Laporan Kasus: Dermatitis Akibat Infeksi Ektoparasit dan Malassezia sp. pada Kucing Betina Peranakan Angora
Abstract
Dermatitis adalah peradangan kulit yang umumnya ditandai dengan kemerahan pada beberapa bagian kulit sampai kemerahan secara umum. Hewan kasus yang merupakan kucing betina berumur dua tahun dengan bobot badan 2,9 kg dibawa ke Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner dengan keluhan mengalami gatal sejak satu bulan sebelum pemeriksaan. Kucing kasus sudah pernah diberikan pengobatan, tetapi belum sembuh. Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya lesi basah pada ekstremitas kaudal bagian kanan, alopesia, eritema pada ekstremitas, krusta pada kedua telinga, rambut kusut dan kusam disertai adanya kutu dan telur kutu, terdapat butiran seperti garam/pasir di bagian punggung, dan skor pruritus 1/10. Pada telinga kotoran berwarna cokelat kehitaman dengan sedikit serumen. Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan flea comb, otic swab natif dan sitologi, trichogram, dan superficial skin scraping dengan hasil ditemukan Notoedres cati, kutu Felicola subrostratus, tungau Otodectes sp., dan Malassezia sp. Kucing kasus didiagnosis menderita dermatitis akibat Notoedres cati, Felicola subrostratus, Otodectes sp, dan Malassezia sp. dengan prognosis fausta. Penanganan pada kucing kasus dilakukan dengan memberikan injeksi dexamethasone dengan dosis 0,2 mg/kg BB secara subkutan. Kucing kasus diresepkan fish oil soft gel satu kali sehari, itraconazole 5 mg/kg BB secara peroral satu kali sehari selama 40 hari, dan suplemen oral satu hari sekali. Evaluasi dilakukan tujuh hari pascapengobatan. Rambut kucing kasus tampak bersih dan lembut, masih terdapat beberapa telur kutu yang telah mati menempel pada batang rambut, telinga kucing kasus dalam keadaan bersih tanpa adanya serumen, krusta pada bagian belakang telinga telah sembuh, alopesia dan eritema pada bagian ekstremitas telah membaik, dan luka pada ekstremitas kaudal bagian kanan telah kering. Tujuan penulisan artikel ini untuk melaporkan kasus dermatitis pada kucing yang disebabkan oleh infeksi Notoedres cati, Felicola subrostratus, Otodectes sp., dan Malassezia sp..