Karakteristik Komposit Bioplastik pada Perlakuan Rasio Campuran Karagenan-Glukomanan dan Suhu Gelatinisasi
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
This study aims to determine the effect of the carrageenan-glucomannan mixture ratio and gelatinization temperature and their interaction on the characteristics of the carrageenan-glucomannan bioplastic composite and also to determine the carrageenan-glucomannan bioplastic composite on the ratio and gelatinization temperature that produces the best characteristics. This study used a factorial randomized experimental group design. The first factor is the ratio of carrageenan-glucomannan which consists of 6 levels, namely 65:35, 70:30, 75:25, 80:20, 85:15, 60:10 (w/w). The second factor is the gelatinization temperature which consists of 3 levels, namely 70±1, 75±1, 80±1oC. The variables observed in this study were tensile strength, elongation at break, elasticity, thickness expansion, water vapor transmission rate, biodegradation. The resulting data were analyzed for diversity and continued with Duncan's Multiple Comparison test. The results showed that the ratio of the material has a very significant effect on tensile strength, elongation at break, elasticity, and water vapor transmission rate. Gelatinization temperature has a very significant effect on tensile strength, elongation at break, elasticity, thickness expansion, and has a significant effect on the rate of water vapor transmission. The best carrageenan-glucomannan bioplastic composite was obtained at the treatment of carrageenan:glucomannan ratio = 75:25 at a gelatinization temperature of 75±1°C, which only met the standard tensile strength and biodegradation. With a tensile strength of 17,237 MPa, elongation at break 35.2%, elasticity 52.7 MPa, thickness expansion 92.121%, water vapor transmission rate 0.742 g/m2.hour, and biodegradation 6 days
Keywords: Bioplastic composite, carrageenan, glucomannan, material ratio, gelatinization temperature
Downloads
Article Details
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Seluruh artikel di Jurnal ini dapat disebarluaskan atas tetap mencantumkan sumber yang syah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertangggung jawab terhadap naskah yang dipublikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab Penulis.
References
Astuti, D. S., dan F. C. Agustia. 2011. Formulasi dan Karakterisasi Minuman Jelly Fungsional sebagai Sumber Serat Pangan dan Vitamin C terdiri dari Kappa Carrageenan, Konjak Glukomanan dan Hibiscus sabdariffa, Ekstrak Linn. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 1(1) : 1-13.
Avella, M. 2009. Eco-challenges of bio-based polymer composites material. Journal science. 2(3) : 911-925.
Chua, M., T.C. Baldwin, T.J. Hocking and K. Chan, 2010. Traditional uses and potential health benefits of Amorphophalus konjac. Journal of Ethnopharmacology. 128 : 268-278.
Darni, Y. dan H. Utami. 2010. Studi pembuatan dan karakteristik sifat mekanik dan hidrofobisitas bioplastik dari pati sorgum. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan. 7(4):190-195.
Dewi, N. L. G. S., B. A. Harsojuwono., dan A. Hartiati. 2017. Karakteristik bioplastik alginat dari rumput laut ulva lactuca (tinjauan suhu dan lama gelatinisasi). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 5(3):66-73.
Dinda A, H. Darmokoesoemo and P. Pudjiastuti, 2014. Utilization of carrageenan from seaweed euchema cottonii and cassava starch with sorbitol as a plasticizer in making bioplastic materials. Available at: http://repository.unair.ac.id/28115/2014. [Accessed on January 18, 2021].
Fennema, O. R. 1996. Food Chemistry. Marcell Dekker Inc. New York.
Gontard, N.S., Guilbert, dan J.L. Cuq. 1993. Water and Glycerol as Plasticizer Effect Mechanical and Water Vapor Barrier Properties of an Edible Wheat Gluten Film. J. Food Sci. 58(1): 206-211.
Harsojuwono, B. A., I. W. Arnata, and S. Mulyani. 2017. Biodegradable plastic characteristics of cassava starch modified in variations temperature and drying time. Chemical and Process Engineering Research. 49(1) : 1 – 5.
Harsojuwono B.A., S. Mulyani and I.W. Arnata, 2020. Bio-plastic composite characteristics of the modified cassava starch-glucomannan in variations of types and addition of fillers. Journal of Application Holticultura. 22(3):176-183.
Hasanah, Y.R. dan Haryanto. 2017. Pengaruh Penambahan Filler Kalsium Karbonat (CaCO3) dan Clay Terhadap Sifat Mekanik dan Biodegradable Plastik dari Limbah Tapioka. Jurnal Techno. 18(2):096-107.
Hayati, N. dan Lazulva. 2018. Preparing of Cornstarch (Zea mays) Bioplastic Using ZnO Metal. Indonesian Journal of Chemical Science and Technology. 1(1): 23-30.
Indrawati, C., B.A. Harsojuwono and A. Hartiati, 2019. Karakteristik komposit bioplastik glukomanan dan maizena dalam pengaruh variasi suhu dan waktu gelatinisasi, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 7(3) : 468-477.
Maryuni, A.E., S. Mangiwa dan W.K. Dewi. 2018. Karakteristik bioplastik dari karaginan dari rumput laut merah asal kabupaten biak yang dibuat dengan metode blanding menggunakan pemlastis gliserol. Jurnal Kimia. 2(1) : 1-9.
Penroj, P. Mitchell, J.R. Hill, S.E. Ganjanagunchorn. 2005. Effect of konjac glucomannan deacetylation on the properties of gels formed from mixtures of kappa carrageenan and konjac glucomannan. Journal of Carbohydrate Polymers. 59 (3) : 367-376.
Pradipta, I.M.D. dan L.J. Mawarni. 2012. Pembuatan dan Karakterisasi Polimer Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Glukomanan Umbi Porang. Fakultas Teknologi Industri. ITS. 1(1) : 1-6.
Pramadita, R. C. 2011. Karakterisasi edible film dari tepung porang (amorphophallus oncophyllus) dengan penambahan minyak atsiri kayu manis (cinnamon burmani) sebagai antibakteri. Skripsi. Tidak dipublikasi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Sanyang M.L., Sapuan, M.S., Jawaid M., Ishak M.R., Sahari J. 2015. Effect of plasticizer type and concentration on tensile, thermal and barrier properties of biodegradable films based on sugar palm (Arenga pinnata) starch. Polymer. 7: 1106-1124.
Setiani, W., T. Sudiarti dan L. Rahmidar. 2013. Preparasi dan karakterisasi edible film dari poliblend pati sukun kitosan. Skripsi. Tidak dipublikasi. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Susilowati, E.D. 2001. Komposisi kimia berbagai tepung iles-iles dan kekukuhan gel tepung iles-iles ammorphophallus variabilis dengan variasi tambahan Ca(OH)2. Skripsi. Tidak Dipublikasi. Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta.
Tong, Z., Y. Chen and Y. Liu. 2017. Preparasion, characterization and properties of Alginate/Poly(γ-glutamic acid) composite microparticles. Mar. Drugs. 15(4):1-14.
Utami, M. R., L.N. Widiarti, 2014. Sintesis plastic biodegradable dari kulit pisang dengan penambahan kitosan dan plasticizer gliserol. Indonesian Journal of Chemical Science. 3(2):164-167.
Wara, F. Y., 2020. Karakteristik komposit bioplastik pada variasi perbandingan campuran pati gadung (Dicorea hispida Deenst.) dan karagenan (Carrageenan). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8(4) : 484-491
Wahyu, M. K. 2008. Pemanfaatan Pati Singkong sebagai Bahan Baku Edible Film. Beswan Djarum, Bandung.
Widjanarko, S. B. dan M. Johanna 2015. Analisis Metode Kolorimetri dan Gravimetri Pengukuran Kadar Glukomanan pada Konjak (Amorphophallus Konjac). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4): 1584-1588.
Zhong, I.W and F.C. Kang. 1998. Functional and Smart Materials Structural Evolution And Structure Analysis. Plenum Pres. New York.