Pengaruh Perbandingan Bahan Dengan Pelarut dan Suhu Ekstaksi Tehadap Karakteristik Ekstrak Pewarna Alami Bunga Kenikir ( Tagetes Erecta L.)
Abstract
PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN DENGAN PELARUT DAN SUHU EKSTRAKSI TERHADAP KARAKTERISTIK EKSTAK PEWARNA ALAMI BUNGA KENIKIR (TEGETES ERECTA L.). Bunga kenikir berpotensi sebagai pewarna alami karena mengandung pigmen warna kuning hingga oranye. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan bahan dengan pelarut dan suhu ekstraksi terhadap karakteristik ekstrak pewarna alami bunga kenikir dan menentukan perbandingan bahan dengan pelarut dan suhu ekstraksi terbaik untuk menghasilkan ekstrak pewarna alami bunga kenikir. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 2 faktor. Faktor I yaitu perbandingan bahan dengan pelarut yang terdiri atas 3 taraf yaitu 1:3, 1:5, dan 1:7. Faktor II yaitu suhu ekstraksi yang terdiri dari 3 taraf yaitu 30±2oC, 45±2oC, dan 60±2oC. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan perbandingan bahan dengan pelarut sangat berpengaruh terhadap rendemen, kadar total karotenoid, tingkat kecerahan (L*), tingkat kemerahan (a*) dan berpengaruh terhadap tingkat kekuningan (b*). Perlakuan suhu ekstraksi sangat berpengaruh terhadap rendemen, kadar total karotenoid, tingkat kecerahan (L*) dan berpengaruh terhadap tingkat kemerahan (a*) namun tidak berpengaruh terhadap tingkat kekuningan (b*). Interaksi perlakuan perbandingan bahan dengan pelarut dan suhu ekstraksi berpengaruh terhadap kadar total karotenoid namun tidak berpengaruh terhadap rendemen, tingkat kecerahan (L*), tingkat kemerahan dan tingkat kekuningan (b*). Perlakuan perbandingan bahan dengan pelarut 1:7 dan suhu ekstraksi 45±2oC, merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan ekstrak pewarna alami bunga kenikir dengan karakteristik rendemen 7,53 persen, kadar total karotenoid 22,91 persen, tingkat kecerahan (L*) 25,43, tingkat kemerahan (a*) 11,89 dan tingkat kekuningan (b*) 14,72.