PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK SELULOSA BAKTERIAL DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.)

Main Article Content

Muhammad Najri N. Semadi Antara I. M. Mahaputra Wijaya

Abstract

Kulit pisang kepok merupakan hasil samping pengolahan pisang kepok yang merupakan jenis pisang yang sering digunakan sebagai bahan baku olahan pisang, dan bernilai ekonomis rendah. Kulit pisang kepok dapat dimaanfaatkan sebagai media pertumbuhan Acetobacter xylinum untuk menghasilkan selu-losa bakterial. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan gula dan lama fermentasi terhadap karakteristik selulosa bakterial yang dihasilkan, serta untuk penghasilan kombinasi penamba-han gula dan lama fermentasi terbaik untuk penghasilan selulosa bakterial dari kulit pisang kepok. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktor. Faktor pertama penambahan gula yang teridiri dari 30, 35 dan 40 g. Faktor kedua yaitu lama fermentasi terdiri dari 7, 14 dan 21 hari. Data dianalisis dengan analisis varian dan dilanjutkan dengan Uji BNJ. Variabel yang diamati antara lain, kadar air, ketebalan, gula reduksi, kadar selulosa, hemiselulosa dan lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula dan lama fermentasi berpengaruh terhadap rendemen, ketebalan, berat, selulosa, hemiselulosa, lignin, dan gula reduksi. Interaksi antar perlakuan berpengaruh terhadap berat, rendemen, ketebalan, kandungan hemiselulosa dan gula reduksi, namun tidak ber-pengaruh terhadap kandungan selulosa dan lignin. Perlakuan terbaik proses fermentasi untuk menghasilkan selulosa bakterial dengan karakteristik terbaik yaitu dengan penambahan gula 40 g dan lama fermentasi 14 hari. Karakteristik selulosa bakteri yang dihasilkan yaitu ketebalan, gula reduksi, ka-dar selulosa, berat, rendemen, kadar hemiselulosa dan lignin berturut-turut sebesar 0.104±0.01 cm, 1,65±0,09 mg/mL, 86,00±0,99%, 8,34±0,01 g, 3.33±0,01%, 5,80±0,1%, 2,30±0,28%.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
NAJRI, Muhammad; ANTARA, N. Semadi; WIJAYA, I. M. Mahaputra. PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK SELULOSA BAKTERIAL DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.). JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI, [S.l.], v. 10, n. 2, p. 211-220, sep. 2022. ISSN 2503-488X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jtip/article/view/91677>. Date accessed: 24 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JRMA.2022.v10.i02.p09.
Section
Articles

References

Adrianus, F. 2009. Optimasi Proses Pengeringan Serat Nata de coco Sebagai Kandidat Serat Dalam Bahan Komposit Untuk Panel Anti Peluru. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia. Depok.
Agus. 2006. Pengaruh pH Awal Dan Jumlah Inokulum Acetobacter xylinum Pada Pembuatan Nata Sari Buah Nanas (Ananas comosus L). Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya, Malang.
Ahmad, S. W., N. A. Yanti., dan N. H. Muhiddin. 2019. Pemanfaatan limbah cair sagu untuk memproduksi selulosa bakteri. Jurnal Biologi Indonesia. 15(1):33-39.
Afrizal., dan A. Purwanto. 2011. Pemanfaatan selulosa bakterial Nata de coco sebagai adsorban logam Cu(ii) dalam sistem ber-pelarut air. Jurnal Mesomeri 1(1): 27-32.
Ardiana, C. 2019. Isolasi dan karakterisasi selulosa mikrokristal dari Nata de coco untuk bahan pembuatan tablet. Jurnal Life Science. 1(2):1-7.
Ariani, M. 2010. Analisis konsumsi pangan tingkat masyarakat. Gizi Indon. 33(1):20-28.
Awang, N. 1991. Kelapa: Kajian sosial ekonomi. Aditya Media. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat. 2018. Produksi tanaman buah-buahan 2018. Badan Pusat Statistik. Jakarta Pusat.
Effendi, D. S., dan U. Sulas. 2013. Pengaruh penggunaan bahan dasar dan jenis gula terhadap tebal lapisan dan uji organoleptik nata sebagai petunjuk praktikum biologi kd. 2.2 semester ganjil kelas x. Jurnal Pendidikan 19(1): 1-10.
Efeovbokhan, V. E., L. Egwari, E. E. Alagbe, J. T. Adeyemi and O. S. Taiwo. 2019. Production of bioethanol from hybrid cassa-va pulp and peel using microbial and acid hydrolysis. Bio Resources. 14(2):2596-2609.
Fitriana, N.E., A. Suwanto, T.H. Jatmiko, S. Mursiti dan D.J. Prasetyo. 2020. Cellulose extraction from sugar palm (Arenga pinnata) fibre by alkaline and peroxide treatments. Earth & Enviromental Science. 462(1):12-15.
Galung, F. S. 2001. Pengaruh penambahan gula terhadap pembentukan serat Nata de langsat (Lansium domesticum). Jurnal Technology. 1(2):1-5.
Hamad, A., dan N. A. Handayani. E. Puspawiningtyas. 2014. Pengaruh umur starter Acetobacter xylinum terhadap produksi Nata de coco. Jurnal Techno. 15(1): 37 – 49.
Hamad, A., dan Kristiono. 2013. Pengaruh penambahan sumber nitrogen terhadap hasil fermentasi Nata de coco. Jurnal Mo-mentum. 9(1): 62-65.
Harianingsih., dan F. Maharani. 2018. Karakterisasi selulosa asetat dari ketela pohon (Manihot esculanta). Jurnal Prosiding SNST. 14(9): 74-79.
Iryandi, A. F., Y. Hendrawan, dan N. Komar. 2014. Pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan lama fer-mentasi terhadap karakteristik Nata de soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. 1(1): 8-15.
Januar, 2010. Penentuan Massa Glukosa Dan Waktu Fermentasi Terhadap Ketebalan Nata de rice. Skripsi S1. Tidak Dipub-likasikan. Jurusan Kimia. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Alauddin Makassar.
Kornmann, H., P. Duboc, I. Marison, and U.V. Stockar. 2003. Influence of nutritional factors on the nature, yield and compo-sition of exopolysaccharides produced by Gluconacetobacter xylinus I-228. Appl Environ Microbiol. 69(1): 6091-6098.
Latumahina, M., A. Ahmad., dan R, Dinda. 2017. Pengaruh suhu dan lama fermentasi terhadap uji organoleptik pada pembu-atan nata buah enau (Areng pin nata merr). Jurnal Biologi Pendidikan dan Terapan. 4(1): 29-37.
Lusi, P., dan Nurmiati. 2017. Pengaruh dosis gula dan penambahan ekstrak teh hitam terhadap fermentasi dan produksi Nata de coco. Jurnal Metamorfosa. 4(1): 126-131.
Majesty, J., B. D. Argo., dan W. A. Nugroho. 2015. Pengaruh penambahan sukrosa dan lama fermentasi terhadap kadar serat nata dari sari nanas (Nata de pina). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 3(1): 80-85.
Maryam., D. Rahmat., dan Yunizurwan. 2019. Sintesis mikro selulosa bakteri sebagai penguat (Reinforcement) pada komposit bioplastik dengan matriks polyvinyl alcohol (PVA). Jurnal Kimia dan Kemasan. 41(2):110 – 118.
Nurhayati, S. 2006. Kajian pengaruh kadar gula dan lama fermentasi terhadap kualitas Nata de soya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. 7(1): 40 – 47.
Nurlina, R., 2006, Pembuatan "Nata de coco" Dari Sari Limbah Kulit Pisang Dalam Beberapa Konsentrasi Dengan Bakteri Aceto-bacter xylinum. Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Jurusan Farmasi. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Permatasari, A. S., dan J. A. Prasetiyo. 2018. Pembuatan biomaterial tekstil dengan limbah cair ukm rengginang umbi ketela pohon dan bakteri Acetobacter xylinum. Jurnal Akademi Komunitas Negeri (AKN) Kajen. 02(01): 30-44.
Prabawati, S., Suyanti dan D.A. Setyabudi. 2008. Teknologi pasca panen dan teknik pengolahan buah pisang. balai besar penelitian dan pengembangan pasca panen pertanian. Badan Penelitian Dan Pemgembangan Pertanian. 54 hal.
Pujiarga, C. S., B. D. Argo., dan B. Susilo. 2015. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap kualitas kertas berbahan baku Nata de soya. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. 3(2): 163-171.
Purwanto, A. 2012. Produksi Nata Menggunakan Limbah Beberapa Jenis Kulit Pisang. Widya Warta.
Putra, A. 2015. Pengembangan dan karakterisasi biomaterial berbasiskan mikrobial selulosa sebagai material pengganti alter-natif. Jurnal Sains dan Teknologi. 4(2):234-247
Putriana, I, dan S. Aminah. 2013. Mutu fisik, kadar serat dan sifat organoleptik Nata de cassava berdasarkan lama fermentasi. Jurnal Pangan Dan Gizi. 4(7): 29-38.
Rizal, H. M., D. M. Pandiangan., dan A. Saleh. 2013. Pengaruh penambahan gula, asam asetat dan waktu fermentasi terhadap kuali-tas Nata de corn. Jurnal Teknik Kimia. 19(1): 34-39
Safriani., (2010). Produksi biopolimer dari selulosa asetat Nata de soya. Jurnal Institut Pertanian Bogor. 1(2):41-48
Setiawati, D. R., A. R. Sinaga, dan T. K. Dewi. 2013. Proses Pembuatan bioetanol dari kulit pisang kepok. Jurnal Teknik Kimia. 1(19): 9-15.
Setyowati, W. A., dan S. Miati. 2018. Nata de coco, Nata de soya dan Nata de pina sebagai peluang wirausaha baru bagi anak panti asuhan yatim puteri di Surakarta. 7(2): 51 – 57.
Sharmin, T and N. Asjiar 2021. Development of Nata de coco and strawberry flavored Nata de coco drink and comparative qual-ity evaluation. Jurnal Science and Technology. 5(2):34-40
Sitorus, A. K. 2019. Pengaruh Penambahan Fruktosa Dan Waktu Fermentasi Dengan Tauge Sebagai Sumber Nitrogen Ter-hadap Kualitas Nata de citrullus Dari Buah Semangka (Citrullus lanatus). Skripsi S1. Tidak Dipublikasikan. Program Studi Sar-jana Farmasi. Fakultas Farmasi Dan Kesehatan Umum. Institut Kesehatan Helvetia, Medan.
Suprapti, M.L. 2005. Aneka Olahan Pisang. Kansius, Yogyakarta.
Syamsu, K., dan T. Kuryan. 2014. Pembuatan biofilm selulosa asetat dari selulosa mikrobial Nata de cassava. E-Jurnal Agroin-dustri Indonesia. 3(1): 127-133.
Wardi, E. S., dan S. T. J. Fendri. 2017. Pembuatan nata dari kulit pisang raja (Musa paradisiaca). Chempublish Journal. 3(1): 44-49.
Yannasandy, D., U. H. Hasyim., dan G. Fitriyano. 2017. Pengaruh waktu delignifikasi terhadap pembentukan alfa selulosa dan identifikasi selulosa asetat hasil asetilasi dari limbah kulit pisang kepok. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi.
Yanti, N. A., Ahmad, S. W., Tryaswaty, D., dan Nurhana, A. 2017. Pengaruh penambahan gula dan nitrogen pada produksi Nata de coco. Jurnal Penelitian Biologi (Journal of Biological Research) 4(1): 541-546.
Yanti, N. A., S. W. Ahmad., dan N. H. Muhiddin. 2017. Potensi Nata de coco sebagai bahan baku plastik. Bioteknologi. 2(4):52-57.
Yunianta. 2010. Limbah cair industri kakao sebagai bahan pembuat nata. Jurnal Teknik Industri. 11(1):31-34