Konsentrasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) dan Suhu Pemanasan terhadap Karakteristik Krim Body Scrub
Main Article Content
Abstract
Cocoa pod husk extract can be used as a source of antioxidants in cosmetic preparations, namely cream body scrub. Cream body scrub is a type of cosmetic cleanser that is used to clean dead skin cells and nourish the skin. This study aims to (1) know the effect of the concentration of ethanol extract of cocoa pod and heating temperature on the characteristics of cream body scrub and to (2) determine the concentration of ethanolic extract of cocoa pod and the best heating temperature to produce cream body scrub. This study used a factorial randomized block design with two factors. The first factor is the concentration of the extract which consists of 3 levels, namely 1%, 2%, and 3%. The second factor is the heating temperature which consists of 2 levels, namely 65±2°C and 75±2°C. The results showed that the concentration of the extract and the heating temperature and their interactions affected the antioxidant capacity, antioxidant activity, pH, viscosity, spreadability, color, aroma and overall acceptance. Extract concentration of 3% and heating temperature of 65±2°C is the best treatment to produce cream body scrub with antioxidant capacity characteristics of 85.02±0.22 mg GAEAC/g, antioxidant activity 98.48±0.82 ppm (strong antioxidant), pH 6.66±0.02, viscosity 34200±200 cp, spreadability 4.78±0.10 cm, sensory evaluation: color 4.35±0.48(light brown to light brown), aroma 6.25 ±0.71 (fairly typical of cocoa to typical of cocoa) and overall acceptance of 6.25±0.71(like to very like).
Keywords: cocoa pod husk, concentration, temperature, characteristics, cream body scrub.
Downloads
Article Details
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Seluruh artikel di Jurnal ini dapat disebarluaskan atas tetap mencantumkan sumber yang syah. Identitas judul artikel tidak boleh dihilangkan. Penerbit tidak bertangggung jawab terhadap naskah yang dipublikasikan. Isi artikel menjadi tanggung jawab Penulis.
References
Ahadianti, K.M., L.P. Wrasiati., dan G.P. Ganda-Putra. 2020. Pengaruh persentase penambahan bubuk serat oyong (Luffa acutangula) dan lama pengadukan terhadap karakteristik krim body scrub. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8(3): 472-483
Alamsyah, Z. 2007. Biosorpsi Biru Metilena oleh Kulit Buah Kakao. Skripsi S1. Tidak dipublikasikan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Anjasari, B. 2015. Pengaruh suhu dan lama pengeringan terhadap karakteristik teh herbal daun katuk (Sauropus adrogynus L.). Doctoral dissertation, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan, Bandung.
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Kakao Indonesia 2017. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Standarisasi Nasional Indonesia. 1996. Sediaan Tabir Surya. Standar Nasional Indonesia, Jakarta.
Blois, M.S. 1958. Antioxidant determinations by the use of a stable free radical. Nature.181: 1199-1200.
Erwiyani, A. S., D. Destianti., dan S. A. Kabelen. 2018. Pengaruh lama penyimpanan terhadap sediaan fisik krim daun alpukat (Persen americana Mill) dan daun sirih (Piper bettle Linn). Indonesian Journal of Pharmacy and Naturnal Product. 1 (1) : 26-27.
Garg, A., D. Aggarwal, S. Garg, and A.K. Singla. 2002. Spreading of Semisolid Formulation. Journal of Pharmaceutical Technology. 26(9): 84-105.
Hapsari, E. 2009. Optimasi Kecepatan Putar dan Lama Pencampuran pada Proses Pembuatan Krim Sunscreen Ekstrak Kering Teh Hijau (Camelia sinensis L.) dengan Aplikasi Desain Faktorial. Skripsi S1. Tidak dipublikasikan. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Masruriati, E. 2014. Pengaruh konsentrasi tween 80 sebagai emulgator pada karakteristik krim minyak atsiri daun cengkeh. Jurnal Farmasetis. 3(1) : 11-19.
Malik, F., Suryani., S. Ihsan., E. Meilany., dan R. Hamsidi. 2020. Formulasi sediaan krim body scrub dari ekstrak etanol daun singkong (Manihot esculenta) sebagai antioksidan. Journal of Vocational Health Studies. 04: 21-28.
Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Journal of science technology. 26(2):211-219.
Pappa, S., A.W. Jamaluddin., dan A. Ris. 2019. Kadar tanin pada kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) kabupaten Poliwalimandar dan Toraja Utara. Cakra Kimia. 7(2): 92-101.
Pratyaksa, I.P.L., G.P. Ganda-Putra., dan L. Suhendra. 2020. Karakteristik ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L) sebagai sumber antioksidan pada perlakuanukuran partikel dan waktu maserasi. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri. 8(1):139-149.
Prayoga, G. 2013. Fraksinasi, uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan identifikasi golongan senyawa kimia dari ekstrak teraktif daun sambang darah (Excoecaria cochinchinensis Lour). Pharmacon. 5: 41-48.
Sartini., M.N. Djide., dan N. Duma. 2012. Pemanfaatan limbah kulit buah kakao sebagai sumber bahan aktif untuk sediaan farmasi. Jurnal Industri Hasil Perkebunan. 7(2):69-73.
Sartini., R.M. Asri., dan Ismail. 2017. Pengaruh pra perlakuan sebelum pengeringan sinar matahari dari kulit buah kakao terhadap kadar komponen fenolik dan ekstrak. Jurnal Biologi Makasar 2(1):15-20.
Setyaningsih, D., A. Apriyantono., dan M.P. Sari. 2010. Analisis Sensori untuk Indusri Pangan dan Agro. IPB Press, Bogor.
Sutrisno, A. D. 1978. Pembuatan dan peningkatan kualitas zat warna merah alami yang dihasilkan oleh Monascus purpureus. Risalah Seminar Bahan Tambahan Kimiawi. PAU Pangan dan Gizi IPB. 1194-232.
Swastika, A., Mufrod., dan Purwanto. 2013. Aktivitas antioksidan krim ekstrak sari tomat (Solanum lycopersicum L.). Traditional Medicine Journal. 18(3) : 132-140.
Tranggono, R.I. dan F. Latifah. 2017. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Pustaka Utama. Jakarta.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Wenjuan, Q., P. Zhongli, and M. Haile. 2010. Extraction modeling and activities of antioxidants from Pomegranate Marc. Elsevier Journal of Food Engineering. 99:16–23.