Laporan Kasus: Radang Peritonium Menular Pada Kucing Kampung Jantan Yang Diteguhkan Dengan Uji Rivalta
Abstract
Minmin, seekor kucing kampung jantan berumur satu tahun dengan bobot badan 4,3 kg mengalami penurunan nafsu makan serta abdomen yang membesar. Pada pemeriksaan fisik diketahui adanya distensi abdomen. Pemeriksaan hematologi rutin dan biokimia darah menunjukkan adanya peradangan kronis dan abnormalitas fungsi hati dan ginjal. Pemeriksaan radiografi dan abdominocentesis menunjukkan terjadi akumulasi cairan pada abdomen (ascites) dengan cairan berwarna kuning pucat dan konsistensi cair mengental. Hasil tes rivalta menunjukkan hasil positif akumulasi eksudat yang ditandai dengan bentukan seperti ubur-ubur. Kucing didiagnosis menderita radang peritoneum menular bentuk efusif. Terapi yang diberikan berupa pemberian diuretik furosemide 5 mg/kg BB (dua kali sehari) secara intravena (IV), antibiotik cefotaxim sodium 30 mg/kg BB (dua kali sehari) secara IV, antiinflamasi dexamethasone 0,5 mg/kg BB (dua kali sehari) secara subkutan (SC), hepatoprotektor betaine 2,5 mg/kg BB (dua hari sekali) SC, dan asam keto per oral 11 mg/kg BB (setiap dua hari sekali) selama satu minggu. Hasil pengobatan selama satu minggu hanya memberikan hasil yang sementara terhadap penurunan derajat distensi abdomen. Kucing kasus mati pada bulan keenam setelah terapi.