URGENSI ASAS GOOD FAITH DALAM PERJANJIAN PINJAMAN ONLINE (FINTECH)

Abstract

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengungkap urgensi asas itikad baik dalam perjanjian pinjaman online, atau yang kerap disebut sebagai fintech (financial technology). Dalam studi ini penulis memakai metode penelitian normatif, yakni metode penelitian hukum kepustakaan yaitu penelitian terhadap asas hukum perikatan, khususnya terhadap asas itikad baik. Hasil penelitian pada studi ini yaitu untuk memahami urgensi dari asas itikad baik perjanjian pinjaman online. Dalam penerapannya asas itikad baik menuntut supaya terlaksana keadilan dan kepatutan dalam suatu perjanjian. Hal ini dapat menjamin adanya kepastian hukum berupa pelaksanaan perjanjian pinjaman secara online yang tidak diperkenankan untuk melanggar nilai-nilai dari keadilan serta norma kepatutan. Asas itikad baik dalam pelaksanaan perjanjian ditentukan pada Pasal 1338 KUHPerdata yang mengatur bahwasannya perjanjian wajib dengan itikad baik. 

ABSTRACT

The objective of this research is to find out the urgency of the principle of good faith in an online loan agreement or better known as fintech (financial technology). In this study, the author employs normative research methods in the literature which include research on the principles of binding law aspecially on the principle of good faith. The research findings in this study aim to comprehend the importance of the principle of good faith in an online loan agreement. In its application the principle of good faith demand that justice and propriety be implemented in agreement. This guarantees legal certainly in the from of the implementation of online loan agreement that are not allowed to violate the values of justice and propriety norms. The principle of good faith, as specified in Article 1338 of the civil code, which stipulates that agreement must be executed in good faith.