Laporan Kasus: Keberhasilan Penanganan Rinitis Unilateral Kronis yang Menyebabkan Polisitemia Sekunder pada Kucing Lokal
Abstract
Penyakit saluran respirasi bagian atas sering terjadi pada kucing. Salah satunya adalah rinitis, yaitu peradangan pada membran mukosa rongga hidung. Pemeriksaan dilakukan terhadap seekor hewan peliharaan di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Hewan yang diperiksa merupakan kucing lokal jantan yang sudah dikebiri berumur tiga tahun dengan bobot badan 3,1 kg, dengan keluhan adanya leleran hidung unilateral di sebelah kiri serta frekuensi bersin yang tinggi. Pemeriksaan klinis menunjukkan kucing mengalami bradikardia, bradipnea, dan halitosis. Dari hasil pemeriksaan hematologi rutin dapat disimpulkan kucing mengalami polisitemia. Pemeriksaan radiografi dengan rontgen menunjukkan saluran respirasi bagian bawah kucing tidak mengalami peradangan. Hewan kasus didiagnosis mengalami rinitis unilateral kronis dan dilakukan penanganan dengan pemberian antibiotik sefadroksil monohidrat (22 mg/kg BB; q24 jam; per oral/PO), obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) piroksikam (0,3 mg/kg BB; q24 jam; PO), difenhidramin hidroklorida (0,1 mg/kg BB; q8 jam; intramuskuler), bromheksin hidroklorida (1 mg/kg BB; q24 jam; PO), serta suplementasi pakan khusus pemulihan (Royal Canin Recovery®). Halitosis ditangani dengan melakukan pembersihan area oral menggunakan klorheksidin 0,2%. Tingkat keparahan halitosis mampu diminimalisir, namun belum mampu menghilangkan sepenuhnya. Sedangkan pengobatan rinitis dinyatakan berhasil, kucing tidak mengalami bersin dan tidak ada leleran yang keluar dari hidung setelah 10 hari pengobatan.