Problematics of Disparity in Law Enforcement of Corruption: Influence Review and Law Reformulation Ideas
Abstract
Various controversies when disparities occur cannot simply eliminate it, this is because disparities are something that cannot be avoided from the freedom of judges in making decisions. Therefore, in order for the disparity to be directed towards realizing justice, it is necessary to have an ideal formulation of the disparity in corruption crimes in enforcing national law based on Pancasila values. Based on this background, the authors will conduct research with the formulation of the problem, namely: What is the effect of the disparity in corruption criminal decisions on the effectiveness of national corruption criminal law enforcement? What is the idea reformulation of the disparity in corruption decisions? Normative legal research using a statutory approach is the methodology employed in this study. The findings of the study show that the disparity in corruption decisions has an influence on the effectiveness of national corruption criminal law enforcement. The disparity in corruption criminal decisions can affect the public's perspective and evaluation of justice which can be seen as a disturbing form of injustice. Therefore, it is necessary to have a new formulation in sentencing which is the basis for judges in determining sentencing based on Pancasila as the ideology of the Indonesian state. The idea formulation of the disparity in corruption crimes in enforcing national law based on Pancasila values can be grouped as follows: formation of sentence guidelines; revision of the corruption law; improving the quality of institutions and law enforcement.
Downloads
References
Abdul Muttalib, “EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENYIDKAN TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH KEPOLISIAN DAERAH SULAWESI SELATAN”, Al-Hikam, 1/1, 2017: 45-64, 54.
Ajeng Arindita Lalitasari, Pujiyono, Purwoto, “DISPARITAS PIDANA PUTUSAN HAKIM DALAM KASUS KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA-SAMA DI PENGADILAN NEGERI TINDAK PIDANA KORUPSI SEMARANG”, Diponegoro Law Journal, 8/3, 2019: 1690-1702, 1692.
Amrun, “FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA DISPARITAS PEMIDANAAN”, MENARA Ilmu, 12/79, 2018:1-14, 3.
Asrianto Zainal, “PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI OLEH KEJAKSAAN”, Al-Izzah Jurnal Hasil-Hasil Penelitian, 11/2, 2016, 1-18, 2, DOI: http://dx.doi.org/10.31332/ai.v11i2.452.
Bertin, “ANALISIS DISPARITAS PIDANA DALAM KASUS PEMERKOSAAN”, Jurnal Katalogis, 4/11, (2016): 67-78, 72.
Bettina Yahya, Budi Suhariyanto, Muh. Ridha Hakim, Urgensi Dan Mekanisme Pengembalian Aset Hasil Tindak Pidana Korupsi, Jakarta: Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, 2017.
Budi Suhariyanto, “PENYELESAIAN DISPARITAS PUTUSAN PEMIDANAAN TERHADAP “KRIMINALISASI” KEBIJAKAN PEJABAT PUBLIK”, Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, 18/3, 2018: 353 – 366, 355.
Dachran Busthami, “KEKUASAAN KEHAKIMAN DALAM PERSPEKTIF NEGARA HUKUM DI INDONESIA”, Masalah-Masalah Hukum, 46/4, 2017: 336-342, 340.
Darmoko Yuti Witanto dan Arya Putra Negara Kutawaringin, Diskresi Hakim Sebuah Instrumen Menegakkan Keadilan Substantif Dalam Perkara-Perkara Pidana, Bandung: Alfabeta, 2013, hlm. 19.
Ekky Putri Larasati, Masruchin Ruba’i, Sri Lestariningsih, “DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP PEMIDANAAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DIPUTUS MINIMUM KHUSUS (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Kepanjen)”, Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Edisi Februari (2014): 1-19, 11.
Fauzul Aliwarman, “Disparitas Pemidanaan Narkoba Dalam Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia (Studi Pemidanaan Terhadap Kasus Narkoba di PN. Tangerang)”, Jurnal Liga Hukum, 1/ 1, 2010: 7-8.
Hans Poliman & Ade Adhari, “Disparitas Penjatuhan Pidana Tambahan Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Pengadaan Barang Dan Jasa (Studi kasus putusan PN Mamuju Nomor: 3/ Pid-SusTPK/2021/PN. Mam. dan putusan PN Bandung Nomor: 55/ Pid-Sus-TPK/2021/PN. Bdg)”, Jurnal Hukum Adigama, 4/2, (2021): 3606-3625, 3608.
https://worldjusticeproject.org/rule-of-law-index/country/2022/Indonesia/Regulatory%20Enforcement/, accessed on 5 May 2023.
https://worldjusticeproject.org/rule-of-law-index/country/2022/Indonesia/, accessed on 5 May 2023.
I Putu Rasmadi Arsha Putra, “DISPARITAS DAN RENDAHNYA VONIS PERKARA KORUPSI DIPENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI”, Makalah, accessed on http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/16916/1/e04662ad6a57f4faabd3865c63ed8145.pdf.
Ifrani, “TINDAK PIDANA KORUPSI SEBAGAI KEJAHATAN LUAR BIASA”, Al’Adl, 3/2, 2017: 319-336, 321.
Imron Safii, “Urgensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Dalam Mewujudkan Peradilan Yang Bersih dan Berwibawa”, Pandecta, 9/1, 2014: 76-91, 83.
Irfan Ardiansyah, “Pengaruh Disparitas Pemidanaan Terhadap Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”, Jurnal Hukum Respublica, 17/1, 2017: 76-101, 98.
Isakh Benyamin Manubulu, “KONSEP INKRAHNYA PUTUSAN PENGADILAN : PROBLEMATIKA DAN UPAYA MEMINIMALKAN DISPARITAS DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINDAK PIDANA KORUPSI (TIPIKOR) DI INDONESIA”, Geoscience, Juni 2020: 1-20, 16, DOI:10.13140/RG.2.2.23712.61446.
Kurnia Ramadhana, “Menyoal Kinerja KPK: Antara Harapan dan Pencapaian”, Jurnal Anti Korupsi INTEGRITAS, 5 /2, 2019: 151-163, 158, DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v5i2.486.
M. Syamsudin, Konstruksi Baru Budaya Hukum Hakim Berbasis Hukum Progresif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 95-98.
Mariam Rinjani, “EFEKTIVITAS PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA KORUPSI SECARA MASSAL ANGGOTA LEGISLATIF DAERA”, Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum, 19/2, 2020: 69-77, 75, DOI: https://doi.org/10.32816/paramarta.v19i2.87.
Moh. Haryono, “TINJAUAN YURIDIS PEMBUKTIAN TURUT SERTA DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi Kasus Putusan No. 51/Pid.B/2009 /PN.PL)”, Jurnal Ilmu Hukum Legal Opinion, 5/1, 2013: 1-9.
Nicolas Hany, “Disparitas Pidana Dalam Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang”, Jurnal Ilmu Hukum Universitas Atmajaya, 2015: 1-18.
Nicolas Hany, Disparitas Pidana Dalam Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Semarang: Diss. UAJY, (2015).
Samuel Mangapul Tampubolon, “PERAN PEMERINTAH DALAM UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 32 TAHUN 2004”, Lex et Societatis, 2/6, 2014: 138-146, 144.
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014, hlm. 192-193.
Wawan Suyatmiko, Alvin Nicola, Inisiatif Penguatan Lembaga Antikorupsi Indonesia: Komisi Pemberantasan Korupsi 2015-2019, Jakarta: Transparency International, (2019).
Wendy Anugrah Octavian, “URGENSI MEMAHAMI DAN MENGIMPLEMENTASIKAN NILAINILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI SEBUAH BANGSA”, Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, 5/2, 2018: 123-128, 126.
Yenni Wiranti, Ridwan Arifin, “Tantangan dan Permasalahan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi di Indonesia”, Kosmik Hukum, 20/1, 2020, pp: 45-55, 54.
Yusep Mulyana, “DISPARITAS PUTUSAN PENGADILAN MENGENAI PERKARA KORUPSI BIAYA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DIHUBUNGKAN DENGAN PRAKTEK PENEGAKAN HUKUM”, JURNAL LITIGASI (e-Journal), 22/1, 2021: 90-110, hlm. 97, DOI: http://dx.doi.org/10.23969/litigasi.v22i1.3658 103.
Zul Azmi, “Disparitas Pemidanaan Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Putusan Nomor 125/Pid.Sus. TPK/2018/PN.Bdg. dengan Putusan Perkara Nomor 126/Pid.Sus.-TPK/2018/PN.Bdg.)”, Jurnal Hukum Media Justitia Nusantara, 10/1, 2020: 144-156, 155.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law of Journal) by Faculty of Law Udayana University is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.