Laporan Kasus: Gambaran Pemeriksaan Pascamati Anak Anjing Peranakan Pomeranian yang Terinfeksi Kronis oleh Virus Distemper
Abstract
Distemper adalah penyakit fatal yang menyebabkan sindrom neuropatologis parah dan infeksi sistemik pada anak anjing. Sampai saat ini, belum banyak ditemukan adanya laporan lengkap mengenai pemeriksaan pascamati anak anjing yang terinfeksi Canine distemper virus. Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang temuan patologi anatomi, histopatologi, beserta hasil isolasi dan identifikasi virus, bakteri, dan parasit pada suatu hewan kasus. Hewan kasus adalah seekor anjing peranakan pomeranian berjenis kelamin betina dan berumur sekitar tiga bulan. Tanda klinis yang ditunjukkan anjing kasus adalah mengalami anoreksia, diare, terdapat pustula pada kulit abdomen dan leleran mukopurulen keluar dari mata, mulut dan konjungtiva pucat, serta kejang-kejang (konvulsi) sebelum akhirnya mati. Perubahan patologi anatomi ditemukan adanya kongesti otak, hiperemia paru-paru, pembengkakan dan dilatasi ventrikel kanan pada jantung, hiperemia pada medula ginjal, hepatomegaly, hemoragi pada usus halus, petekie pada usus besar, dan splenomegaly. Secara histopatologi perubahan yang teramati adalah encephalitis, trakeitis hemoragica et necrotican, bronkopneumonia hemoragica et necrotican, pericarditis, glomerulonephritis hemoragica et necrotican, enteritis necrotican dan enteritis hemoragica et necrotican, splenitis hemoragica, dan cystitis hemoragica et necrotican. Uji Reverse Transcription-Polimerase Chain Reaction (RT-PCR) menunjukkan hasil negatif. Identifikasi bakteri menunjukkan adanya Eschericia coli pada usus sebagai flora normal, dan identifikasi parasit menunjukkan hasil negatif. Berdasarkan anamnesis, gejala klinis, perubahan patologi anatomi dan histopatologi, serta isolasi dan identifikasi bakteri dan parasit, maka anjing kasus didiagnosis terinfeksi Canine distemper virus yang bersifat kronis.