The Relationship Between Restorative Justice Approach and the Authority of State Officials

  • Isakh B. Manubulu Cendana Wangi College of Law
  • Randy Vallentino Neonbeni Cendana Wangi College of Law
  • Kundrat Mantolas Indonesian Public Prosecution Service
  • Glen Daniel Febrian Ongkio Buol Bina Damai Utama Legal Aid Foundation

Abstract

The adoption of the restorative justice approach for case resolution brings  signifies a transformative in Indonesia's criminal justice system. The discretion of state officials plays a pivotal role in determining the feasibility of restorative justice approach. This paper formulated in two issues: the relationship between restorative justice approach and the authority of state officials, as well as the boundaries of their jurisdiction in determining restorative justice approach. Formulated with  normative legal research methods and support by conceptual, analytical, and legislative approach. It concludes that the relationship between restorative jutice approach and the authority of state officials hinges on their discretionary interpretation of the suitability of utilizing the restorative justice approach for case resolution. Furthermore, the constraints on their discretionary authority are predominantly laid out in Law Number 30/2014 and in institutional regulations such as PERKAP 8/21 for police officials, PERJARI 15/20 for officials in the prosecutor's office, and judicial decisions like PERMA 1/2016 Jo. KMA Decision No. 108/KMA/SK/VI/2016.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditya, E. R. (2018). Penerapan Kebijakan Diskresi Dalam Kaitannya Dengan Tindak Pidana Korupsi. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 6(3), Article 3. https://doi.org/10.24843/JMHU.2017.v06.i03.p10
Agustinus Gabriel Rante, & Mulyanto, M. (2022). Komparasi Pendekatan Restorative Justice Dalam Penanganan Perkara Pidana Antara Kepolisian Dan Kejaksaan. Jurnal Hukum dan Pembangunan Ekonomi, 10(2), Article 2. https://doi.org/10.20961/hpe.v10i2.64717.
Anthony Modderman. (2023, July 11). Join The World Biographical Encyclopedia. https://prabook.com/web/anthony.modderman/2590688
Barhamudin. (2019). Penyalahgunaan Kewenangan Pejabat Pemerintahan Dan Ruang Lingkupnya Menurut Undang-Undang Administrasi Pemerintahan | Solusi. Journal of Solusi, 17(2), 175–192. https://doi.org/10.36546/solusi.v17i2.171
Birnie, P. W. (1987). Piracy: Past, present and future. Marine Policy, 11(3)
Blouet, B. W. (2004). The imperial vision of Halford Mackinder. Geographical Journal, 170(4).
Cruft, R., Kramer, M. H., & Reiff, M. R. (2011). Crime, Punishment, and Responsibility: The Jurisprudence of Antony Duff. OUP Oxford.
Duke. (2019, September 16). Bajak Laut dan Hukum Laut. https://blogs.tip.duke.edu/insights/pirates-and-the-law-of-the-sea/
Economic Criminal Law of Indonesia. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, 22, 1.
Fedosiuk, O. (2012). Criminal Liability as a Last Resort (Ultima Ratio): Theory and Reality. Jurisprudencija, 19(2), Article 2.
Fios, F. (2014). Tesis, Antitesis, dan Sintesis Terhadap Agama. Humaniora, 5(1).
Johnstone, G., & Ness, D. V. (2013). Handbook of Restorative Justice. Routledge.
Kurniawan, R. A. (2018). Pencegahan Penyalahgunaan Kewenangan Penyidik Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Narkotika. Masalah-Masalah Hukum, 47(2), Article 2. https://doi.org/10.14710/mmh.47.2.2018.
Kristyanto, G. H. (2018). Fungsi Kejaksaan Dalam Mewujudkan Restorative Justice Dalam Penanganan Anak Berhadapan Dengan Hukum Di Indonesia. Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum Dan Keadilan, 5(2).
Kusnu, G. S. (2010). Perspektif Moral Penegakan Hukum Yang Baik. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 17(2).
Lienarto, L. (2016). Penerapan Asas Conditio Sine Qua Non Dalam Tindak Pidana Di Indonesia. Lex Crimen, Vol. 5(6).
Manubulu, I. B., Utama, I. P. R. S., & Alam, S. M. (2023). Legislation Performance Approach Through The Formulation of Regional Policy in East Nusa Tenggara. Literasi Hukum, 7(2), Article 2. http://dx.doi.org/10.31002/lh.v7i2
Manubulu, I., & Neonbeni, R. (2023). Bahan Ajar Hukum Laut Internasional. Tangguh Denara Jaya.
Manubulu, I.B. (2023). 506 Tahun Jejak Otonomi di Pulau Rote, Jilid 1. Tersesat dalam Pemahaman Nusak. Kupang. Tangguh Denara Jaya.
Manubulu, I. (2020). Archetypes Kewenangan: Sebuah Kajian Kritis Pemikiran I Nyoman Suyatna. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10582.06725
Manubulu, I. B., Tona, H. I., & Bui, Y. A. (2023). Pergeseran Nilai Pada Tradisi Kumpul Keluarga dalam Kehidupan Masyarakat di Pulau Timor. Journal of Education Sciences: Fondation & Application, 2(2), Article 2. https://doi.org/10.161985/jesfa.v2i2.61.
Manullang, E. F. M. (2019). Penafsiran Teleologis/Sosiologis, Penafsiran Purposive Dan Aharon Barak: Suatu Refleksi Kritis. Veritas et Justitia, 5(2), Article 2. https://doi.org/10.25123/vej.v5i2.3495
Moddeman, A.E.J. Minister van Justitie (1870-1885). Lihat dalam Anthony Modderman. (2023, July 11). Join The World Biographical Encyclopedia. https://prabook.com/web/anthony.modderman/2590688.
Mubarak, R., & Trisna, W. (2021). Penentuan Kerugian Keuangan Negara Akibat Penyalahgunaan Kewenangan Pejabat Pemerintah. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 8(2), Article 2. https://doi.org/10.31289/jiph.v8i2.5811
Mulyana, D. (2022). Peningkatan Status Hukum Kesepakatan Perdamaian Oleh Mediator Di Luar Pengadilan Menjadi Akta Perdamaian. ADHAPER: Jurnal Hukum Acara Perdata, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.36913/jhaper.v8i1.168
Mulya, R. (2014). Feodalisme dan Imperialisme di Era Global. Jakarta. Elex Media Komputindo.
Pinto, R. C. (2001). Post Hoc, Ergo Propter Hoc. In R. C. Pinto (Ed.), Argument, Inference and Dialectic: Collected Papers on Informal Logic with an Introduction by Hans V. Hansen (pp. 56–63). Springer Netherlands. https://doi.org/10.1007/978-94-017-0783-1_6.
Qamar, D. N., & Anwar, D. A. I., (2023). Dikotomi Kajian Ilmu Hukum. Nas Media Pustaka.
Ramadani, S., Danil, E., Sabri, F., & Zurnetti, A. (2021). Criminal law politics on regulation of criminal actions in Indonesia. Linguistics and Culture Review, 5(S1), Article S1. https://doi.org/10.21744/lingcure.v5nS1.1651
Said, A. (2012). Tolak Ukur Penilaian Penggunaan Diskresi Oleh Polisi Dalam Penegakan Hukum Pidana. Jurnal Hukum Dan Peradilan, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.25216/jhp.1.1.2012.147-170
Sebastian, T. (2023). Anti-Positivisme Ronald Dworkin: Menalar Hukum sebagai Moralitas. Undang: Jurnal Hukum, 6(1), Article 1. https://doi.org/10.22437/ujh.6.1.269-308
Seleky, A., Nirahua, S. E. M., & Corputty, P. (2022). Kewenangan Penetapan Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi. PATTIMURA Legal Journal, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.47268/pela.v1i1.5928
Stavropoulos, N. (2014). Legal Interpretivism. Stanford Encyclopedia of Philosophy.
Sukma, D. P. (2023). Penerapan Konsep Restorative Justice Dalam Penanganan Kasus Penyebaran Berita Bohong (Hoaks) Untuk Pencemaran Nama Baik Di Media Sosial. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(9), Article 9. https://doi.org/10.47492/jip.v3i9.2528
Surhayanti, N. (2017). Progresivitas Dalam Penegakan Hukum Penyalahguna Narkotika. Kertha Patrika, 39(2), 133–145. https://doi.org/10.24843/KP.2017.v39.i02.p05
Suteja, M. (2013). Pengawasan Terhadap Penyalahgunaan Wewenang Polri Mengadakan Tindakan Lain Menurut Hukum Yang Bertanggung Jawab (Diskresi). Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 2(2), Article 2. https://doi.org/10.24843/JMHU.2013.v02.i02.p10.
Suyatna, I. N. (2011). Asas-Asas Umum Pemerintah Yang Baik Dalam Pembentukan Peraturan Daerah. Nusantara Press.
Syam, F., Satoto, S., & Helmi, H. (2023). Politik Hukum Pemberian Kompetensi Absolut Peradilan Tata Usaha Negara dalam Pengujian Penyalahgunaan Wewenang. Undang: Jurnal Hukum, 6(1), Article 1. https://doi.org/10.22437/ujh.6.1.189-233
Wiriadinata, W. (2012). Korupsi dan Pembalikan Beban Pembuktian. Jurnal Konstitusi, 9(2), Article 2. https://doi.org/10.31078/jk924
Yoserwan, Danil, E., Warman, K., & Yulfasni. (2019). The Implementation of Ultimum Remedium Principle in Economic Criminal Law of Indonesia. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Issues, 22, 1.
Yusra, D. (2013). Politik Hukum Hakim Dibalik Penemuan Hukum (Rechtsvinding) dan Penciptaan Hukum (Rechtsschepping) pada Era Reformasi dan Transformasi. Lex Jurnalica, 10(2)


Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia, Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Indonesia, Undang-Undang Negara No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Indonesia, Undang-Undang Negara UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
Indonesia, Undang-Undang Negara No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Indonesia, Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
Indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Republik No. 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.
Indonesia, Peraturan Kejaksaan Republik No. 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif.
Indonesia, Peraturan Kepolisian Negara Republik No. 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif.
Indonesia, Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik No. 108/KMA/SK/VI/2016 tentang Tata Kelola Mediasi di Pengadilan.
Published
2024-09-04
How to Cite
MANUBULU, Isakh B. et al. The Relationship Between Restorative Justice Approach and the Authority of State Officials. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), [S.l.], v. 13, n. 2, p. 246-259, sep. 2024. ISSN 2502-3101. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/jmhu/article/view/110332>. Date accessed: 19 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JMHU.2024.v13.i02.p01.
Section
Articles