. (2013). Hubungan regulasi diri dengan prestasi belajar kalkulus ii ditinjau dari aspek metakognisi, motivasi dan perilaku. Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako, 1(1).
Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan anak jilid 2 edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (2004). Psikologi perkembangan : Suatu pendekatan sepanjang rentangg kehidupan edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Istriyanti, N. L. A & Simarmata, N. (2014). Hubungan antara regulasi diri dan perencanaan karir pada remaja putri Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 1(2), 301-310.
Kartika, P. (2013). Perbedaan tingkat stres pada ibu rumah tangga yang menggunakan dan tidak menggunakan pembantu rumah tangga. (Skripsi Tidak Dipublikasikan). PS. Psikologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar.
Khoirunnisa, N. (2016). Pengaruh urutan kelahiran dan jenis kelamin terhadap motivasi belajar siswa di SMP An-Nur Bululawang. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri, Malang.
Manab, A. (2016). Memahamai regulasi diri: Sebuah tinjauan konseptual. Jurnal 2nd psychology & humanity.
Narwoko & Suyanto. (2011). Sosiologi teks pengantar dan terapan. Jakarta: Kencana.
Natalia, C & Lestari, M. D. (2015). Hubungan antara kelekatan aman pada orangtua dengan kematangan emosi remaja akhir di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana. 2(1), 78-88.
Novianti, N. (2014). Pengaruh gaya pengasuhan, motivasi, dan strategi pengaturan diri dalam belajar terhadap prestasi akademik remaja. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia, Institus Pertanian Bogor, Bogor.
Rahmawati. (2003). Perbedaan kemandirian antara anak sulung dengan anak bungsi pada siswa kelas ii SMA Negeri 11 Semarang. Skripsi. Juruan Bimbingan Dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Rini, A. R. P. (2012). Kemandirian remaja berdasarkan urutan kelahiran. Jurnal kemandirian remaja, 3(1).
Rudhy. (2012). Kasus kriminalitas usia remaja kian meningkat. Diunduh dari: http://www.tribunnews.com/regional/2012/01/21/kasus-kriminalitas-usia-remaja-kian-meningkat. Diakses pada Februari 2017.
Santrock, J. W. (2007). Remaja, edisi kesebelas jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Santrock, J. W. (2007). Remaja, edisi kesebelas jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Seligman, L. (2001). Developmental Career Counseling and Assesment. Virginia: George Mason University.
Setyapramesti, D. (2016). Perbedaan konsep diri ditinjau dari urutan kelahiran siswa kelas x SMKN 7 Yogyakarta. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Siregar, N. S. (2011). Perbedaan kecerdasan emosi antara anak sulung dan anak bungsu. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru.
Slavin, R. E. (2011). Psikologi pendidikan: Teori dan praktik. Jakarta: Indeks.
Sudarta, W. (2006). Pola pengambilan keputusan suami-istri rumah tangga petani pada berbagai bidang kehidupan. Jurnal Kembang Rampai Perempuan Bali, 65-83.
Sukerti, N. N. (2012). Hak mewaris perempuan dalam hukum adat Bali, edisi pertama. Denpasar: Udayana University Press.
Sukiswanti. (2015). Tingginya angka bunuh diri di Bali, gubernur Bali minta dicarikan solusi. Diunduh dari: https://fren247.com/fokus/tingginya-angka-bunuh-diri-di-bali-gubernur-bali-minta-dicarikan-solusi/. Diakses pada Februari 2017.
Tribun. (2014). Jumlah dan status klien yang dibimbing BKA Balai Permasyarakatan Kelas I Denpasar Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan. Bali: Harian Pagi Tribun Bali.
Wesley, K. I. (2011). Gender differences in positive social-emotional functioning. Journal of Psychology in The Schools, 48 (10), 958-970.
Wulanningrum, D. N & Irdawati. (2011). Hubungan antara urutan kelahiran dalam keluarga dengan kecerdasan emosional pada remaja di SMA Muhammadiyah I Klaten. Jurnal Kesehatan, 4(2), 184-194.
Published
2019-02-27
How to Cite
KARINA, Ni Ketut Gita; HERDIYANTO, Yohanes Kartika. Perbedaan Regulasi Diri ditinjau dari Urutan Kelahiran dan Jenis Kelamin Remaja Bali. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], p. 79-88, feb. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/47152>. Date accessed: 16 nov. 2024.
Section
Articles