Studi Kasus: Penanganan Hernia Inguinalis pada Anjing Campuran Pomeranian Betina dengan Pembedahan
Abstract
Hernia inguinalis merupakan protursi dari suatu organ atau bagian dari organ, lemak atau jaringan melalui cincin inguinal, yaitu diantara pangkal paha dan otot perut. Tujuan penulisan studi kasus ini adalah untuk mengetahui cara mendiagnosis, penanganan dan pengobatan kasus hernia inguinalis pada anjing. Seekor anjing campuran Pomeranian berumur tiga tahun dengan berat badan 4 kg, dengan warna rambut putih, berjenis kelamin betina, telah didiagnosis menderita hernia inguinalis dengan prognosis fausta. Metode pengobatan yang dipilih adalah tindakan pembedahan. Sebelum dilakukan pembedahan, anjing kasus diberikan premedikasi menggunakan atropin sulfat 0,03 mg/kg BB dan sebagai anestesi digunakan kombinasi ketamin dan xylazin. Dosis ketamin diberikan 13 mg/kg BB dan xylazin 2 mg/kg BB. Anjing ditangani dengan pembedahan, insisi dilakukan pada kulit dan subkutan tepat di atas cincin hernia hingga terlihat isi hernia. Selanjutnya dilakukan reposisi dengan cara memasukkan isi hernia ke dalam rongga abdomen. Setelah reposisi, pada bagian tepi cincin hernia dibuat luka baru untuk memungkinkan terjadinya penyatuan jaringan. Kemudian dilakukan penjahitan pada peritoneum dengan polyglycolic acid 3.0 dengan pola jahitan terputus sederhana, jahitan subkutan menggunakan catgut 3.0 dengan pola jahitan menerus sederhana dan pada kulit dijahit menggunakan pola jahitan terputus sederhana menggunakan benang silk 3.0. Pasca operasi diberikan antibiotik injeksi amoxicillin 1 ml/10 kg BB yang dilanjutkan dengan pemberian obat peroral yaitu antibiotik amoxicillin 500 mg (20 mg/kg BB) selama tujuh hari, pemberian analgesik meloxicam 7,5 mg (0,2 mg/kg BB) selama lima hari. Satu minggu kemudian anjing dinyatakan sembuh berdasarkan keadaan fisik dan klinis.