Celup Kaki Tanpa Disinfektan Adalah Faktor Risiko Paling Tinggi Menyebabkan Babi Mati Mendadak pada Peternakan di Gianyar, Bali

  • Putu Diva Adiwinata Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Kadek Karang Agustina Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • I Made Sukada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Abstract

Usaha peternakan babi di Bali berkembang secara pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan produk asal babi.  Keberadaan ternak babi tidak terlepas dari berbagai permasalahan salah satunya serangan penyakit.  Beberapa penyebab terjadinya kematian babi secara mendadak adalah demam babi Afrika (African Swine Fever/ASF), hog cholera (Classical Swine Fever/CSF) dan streptococcosis.  Hal ini disebabkan karena belum tersedianya vaksin untuk ASF dan sering terjadinya kegagalan vaksinasi pada S. suis dan CSF.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rancangan strategi pencegahan dan pengendalian yang disesuaikan dari pengetahuan tentang identifikasi dan alokasi risiko untuk masuknya penyakit yang dapat dihasilkan secara transparan melalui penilaian faktor risiko.  Sebanyak 82 peternakan babi yang mengalami kematian mendadak pada bulan Januari sampai Desember 2020 dijadikan objek penelitian.  Peternakan babi berada di Kecamatan Payangan, Tegalalang, dan Tampaksiring, Gianyar.  Penelitian ini menggunakan rancangan observasional dengan metode cross sectional.  Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.  Data yang diperoleh ditabulasi selanjutnya dilakukan penghitungan Odd Ratio dan Confident interval 95% menggunakan Statistical Product and Service Solutions.  Hasil analisis menunjukan 7 dari 12 parameter faktor risiko  diidentifikasi sebagai faktor risiko potensial yang signifikan terhadap kejadian babi mati mendadak (P<0,05).  Faktor risiko kejadian babi mati mendadak adalah peternakan yang tidak menerapkan akses terbatas memasuki kandang, tidak menggunakan celup kaki disinfektan, tidak menggunakan baju kandang khusus, tidak melakukan penyemprotan disinfektan, ditemukannya lalat dan serangga di areal kandang, memberikan pakan sisa, dan tidak menerapkan sistem produksi all in-all out.  Simpulan dari penelitian ini adalah peternakan yang tidak menggunakan celup kaki disinfektan merupakan peternakan yang paling berisiko mengalami kematian babi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Kadek Karang Agustina, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi Veteriner

I Made Sukada, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana

Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi Veteriner

Published
2022-01-31
How to Cite
ADIWINATA, Putu Diva; AGUSTINA, Kadek Karang; SUKADA, I Made. Celup Kaki Tanpa Disinfektan Adalah Faktor Risiko Paling Tinggi Menyebabkan Babi Mati Mendadak pada Peternakan di Gianyar, Bali. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 39-48, jan. 2022. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/72541>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.1.39.
Section
Original Research

Most read articles by the same author(s)