Penambahan Tepung Temulawak dalam Pakan Meningkatkan Respon Imun Ayam Pedaging Pascavaksinasi Flu Burung
Abstract
Flu burung merupakan penyakit viral pada unggas yang bersifat zoonosis, akut, dan mematikan yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Masalah yang sering terjadi saat vaksinasi, tidak semua vaksin akan menghasilkan titer antibodi yang tinggi akibat berbagai sebab. Oleh karena itu diperlukan penggertak sistem imun (immunomodulator) tambahan. Salah satu senyawa dalam tanaman yang bersifat immunomodulator adalah kurkuminoid yang banyak terkandung pada temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.). Penelitian ini menggunakan 24 ekor ayam pedaging umur 14 hari yang dibagi menjadi 4-empat kelompok, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok yang diberikan penambahan tepung temulawak 10 g/kg pakan (P1), penambahan tepung temulawak 20 g/kg pakan (P2), penambahan tepung temulawak 30 g/kg pakan (P3). Pengambilan sampel darah dilakukan satu kali yaitu pada umur 25 hari. Pemeriksaan titer antibodi AI dilakukan dengan uji serologi Haemaglutination Inhibition (HI). Titer antibodi selanjutnya dianalisis menggunakan uji sidik ragam, dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian didapatkan titer antibodi 5,6 HI log 2 (penambahan tepung temulawak 10 g/kg pakan), 5,8 HI log 2 (penambahan tepung temulawak 20 g/kg pakan) dan titer antibodi tertinggi yaitu 6 HI log 2 (penambahan tepung temulawak 30 g/kg pakan), hal ini menunjukkan bahwa penambahan tepung temulawak pada pakan dapat meningkatkan titer antibodi pascavaksinasi (P<0,05).