Studi Kasus: Hernia Abdominalis pada Kucing Domestik
Abstract
Hernia abdominalis adalah penonjolan isi abdomen melewati suatu cincin atau lubang yang abnormal pada rongga abdomen tubuh. Seekor kucing betina ras lokal, berumur 6 tahun, bobot badan 2,7 kg, dengan keluhan adanya adanya benjolan pada area abdomen disertai cincin dengan massa yang dapat didorong ke dalam. Bedasarkan anamnesa penonjolan tersebut mulai terlihat sejak tiga bulan yang lalu dan diduga disebabkan oleh trauma. Hasil pemeriksaan darah lengkap menunjukkan eritrosit menurun sedangkan hemoglobin berada pada rentang normal. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan klinis, kucing didiagnosa mengalami hernia abdominalis dengan prognosa fausta. Penanganan kasus dilakukan dengan reposisi usus ke dalam rongga abdomen dengan pembedahan (insisi). Pascaoperasi diberikan antibiotik cefotaxime injeksi kemudian dilanjutkan dengan amoxicilline (20 mg/kg BB; q 12h; selama 5 hari) dan antiradang nonsteroid meloxicam (0,1 mg/kg BB; q 24h; selama 5 hari). Hasil operasi menunjukkan kesembuhan luka pada hari ke-7 pascaoperasi luka sudah mengering dan menyatu