Laporan Kasus: Penanganan Penyakit Distemper dengan Gejala Saraf pada Anjing Kacang
Abstract
ABSTRAK
Canine distemper virus (CDV) merupakan penyakit virus infeksius yang sangat menular, menyerang sistem pernapasan, gastrointestinal, dan saraf pada anjing. Penulisan artikel ini bertujuan untuk melaporkan kasus CDV pada anjing serta penanganannya. Seekor anjing kacang bernama Jojo, berumur lima bulan, berjenis kelamin jantan, memiliki warna rambut kombinasi cokelat dan putih, berjenis kelamin jantan, dengan bobot badan 5 kg terinfeksi canine distemper virus. Diketahui suhu rektal 40?C, frekuensi detak jantung 116 kali/menit, frekuensi pulsus 112 kali/menit, frekuensi respirasi 45 kali/menit, dan capillary refill time (CRT) lebih dari dua detik. Anjing kasus memiliki riwayat sakit satu bulan sebelumnya dengan gejala lemas, tidak mau makan dan minum, muntah, diare, batuk, dan hidung mengeluarkan leleran mukopurulen. Anjing kasus kemudian dirawat inap selama enam hari, hasilnya kondisi anjing tampak membaik dan dibawa pulang oleh pemilik. Namun, anjing kembali sakit dengan gejala serupa satu bulan pascapengobatan ditambah dengan munculnya gejala kejang-kejang (chorea), paralisis, dan uveitis. Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing mengalami limfopenia, eosinopenia, trombositosis, dan anemia mikrositik. Berdasarkan hasil test kit anjing positif terinfeksi CDV. Terapi yang diberikan berupa terapi cairan dengan ringer laktat dan antibiotik cefotaxime, terapi simtomatis diberikan antikonvulsan diazepam, dan terapi suportif diberikan vitamin B1, B12, dan vitamin C. Selama enam hari pengobatan kondisi hewan terlihat membaik pada hari ke-2 sampai hari ke-4, tetapi pada hari ke-5 kondisi hewan memburuk dan pada hari ke-6 anjing kasus mengalami kematian.