Gambaran Total Leukosit Darah Kelinci Pasca-implantasi Bahan Cangkok Demineralisasi Asal Tulang Sapi Bali
Abstract
Cangkok tulang xenograft, salah satunya dengan menggunakan tulang sapi, sering digunakan pada perlakuan ortopedik untuk melakukan implantasi. Implantasi bisa dilakukan dari bahan cangkok demineralisasi asal tulang sapi bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan bahan cangkok demineralisasi asal korteks tulang femur sapi bali terhadap kondisi fisiologis hewan model dilihat dari aspek jumlah total leukosit. Jumlah leukosit dapat menjadi acuan untuk mengetahui kondisi responsif tubuh terhadap adanya material asing. Sepuluh ekor kelinci digunakan dalam penelitian ini dan dibagi atas dua kelompok. Setiap kelinci pada setiap kelompok dibuat sebuah lubang dengan diameter 5 mm pada diafisis tulang femur kelinci. Pada Kelompok Kontrol lubang tidak diimplantasi bahan cangkok, sedangkan pada Kelompok Perlakuan, lubang dimplantasi bahan cangkok demineralisasi. Dilakukan pemeriksaan hematologi selama enam minggu dengan interval waktu dua minggu, yaitu hari ke-0 (24 jam), minggu ke-2, 4 dan 6 pasca operasi untuk pemeriksaan jumlah total leukosit yang kemudian diuji secara statistik dan disajikan secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa implantasi bahan cangkok demineralisasi asal tulang sapi bali pada hewan uji selama enam minggu tidak menyebabkan perubahan jumlah total leukosit dari nilai rujukan normal. Bedasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahan cangkok demineralisasi asal korteks tulang femur sapi bali tidak mengalami penolakan pada tubuh hewan uji.