Laporan Kasus: Pemberian Kejibeling Tidak Efektif pada Kasus Cystolithiasis dan Cystitis pada Anjing Geriatri
Abstract
Cystolithiasis adalah kondisi pembentukan kalkuli akibat saturasi kristal pada saluran vesika urinaria, sedangkan cystitis merupakan peradangan pada vesika urinaria yang disebabkan oleh agen infeksi dan non-infeksi termasuk adanya kalkuli yang dapat mengakibatkan hemoragi pada mukosa vesika urinaria. Anjing geriatri ras campuran, jenis kelamin jantan, berumur 13 tahun dengan bobot badan 14,5 kg memiliki riwayat mengalami stranguria disertai hematuria selama sebulan tanpa ada temuan klinis lain. Pada pemeriksaan klinis ditemukan adanya kepucatan pada mukosa mulut, takipnea, dan teramati adanya hematuria saat anjing kasus berkemih. Pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan adanya urolit dan penebalan pada dinding vesika urinaria. Pemeriksaan radiografi menunjukkan ukuran urolit dan pembengkakan pada vesika urinaria. Berdasarkan hasil temuan ini, anjing kasus didiagnosis mengalami cystolithiasis dan cystitis. Terapi pada anjing kasus diberikan terapi herbal kejibeling dengan dosis pemberian 25 mg/kg BB q24h selama 21 hari dan angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEi) yaitu enalapril dengan dosis pemberian 5 mg/kg BB q24h dalam 21 hari dan suplementasi hematopoietik satu kapsul satu kali sehari. Hasil observasi terapi selama 21 hari, pemeriksaan makroskopik urin anjing kasus tidak teramati mengalami stranguria, tetapi volume urin yang keluar masih sedikit. Pada pemeriksaan ultrasonografi hari ke-21 terdapat perubahan ukuran kalkuli menjadi sedikit lebih kecil. Terapi herbal tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada anjing kasus sehingga pemberian terapi dilanjutkan.