Histopatologi Kulit pada Kesembuhan Luka Insisi Tikus Putih Pasca Pemberian Extracellular Matrix (ECM) yang Berasal dari Vesica Urinaria Babi
Abstract
Luka merupakan kasus yang sering ditemui di tempat praktek atau klinik dokter hewan. Luka menjadi penting karena dapat menjadi pintu masuk mikroorganisme yang merugikan ke dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan inovasi baru dalam mempercepat kesembuhan luka pada kulit dengan menggunakan extracellular matrix (ECM) yang berasal dari vesica urinaria babi, sehingga dapat mencegah masuknya mikroorganisme merugikan kedalam tubuh. Penelitian ini menggunakan 32 ekor tikus putih jantan yang diinsisi di bagian punggungnya. Sampel terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol (tanpa perlakuan), dan kelompok perlakuan dengan pemberian extracellular matrix (ECM) pada luka insisi. Proses kesembuhan luka dari hewan coba diteliti secara histopatologi pada hari ke-1, ke-5, ke-10, dan ke-15 setelah insisi. Hasilnya adalah pemberian bahan ECM terbukti mempercepat proses kesembuhan luka insisi pada kulit tikus putih (Rattus novergicus) dilihat dengan membandingkan infiltrasi seluler, produksi kolagen, ketebalan epitel, dan angiogenesis antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.