Karakteristik Mikroemulsi Minyak Atsiri Sirih (Piper betle L) Pada Lama Pengadukan Dan Suhu

Main Article Content

I Putu Eka Juliantara Lutfi Suhendra Anak Agung Made Dewi Anggreni

Abstract

The betel plant (Piper betle L) is a plant that has the ability as an antifungal, antimicrobial and antioxidant. In order to make betel essential oil more efficient to use, betel essential oil is made into a microemulsion. The purpose of this study was to determine the effect of stirring time and temperature on the characteristics of betel essential oil microemulsions and to determine the best stirring time and temperature to produce betel essential oil microemulsion characteristics. This experiment used a randomized block design (RBD) using two factors, namely mixing time and temperature. The stirring time consists of 3 levels, namely 4, 6 and 8 minutes and the temperature consists of 3 levels, namely 60°C, 65°C and 70°C. The resulting data were analyzed using analysis of variance, if there were differences it was continued with the BNJ test. The results showed that the duration of stirring, temperature, and interactions between particles had a very significant effect on the value of the turbidity index on the stability of the betel essential oil microemulsion to pH and dilution of 1:1 to 1:99. And did not affect the turbidity index value of betel essential oil microemulsion, betel essential oil microemulsion turbidity index to centrifugation, and the turbidity index value on betel essential oil microemulsion stability against pH and 1:9 dilution. Stirring time of 8 minutes and temperature of 65°C is the best treatment for making betel nut essential oil microemulsion with microemulsion characteristics that have a transparent appearance, turbidity index values before and after centrifugation are 0.390 ± 0.031 and 0.343 ± 0.059, particle size is 23.1 nm ± 4.6 nm, and the largest droplet size is 22.8 nm. Betel essential oil microemulsion was stable for 8 weeks of storage. Based on the regression equation of the betel essential oil microemulsion to achieve a turbidity index value below 1% is 34 weeks or 8.5 months.


Keywords :  Stirring time, Microemulsion, Piper betle L, Temperature


Tumbuhan sirih (Piper betle L) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai kemampuan sebagai antifungi, antimikroba dan antioksidan. Agar minyak atsiri sirih lebih efisien untuk digunakan maka minyak atisiri sirih dibuat menjadi mikroemulsi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama pengadukan dan suhu terhadap karakteristik mikroemulsi minyak atsiri sirih dan menentukan lama pengadukan dan suhu terbaik untuk menghasilkan 


karakteristik mikroemulsi minyak atsiri sirih. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan dua faktor yaitu lama pengadukan dan suhu. Lama pengadukan terdiri atas 3 level yaitu 4, 6 dan 8 menit dan suhu terdiri atas 3 level yaitu 60°C, 65°C dan 70°C. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan analisis varian, bila ada perbedaan dilanjutkan dengan uji BNJ. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa Lama pengadukan, suhu, dan interaksi antar partikel berpengaruh sangat nyata terhadap nilai indeks turbiditas pada stabilitas mikroemulsi minyak atsiri sirih terhadap pH dan pengenceran 1:1 dengan 1:99. Dan tidak berpengaruh terhadap nilai indeks turbiditas mikroemulsi minyak atsiri sirih, indek turbiditas mikroemulsi minyak atsiri sirih terhadap sentrifugasi, dan nilai indeks turbiditas pada stabilitas mikroemulsi minyak atsiri sirih terhadap pH dan pengenceran 1:9. Lama pengadukan 8 menit dan suhu 65°C merupakan perlakuan terbaik untuk membuat mikroemulsi minyak atsiri sirih dengan karakteristik mikroemulsi yang memiliki kenampakan transparan, nilai indeks turbiditas sebelum dan setelah sentrifugasi yaitu sebesar 0,390 ± 0,031 dan 0,343 ± 0,059, ukuran partikel 23,1 nm ± 4,6 nm, dan ukuran droplet terbanyak adalah 22,8 nm. Mikroemulsi minyak atsiri sirih stabil selama 8 minggu penyimpanan. Berdasarkan persamaan regresi mikroemulsi minyak atsiri sirih untuk mencapai nilai indeks turbiditas dibawah 1% adalah 34 minggu atau 8,5 bulan.


Kata kunci : Lama Pengadukaan, Mikroemulsi, Piper betle L, Suhu

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
JULIANTARA, I Putu Eka; SUHENDRA, Lutfi; DEWI ANGGRENI, Anak Agung Made. Karakteristik Mikroemulsi Minyak Atsiri Sirih (Piper betle L) Pada Lama Pengadukan Dan Suhu. JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI, [S.l.], v. 11, n. 3, p. 341-350, sep. 2023. ISSN 2503-488X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/view/99449>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRMA.2023.v11.i03.p02.
Section
Articles

References

Ardani., and Setyaningsih, D. 2010. Efek suhu pencampuran dan kecepatan putar propeller mixer terhadap sifat fisi dan stabilitas emulsi oral A/M ektrak etanol buah pare (Momordica charantia L.): aplikasi desain faktorial. https://repository.usd.ac.id/17175/
Ariviani, S., Raharjo, S., Anggrahini, S., and Naruki, S. 2015. Formulasi Dan Stabilitas Mikroemulsi O/W Dengan Metode Emulsifikasi Spontan Menggunakan Vco Dan Minyak Sawit Sebagai Fase Minyak: Pengaruh Rasio Surfaktan-Minyak. Agritech, 35(1), 27-34. https://media.neliti.com/media/publications/89557-none-d3b52b0d.pdf
Chandra, B. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : EGC. https://repositori.uin-alauddin.ac.id/19810/1/2021_Book%20Chapter_Metodologi%20Penelitian%20Kesehatan.pdf
Cho, Y. H., Kim, S., Bar, E. K., Mok, C. K., and Park, J. 2008. Formulation of a cosurfactant-free m/a microemulsion using nonionic surfactant mixtures. Journal of Food Science.73(3):115-121. https://doi.org/10.1111/j.1750-3841.2008.00688.x
Cui, J., Yu, B., Zhao, Y., Zhu, W., Li, H., Lou, H., and Zhai, G. 2009. Enhancement of oral absorption of curcumin by self-microemulsifying drug delivery systems. International Journal of Pharmaceutics.371(1):148-155. https://doi.org/10.1016/j.ijpharm.2008.12.009
Dalimatra, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta: Puspa Swara. http://e-lib.unmul.ac.id/elib/index.php?p=show_detail&id=41038&keywords=
Dwipayana, I. M., Suhendra, L., and Triani, I. G. A. L. 2022. Pengaruh Rasio Campuran Surfaktan dan Minyak Atsiri Jahe (Zingiber Officinale Var. Amarum) terhadap Karakteristik Mikroemulsi yang Dihasilkan. Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 10(1): 1-11. https://doi.org/10.24843/JRMA.2022.v10.i01.p01
Lachman, L., Kanig, J. L., and Lieberman, H, A. 1994.Teori dan Praktek Farmasi Industri, UI Press, Jakarta 2: 1091-1098. https://library.unismuh.ac.id/opac/detail-opac?id=105427
Leung, D. Y. C., Wu, X., and Leung, M, K. H. 2010. A review on Production Using Catalyzed Transesterification. Applied Energy 87:1083- 1095. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0306261909004346
McClements, D. J., and Decker, E, A.2000. Lipid oxidation in oil-inwater emultions: impact of molecular environment on chemical reaction in heterogeneous food system. Journal of Food Science. 65(8):1270-1282. http://lib3.dss.go.th/fulltext/Journal/Journal%20of%20food%20science/2000%20v.65/no.8/jfsv65n8p1270-1282ms20000241%5B1%5D.pdf
McClement, D. J. 2005. Food Emulsions. Principles. Practices. and Techniques. Second Edition. CRC Press. W ashington DC. https://www.academia.edu/26245657/Food_emulsions_principles_practices_and_techniques_pdf
McClements, D. J., and Rao, J. 2011. Food-grade nanoemulsions: formulation, fabrication, properties, performance, biological fate, and potential toxicity. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 51: 285-330. https://doi.org/10.1080/10408398.2011.559558
Mitsui, T. 1998. New Cosmetic Science. Elsevier Science B.V. Amsterdam. https://oasis.iik.ac.id:9443/library/repository/8e4ba4710517eec0296e7e657ad530c5.pdf
Ningrum, A. A. 2011. Faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan emulsi di antaranya,suhu, waktu pengadukan dan kecepatan pengadukan. Skripsi. Universitas Sanata dharma. Yogyakarta. http://www.library.usd.ac.id/Data%20PDF/F.%20Farmasi/Farmasi/078114008_Full.pdf
Permana, I. D. G. M., and Suhendra, L. 2015. Optimasi konsentrasi VCO dalam mikroemulsi m/a dengan tiga surfaktan sebagai pembawa senyawa bioaktif. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology). 2(2):106-114. https://ojs.unud.ac.id/index.php/pangan/article/view/18724
Prasanta Adi, I. P. H., Suhendra, L., and Wrasiati, L. P. 2021. Karakteristik Mikroemulsi Minyak Daun Sirih (Piper betle L.) pada Perlakuan Rasio Campuran Surfaktan dan Minyak Daun Sirih. Rekayasa Dan Manajemen Agroindustri, 9(4): 1-11, 582-591. https://doi.org/10.24843/JRMA.2021.v09.i04.p14
Priani, S. E., Dewi, W, K., and Gadri, A. 2018. Formulasi sediaan mikroemulsi gel anti jerawat mengandung kombinasi minyak jinten hitam (Nigella sativa L.) dan minyak zaitun (Olea europaea L.). Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2):57-64. https://www.researchgate.net/publication/333356162_Formulasi_Sediaan_Mikroemulsi_Gel_Anti_Jerawat_Mengandung_Kombinasi_Minyak_Jinten_Hitam_Nigella_sativa_L_dan_Minyak_Zaitun_Olea_europaea_L
Sari, D. K., and Lestari, R. S. D. 2015. Pengaruh waktu dan kecepatan pengadukan terhadap emulsi minyak biji matahari (Helianthus annuus L.) dan air. Jurnal Integrasi Proses. 5 (3):155-159. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jip/article/view/368
Suhendra, L., Raharjo, S., Hastuti, P., and Hidayat, C. 2012. Formulasi dan stabilitas mikroemulsi o/w sebagai pembawa fucoxanthin. Agritech. 32 (3): 230-239. https://doi.org/10.22146/agritech.9617
Suhendra, L., Raharjo, S., Hastuti, P., and Hidayat, C. 2013. Efektivitas mikroemulsi o/w dengan surfaktan non ionik dalam menghambat fotooksidasi vitamin c pada model minuman. Agritech. 33(1):24-31. https://jurnal.ugm.ac.id/agritech/article/view/9563/0
Suhendra, L., Raharjo, S., Hastuti, P., and Hidayat, C 2014. Stabilitas mikroemulsi fucoxanthin dan efektifitasnya dalam menghambat foto oksidasi vitamin c pada model minuman. Agritech. 34(2):138-145. https://www.neliti.com/id/publications/90140/stabilitas-mikroemulsi-fucoxanthin-dan-efektifitasnya-dalam-menghambat-foto-oksi
Sutamaya, N. I. K., Permana, I. D. G. M., and Suter, I. K. 2018. Stabilitas mikroemulsi VCO dalam air pada variasi HLB dari tiga surfaktan selama penyimpanan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA), 7(4), 184-191. https://ojs.unud.ac.id/index.php/itepa/article/download/44805/27212
Widiyastuti, Y., Haryanti, S., and Subositi, D. 2016. Karakterisasi Morfologi dan Kandungan Minyak Atsiri Beberapa Jenis Sirih (Piper sp.). In Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 3 474-481. https://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/view/148
Wulandari, S. A. R. 2017. Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Stapylococcus epidermidis Sediaan Mikroemulsi Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura Linn.) dengan Fase Minyak Isopropil Mirystate. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9222
Zhang, S., Zhang, M., Fang, Z., and Liu, Y. 2016. Preparation and characterization of blended cloves/cinnamon essential oil nanoemulsions. LWT - Food Science and Technology. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0023643816305321

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>