ACCREDITATION
Accredited by Science and Technology Index (SINTA) Ristek Dikti No. 23 / E / KPT / 2019
This issue has been available online since 30th June 2023. All articles in this issue (26 original research articles) were authored/co-authors from 2 afiliation (Universitas Udayana).
Pariwisata di era New Normal telah menampakan wajah barunya. Pariwisata
kini sangat cepat bermutasi dari memang merupakan kegiatan pariwisata mutlak
menjadi leasure dengan spend of money setara pariwisata. wisatawan saat ini lebih
banyak wisatawan nusantara dan lokal dibandingkan dengan wisatawan mancanegara
dilihat dari sisi penggunaan akomodasi wisata. Wisatawan nusantara dan local membeli
dan menggunakan seluruh usaha pariwisata yang ada dan ditawarkan. Dari sisi pelaku
pariwisata, masa – masa saat ini merupakan cerminan dan masa kebangkitan bahwa
ketergantungan akan wisatawan tidak harus terdokus pada satu tipe wisatawan.
Pihak pemerintah baik dari tingakat desa, kabupaten / kota maupun provinsi
telah banyak melakukan tugasnya dalam penyelanggaraan kepariwisataan. Pihak desa
mulai berbenah dengan menguatkan BUMDES atau bentuk lain di desa. Pihak kabupaten
dan kota mulai melakukan evaluasi dan penyempurnaan kebijakan, baik dalam bentuk
perencanaan, pemanfaatan potensi wisata maupun monitoring pelayanan produk
wisata kepada wisatawan.
Pada edisi ini, Jurnal Destinasi Pariwisata menampilkan artikel-artikel ilmiah
hasil penelitian para peneliti, dosen dan mahasiswa yang berupaya membagikan
pengalaman penelitian dan pengamatan lapangan dalam penyelenggaraan
kepariwisataan selama ini. Masih banyak penelitian yang mencoba memperkenalkan
potensi pariwisata baru, pengelolaan desa wisata dan persepsional wisatawan terhadap
produk dan layanan pariwisata. pada sisi lain, penelitian terkait dengan perencanaan
dan kebijakan mulai muncul sembari proses pembelajaran bagi daerah lain dalam
pengelolaan kepariwisataan.
Pariwisata alternatif merupakan kegiatan pariwisata yang sedang menjadi minat bagi
para wisatawan yang jenuh akan konsep mass tourism. Secara garis besar, keterlibatan
masyarakat lokal sebagai faktor kunci keberhasilan pariwisata berbasis masyarakat. Melihat pola
di masyarakat bukan hanya sekedar memberikan pelatihan dan pendampingan. Harus dipahami
bagaimana mengubah pola pikir masyarakat lokal untuk mau membangun perekonomian
wilayahnya melalui program kerjasama dengan Pemerintah Daerah.
Seperti pulau Bali yang sudah total “mempercayakan” pariwisata sebagai leading sector,
sangat merasakan dampaknya. Belum datangnya wisatawan mancanegara menjadi dilema, ketika
ancaman pandemi tetap menjadi kendala. Terdapat keraguan apakah benar pandemi ini nyata?
Mengapa tidak dibuka saja pintu masuk bagi wisatawan mancanegara tanpa”embel-embel”
(karantina, dsb.nya), apakah pemerintah serius dalam memulihkan-recovery kepariwisataan di
Bali? Masyarakat pariwisata di Bali sudah menjerit karena minim pemasukan, dan masih banyak
pendapat lainnya yang intinya Bali harus segera dibuka bagi kunjungan wisatawan mancanegara.
Diantara pertanyaan-pertanyaan kritis dan pesimistis, terdapat pula pendapat-pendapat
antagonis, seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah berupaya optimal, keadaan
seperti ini harus dihadapi dengan bersabar, pariwisata Bali, pariwisata Indonesia dan pariwisata
dunia akan pulih ketika tiba waktunya, wisatawan domestik dan pengunjung lokal cukup
berperan dalam pemulihan dan pendapat-pendapat optimis lainnya.
Apa pun itu, pariwisata, wisatawan, masyarakat dan ragam stakeholders dengan
berbagai fenomenanya tidak akan pernah statis. Dinamika dunia tidak akan terkalahkan
kebenarannya. Sang Kala (waktu) akan terus berputar, perubahan-perubahan tetap akan terjadi
dan pariwisata akan berkembang-adaptif dengan keberadaan multidimensi eksisting (ekonomi,
sosial, budaya, politik, kesehatan, keamanan, dan lainnya) yang tidak taken for granted,
melainkan terdapat proses yang membentuknya (geneologi-rekam jejak-histori).
Demikian pengantar Jurnal Destinasi Pariwisata volume 10, nomor 1 edisi bulan Juni
tahun 2022. Para peneliti, dosen dan mahasiswa pada edisi ini, berupaya menampilkan secara
ilmiah hasil temuannya dalam konteks kepariwisataan. Sekiranya, dalam masa pemulihan
pariwisata di Bali, Indonesia maupun dunia, temuan-temuan penelitian dapat dipahami dan
alangkah indahnya rekomendasi-rekomendasi tersebut dapat menjadi pertimbangan para
pemegang kebijakan, melahirkan ide kreatif bagi para praktisi pariwisata, semangat baru bagi
masyarakat dan inovasi cerdas bagi kalangan akademisi kedepannya.
Sejuta harapan bagi pulihnya kepariwisataan dapat diekspresikan dengan tidak lupa
selalu berupaya mewujudkan harapan tersebut secara bersungguh-sungguh, melakukan
perencanaan sesuai dengan kemampuan dan jangan dikesampingkan bahwa pembangunan
sektor pariwisata tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk generasi-generasi penerus di masa
depan.
Sejak akhir tahun 2019 lalu, dunia pariwisata belum bebas dari belenggu Pandemi covid 19. Daerah yang mengandalkan pembangunan sektor pariwisata sangat merasakan dampak pandemi. Sementara daerah lain yang tidak bertumpu kepada pembangunan sektor pariwisata tampak lebih bertahan dilihat dari kacamata ekonomi.
Seperti pulau Bali yang sudah total “mempercayakan” pariwisata sebagai leading sector, sangat merasakan dampaknya. Belum datangnya wisatawan mancanegara menjadi dilema, ketika ancaman pandemi tetap menjadi kendala. Terdapat keraguan apakah benar pandemi ini nyata? Mengapa tidak dibuka saja pintu masuk bagi wisatawan mancanegara tanpa ”embel-embel” (karantina, dsb.nya), apakah pemerintah serius dalam memulihkan-recovery kepariwisataan di Bali? Masyarakat pariwisata di Bali sudah menjerit karena minim pemasukan, dan masih banyak pendapat lainnya yang intinya Bali harus segera dibuka bagi kunjungan wisatawan mancanegara.
Diantara pertanyaan-pertanyaan kritis dan pesimistis, terdapat pula pendapat-pendapat antagonis, seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah berupaya optimal, keadaan seperti ini harus dihadapi dengan bersabar, pariwisata Bali, pariwisata Indonesia dan pariwisata dunia akan pulih ketika tiba waktunya, wisatawan domestik dan pengunjung lokal cukup berperan dalam pemulihan dan pendapat-pendapat optimis lainnya.
Alih-alih menentukan pendapat yang benar dan salah, ada layaknya secara ilmiah melihat berbagai kepentingan yang terjadi di era pandemi. Masing-masing pihak kemungkinan memiliki kepentingan untuk segera memecahkan permasalahan ini. Tetapi mencari titik temu atau benang merah di antara multi kepentingan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan ada pihak yang merasa dirugikan, ada pihak yang merasa sudah berbuat banyak, ada pihak yang berupaya menenangkan diri dan bersikap netral dan tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan momen ini secara positif maupun negatif.
Apa pun itu, pariwisata, wisatawan, masyarakat dan ragam stakeholders dengan berbagai fenomenanya tidak akan pernah statis. Dinamika dunia tidak akan terkalahkan kebenarannya. Sang Kala (waktu) akan terus berputar, perubahan-perubahan tetap akan terjadi dan pariwisata akan berkembang-adaptif dengan keberadaan multidimensi eksisting (ekonomi, sosial, budaya, politik, kesehatan, keamanan, dan lainnya) yang tidak taken for granted, melainkan terdapat proses yang membentuknya (geneologi-rekam jejak-histori).
Demikian pengantar Jurnal Destinasi Pariwisata volume 9, nomor 2 edisi bulan Desember tahun 2021. Para peneliti, dosen dan mahasiswa pada edisi ini, berupaya menampilkan secara ilmiah hasil temuannya dalam konteks kepariwisataan. Sekiranya, dalam masa pemulihan pariwisata di Bali, Indonesia maupun dunia, temuan-temuan penelitian dapat dipahami dan alangkah indahnya rekomendasi-rekomendasi tersebut dapat menjadi pertimbangan para pemegang kebijakan, melahirkan ide kreatif bagi para praktisi pariwisata, semangat baru bagi masyarakat dan inovasi cerdas bagi kalangan akademisi kedepannya.
Tidak lupa tim redaksi mengucapkan “Selamat Hari Natal bagi yang merayakannya dan Selamat Tahun Baru 2022”. Sejuta harapan bagi pulihnya kepariwisataan dapat diekspresikan dengan tidak lupa selalu berupaya mewujudkan harapan tersebut secara bersungguh-sungguh, melakukan perencanaan sesuai dengan kemampuan dan jangan dikesampingkan bahwa pembangunan sektor pariwisata tidak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk generasi-generasi penerus di masa depan. Saling sharing, lebih bijak dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan mungkin akan mampu menguatkan pondasi pariwisata pasca pandemi covid 19.
Pandemi Covid-19 tampak belum berlalu di muka bumi. Vaksin sudah diupayakan, penerapan protokol kesehatan dipertahankan, dan daya tarik wisata berupaya menerapkan sistem protokol sesuai dengan petunjuk dan update dari pemerintah. Segenap daya upaya dengan berbagai problematikanya dilakasanakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang intinya melakukan pemulihan ekonomi masyarakat termasuk sektor pariwisata.
Dimulai dari awal tahun 2020 sampai saat ini dinamika pandemi Covid-19 pada sektor pariwisata khususnya masih bergulir. Tetapi semasih pintu-pintu masuk pariwisata belum sepenuhnya dibuka dan masih ada rasa keraguan maka Recovery pariwisata akibat pandemi masih sulit dilakukan. Pengalaman terdahulu mungkin dapat menjadi jawaban singkat bahwa pariwisata sangat rentan terhadap isu-isu yang peka seperti peperangan, bencana alam, kesehatan, hospitalitas, dan yang lainnya.
Pada edisi ini, Jurnal Destinasi Pariwisata menampilkan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian para peneliti, dosen dan mahasiswa yang berupaya memberikan tetesan-tetesan segar di era pandemi. Pandemi akan berfluktuasi dan mungkin hukum alam tidak akan terbantahkan (ada proses yang harus dilalui). Tetapi bukan berarti insan-insan pariwisata berdiam diri, melainkan harus semakin aktif, peka, belajar dari pengalaman masa lalu untuk berkreasi, berinovasi dan berupaya melakukan kombinasi antara nilai-nilai masa lalu yang masih relevan untuk dilestarikan dengan keadaan saat ini (seperti menjaga harmonisasi alam) dalam discovery pariwisata futuristik yang menekankan digitalisasi, kemudahan, kebanggaan, dan kualitas.
Pada Volume 9 Nomor 1 Juni 2021, kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang sudah memberikan solusi-solusi ragam problematika pariwisata. Minat penulis dari seluruh Indonesia tampak semakin intens mempublikasikan temuan penelitian di jurnal Destinasi Pariwisata. Harapan kedepan bahwa sektor pariwisata akan segera bangkit dengan berupaya melakukan peningkatan pelayanan, kualitas dan perencanaan yang lebih baik dari sebelumnya. Satu keyakinan adalah tidak ada masyarakat dunia yang tidak membutuhkan relaxsasi seperti berwisata. Semasih ada keinginan manusia untuk berwisata maka sektor pariwisata akan tetap hidup dengan berbagai konsekwensinya.
Pandemi Covid 19 membawa bencana bagi Dunia. Hampir segenap sektor terdampak siginifikan. Pariwisata internasional, pariwisata nasional dan pariwisata Bali berupaya melawan, bertahan atau berupaya harmonis dengan keadaan ini. Pilihan apa pun yang diambil, maknanya jelas bahwa pembangunan sektor pariwisata rentan, bersifat multidimensi dan diperlukan upaya sinergis komprehensif dalam mengatasi suatu permasalahan.
Mungkin ini adalah momentum bagi pemerintah, praktisi pariwisata, masyarakat dan wisatawan bahwa kepuasan berwisata penting, keuntungan ekonomi pariwisata wajib, tetapi daya tahan dan keberlanjutan destinasi wisata menjadi jauh melampaui kepentingan dan kewajiban tersebut. Sudah saatnya pembangunan sektor pariwisata memperhatikan dan mengaplikasikan pentingnya menjaga keberlanjutan suatu destinasi wisata. Artinya, suatu destinasi wisata harus memiliki ketahanan ekonomi, lingkungan dan sosial secara seimbang dan tidak hanya wacana.
Pada Volume 8 Nomor 2 Desember 2020, kami mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang sudah memberikan solusi-solusi ragam problematika pariwisata. Minat penulis dari seluruh Indonesia tampak semakin intens mempublikasikan temuan penelitian di jurnal Destinasi Pariwisata. Harapan besar manfaat akademis dan manfaat praktis publikasi ini mampu memperkaya khasanah akademis ilmu pariwisata nasional dan memberikan cahaya terang di era new normal dalam reformulasi pembangunan sektor pariwisata ditengah pandemi.
Tidak lupa kami mengucapkan Selamat hari Natal bagi yang merayakannya dan Selamat Tahun Baru 2021, semoga tahun mendatang kualitas dapat kami tingkatkan dan dunia pariwisata global, nasional dan lokal segera pulih untuk recovery menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pariwisata dunia sedang diuji dengan kehadiran Pandemi Covid 19 yang sangat tidak terduga menghentakkan dunia. Terlebih untuk pariwisata, kehadiran pandemi sangat merugikan karena tidak ada orang yang berwisata dengan mengambil resiko tertular penyakit mematikan. Harapan seluruh umat manusia di dunia adalah cepat ditemukan vaksin dan obat untuk menanggulanginya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti / penulis pada masa pandemi berkenan mempublikasikan artikel ilmiahnya di jurnal Destinasi Pariwisata volume 8 nomor 1 tahun 2020. Permintaan maaf juga kami sampaikan kepada para penulis yang artikelnya belum dapat dipublikasikan karena masih mengikuti proses yang selektif.
Jurnal Destinasi Pariwisata volume 8 nomor 1 tahun 2020, terdapat 21 artikel ilmiah sebagai hasil penelitian mahasiswa dan dosen Universitas Udayana dan 2 artikel dari perguruan tinggi / instansi lain. Kami harapkan di tengah pandemi, artikel-artikel ilmiah tersebut dapat menjadi renungan, refleksi dan “ancang-ancang” menuju “era new normal” yang menjadi harapan besar segenap sektor termasuk sektor pariwisata. Recovery pariwisata memang tidak mudah, melainkan optimisme harus diupayakan dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Era revolusi 4.0 memiliki implikasi yang sulit untuk dihindari oleh seluruh komponen di dunia. Mulai dari para praktisi, akademisi, pemegang kebijakan termasuk para calon intelektual muda yaitu mahasiswa. Situasi ini menuntut kecepatan, ketepatan, dan keunggulan kompetitif yang diyakini akan mampu menembus ruang, batas dan waktu sebagai suatu kesatuan masyarakat bumi yang telah “tersatukan” melalui sistem informasi dan teknologi dan serangkaian kekuatan, model, standar-standar, bahkan ideologi-ideologi yang mengikutinya (pertumbuhan , hedonis, konsumtif, neoliberalis dan yang lainnya) sebagai ciri globalisasi. Globalisasi tidak lagi menjadi sekedar isu, globalisasi saat ini sudah dalam tahap aplikasi secara komprehensif. Uniknya, tidak semua masyarakat dunia menyadari bahwa sudah “dirasuki” oleh “globalisasi” yang memiliki implikasi positif maupun negatif, tergantung dari perspektif yang digunakan. Dalam dunia kampus, digitalisasi sebagai salah satu ciri revolusi 4.0 diaplikasikan untuk mampu memberikan kontribusi secara akademis maupun praktis sebagai pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan/Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian). Termasuk dalam publikasi ilmiah, yaitu penerbitan hasil-hasil penelitian / pengabdian, dituntut harus melalui jurnal-jurnal ilmiah yang bermutu dan berkualitas.
Para pengelola jurnal ilmiah, tidak hanya dituntut mampu menampilkan tulisan ilmiah dari para dosen dan mahasiswa yang kaya substansi, memiliki kebaharuan dan menampilkan temuan-temuan terkini. Tetapi juga, dituntut mampu menjalankan management secara profesional, mengacu kepada standar-standar, alat-alat software (terkait penulisan, daftar pustaka, uji plagiasi dan yang lainnya), persyaratan administrasi dan kelayakan jurnal ilmiah (dinilai dari sistem seperti OJS, reputasi, impact dan yang lainnya).
Jurnal Destinasi Pariwisata sebagai salah satu OJS Universitas Udayana, telah menduduki SINTA 5 yang sangat kami syukuri dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh tim pengelola. Jurnal yang berawal dari publikasi hasil penelitian mahasiswa dan dosen Program Studi Sarjana Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana ini, dituntut untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan dan kualitas. Sehingga tidak hanya mampu menampilkan temuan- temuan terbaru terkait destinasi wisata, tetapi juga harus mampu memiliki reputasi sesuai dengan skala dan peruntukannya.
Pada Jurnal Destinasi Pariwisata Volume 7, nomor 2, edisi Desember tahun 2019 ini, kami berupaya membuka lebih lebar pintu bagi hasil-hasil penelitian dari luar Universitas Udayana sebagai upaya kami meningkatkan peringkat dan reputasi. Terdapat tiga tulisan ilmiah dari luar yang berjudul Studi Pengembangan Pasar Tradisional Pajak Ikan Sebagai Pusat Wisata Belanja di Kota Medan dari Femmy Indriany Dalimunthe, Wisata Puncak Becici : Kepuasan, Loyalitas Dan Intensi Rekomendasi Wisatawan dari Isnanda Zainur Rohman dan Daya Tarik Wisata Pasca Bencana Erupsi Gunung Api Sinabung, Di Kabupaten Karo, Sumatera Utara dari Liyushiana, Putri Rizkiyah dan Herman.
Kami membuka diri dan berharap kepada para peneliti, dosen, mahasiswa, pemegang kebijakan maupun praktisi, yang berkepentingan untuk publikasi ilmiah dapat memiliki Jurnal Destinasi Pariwisata sebagai “corong publikasi”. Destinasi wisata di Indonesia yang berkembang pesat sangat membutuhkan ide, kreatifitas dan semangat pembaharuan untuk kemajuan pembangunan pariwisata di Indonesia. Akan lebih bijak, jika pembangunan pariwisata di Indonesia mulai mempertimbangkan dan menggunakan hasil-hasil riset sebagai referensi dan dasar dalam pengambilan keputusan untuk masa depan destinasi wisata yang tidak hanya melihat aspek kuantitas melainkan juga kualitas untuk terwujudnya pembangunan pariwisata secara berkelanjutan.
Implementasi pembangunan pariwisata mulai dari kebijakan, regulasi, perencanaan, dan pengembangan diupayakan untuk memperkecil resiko atau implikasi negatif. Diupayakan secara maksimal berbagai implikasi positif mampu diwujudkan, seperti implikasi ekonomi, implikasi budaya dan implikasi lainnya. Pariwisata memiliki implikasi positif dan negatif yang harus dipahami oleh pemerintah, praktisi pariwisata dan masyarakat, sebagai hal penting yang tidak dapat dianggap “remeh”.
Mengesampingkan implikasi pembangunan pariwisata berarti akan semakin mendekatkan suatu daya tarik wisata ke “ambang jurang kehancuran”. Jika kehancuran fisik dapat lebih cepat diantisipasi, justru degradasi budaya yang terkait dengan masyarakat lokal sulit terdeteksi dan beresiko akan merusak nilai, tatanan, tradisi, cara berpikir lokal yang justru sebenarnya hal tersebut adalah cikal bakal dan modal budaya pembangunan pariwisata di Bali.
Pada Jurnal Destinasi Pariwisata Volume 7, nomor 1 tahun 2019 ini, mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang mencakup implementasi dan implikasi pembangunan pariwisata. Termasuk peran tokoh masyarakat, partisipasi masyarakat, pengembangan potensi, strategi pengembangan, ritual dan pariwisata, pemasaran dan public relation, serta motivasi wisatawan dalam ranah pariwisata kontemporer.
Diharapkan publikasi-publikasi ilmiah tersebut dapat memperluas cakrawala kepariwisataan yang dinamis dan semakin menarik perhatian segenap komponen. Di sisi lain, kami sebagai pengelola Jurnal Destinasi Pariwisata harus terus memacu diri dalam memberikan pelayanan melalui publikasi ilmiah. Saat ini jurnal Destinasi Pariwisata telah meraih predikat SINTA 5, yang artinya masih banyak hal yang harus diperhatikan, dan diperbuat untuik semakin meningkatkan kualitas sebagai jurnal ilmiah publikasi hasil-hasil penelitian pariwisata.
Perkembangan pariwisata memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat. Dalam pengembangan sebuah destinasi pariwisata, berbagai aspek terkait menjadi pertimbangan untuk perencanaan yang efektif dan efisien serta tepat sasaran dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Peran serta masyarakat lokal juga diperlukan untuk turut andil dalam mengembangkan, memberikan kontribusi, serta menjaga kegiatan pariwisata di daerah mereka. Selain itu, faktor social budaya yang juga berkaitan dengan pariwisata dapat menjadi pertimbangan dalam mengembangkan dan mengelola pariwisata agar dapat beriringan dengan nilai-nilai budaya masyarakat lokal.
Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 6 Nomor 2 Desember 2018 berupaya menampilkan tulisan dan artikel yang berupaya mengungkapkan fenomena-fenomena pariwisata yang mengikutsertakan peran masyarakat secara lebih mendalam serta fenomena sosial terkait lainnya.
Berkembangnya pariwisata di suatu wilayah, dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dari segi ekonomi dan sosial. Berbagai dampak yang dirasakan baik secara ekonomi maupun sosial membuat masyarakat semakin lebih aktif dalam mengembangkan pariwisata di daerahnya. Pariwisata berbasis masyarakat semakin menjadi primadona karena memberikan kesempatan yang lebih banyak dan terbuka bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam aktifitas kepariwisataan dan manfaatnya pun dirasakan langsung. Kontribusi dan peranan masyarakat lokal dalam pengelolaan daya tarik wisata di berbagai destinasi wisata semakin menarik sebagai fokus studi.
Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 6 Nomor 1 Juli 2018 berupaya menampilkan tulisan dan artikel yang berupaya mengungkapkan fenomena-fenomena pariwisata yang mengikutsertakan peran masyarakat secara lebih mendalam dalam beberapa jenis wisata serta implikasinya.
Dalam mengembangkan pariwisata, perencanaan merupakan tahapan yang penting untuk mengetahui potensi yang dimiliki dan menentukan langkah selanjutnya yang terbaik. Setiap proses untuk menjadikan sebuah daya tarik sebagai destinasi wisata yang menarik memerlukan tahapan-tahapan yang dipertimbangkan secara holistik dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Pemasaran yang tepat disinergikan dengan pengelolaan yang professional menjadikan destinasi tersebut selalu menarik. Nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dapat mendukung pariwisata bahkan dapat menjadi karakteristik yang unik dan menarik wisatawan.
Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 5 Nomor 2 Desember 2017 berupaya menampilkan tulisan dan artikel yang berupaya mengungkapkan aspek-aspek terkait pariwisata yang disinergikan sehingga dapat menjadi pendukung kepariwisataan.
Perkembangan pariwisata yang sangat pesat menuntut segenap pihak untuk semakin menyadari peluang dan tantangan yang dihadapi di tengah era persaingan global. Dunia yang semakin menyusut memberikan banyak konsekwensi bagi praktisi dari berbagai kalangan pariwisata dan pasar wisatawan. Peran serta lasyarakat lokal juga diperlukan untuk turut andil dalam mengembangkan, memberikan kontribusi, serta menjaga kegiatan pariwisata di daerah mereka. Kecendrungan yang terjadi adalah keseragaman produk dan atraksi pariwisata yang cepat membuat wisatawan menjadi bosan sehingga menuntut para pengelola pariwisata selalu kreatif menemukan ide-ide baru untuk meningkatkan penjualannya.
Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 5 Nomor 1 Juli 2017 berupaya menampilkan tulisan dan artikel yang berupaya mengungkapkan fenomena-fenomena pariwisata yang mengikutsertakan peran masyarakat secara lebih mendalam.
Perkembangan pariwisata yang sangat pesat selain memberikan manfaat positif juga menimbulkan masalah yang tidak terhindarkan. Konsekwensi perkembangan pariwisata menuntut seluruh pemangku kepentingan bekerja bersama dalam mengatasi tantangan tersebut. Sumber daya manusia yang kompeten dan professional menjadi salah satu hal penting dalam menjawab peerkembangan pariwisata. Persepsi wisatawan yang berorientasi pada kenyamanan dan pelayanan yang prima merupakan hal penting yang harus diperhatikan untuk mendapatkan citra positif.
Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 4 Nomor 2 Desember 2016 berupaya menampilkan tulisan dan artikel yang berupaya mengungkapkan fenomena-fenomena pariwisata terkait berbagai isu yang relevan dengan tantangan masa kini.
Jurnal DESTINASI PARIWISATA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016 sebagai suatu upaya publikasi temuan dari hari hasil penelitian terbaru di bidang kepariwisataan. Pesatnya perkembangan pariwisata menuntut segenap pihak untuk semakin menyadari peluang dan tantangan yang dihadapi di tengah era persaingan global. Dunia yang semakin menyusut memberikan banyak konsekwensi bagi praktisi pariwisata dan pasar wisatawan. Kecendrungan yang terjadi adalah keseragaman produk dan atraksi pariwisata yang cepat membuat wisatawan menjadi bosan sehingga menuntut para pengelola pariwisata selalu kreatif menemukan ide-ide baru untuk meningkatkan penjualannya.
Dewan Redaksi OJS (Online Journal System) Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 4 Nomor 1 Juli 2016 berupaya menampilkan tulisan dan artikel yang berupaya mengungkapkan fenomena-fenomena pariwisata secara lebih mendalam.
Fakta-fakta menunjukkan bahwa pariwisata di Indonesia semakin menarik minat pemerintah daerah yang di Indonesia untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai andalah pembangunan. Banyak hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mewujudkan pembangunan kepariwisataan di daerah-daerah. Harapan Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana pada Volume 3 Nomor 2 Desember 2015 semakin mampu berkiprah dalam keilmuan pariwisata yang bersifat multidispliner.
Kami harapkan kedepan ranah keilmuan pariwisata akan semakin diramaikan melalui riset-riset yang kompetitif dan berkualitas demi pengembangan pariwisata dengan melibatkan berbagai komponen sebagai suatu sistem besar pariwisata.
Dewan Redaksi OJS(Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata bersama Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana mengucapkan terima kasih atas partisipasi para penulis dalam Volume 3 Nomor 1 Juli 2015. Berbagai hasil penelitian dari berbagai aspek seperti aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, aspek lingkungan, aspek perencanaan maupun aspek pengembangan terangkum dalam tulisan jurnal ini
Kami sangat mengharapkan kritik maupun saran untuk pengembangan jurnal OJS “Jurnal Destinasi Pariwisata” kedepannya. Tak ada gading yang tak retak dan tak ada angin yang sempurna, kami dari Dewan Redaksi mengucapkan permintaan maaf atas ketidaksempurnaan penyajian jurnal ini.
Tuntutan agar pariwisata dapat berkembang secara merata dan kompetitif profesional masih sulit diwujudkan di Indonesia. Permasalahan utamanya adalah belum sinkronnya antara kebijakan pemerintah, peran masyarakat dan peran para stakeholders secara berkesinambungan. Selalu yang diunggulkan adalah investor dan yang terpinggirkan adalah masyarakat kecil. Fenomena tersebut di atas seharusnya secara cepat dan tepat dapat dipahami oleh pemegang kebijakan terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Jurnal OJS “Jurnal Destinasi Pariwisata” Volume 2 Nomor 2 Juli tahun 2014 terbit mengakomodir berbagai hasil riset mahasiswa dan dosen di Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana. Semoga berbagai tulisan dalam jurnal OJS ini mampu menjadi
Kecenderungan pariwisata selalu dibanggakan oleh banyak pihak menjadi angin segar bagi pembangunan pariwisata di berbagai Provinsi di Indonesia. Perencanaan dan pengembangan memjadi titik sentral untuk dapat mewujudkan pembangunan pariwisata dengan mengesampingkan berbagai dampak negatif. Harapannya adalah mewujudkan pariwisata berkelanjutan berdasarkan perencanaan dan pengembangan kepariwisataan secara integral dan holistik
Tetapi dalam kenyataannya, pariwisata justru banyak menimbulkan ketimpangan secara sosial, ekonomi, budaya maupun lingkungan. Sering terjadi faktor-faktor seperti faktor sosial, faktor budaya maupun lingkungan dikesampingkan demi faktor ekonomi untuk mengejar angka pertumbuhan dengan dalih mempercepat pertumbuhan ekonomi demi mensejahterahkan rakyat.
Pada Jurnal OJS Jurnal Destinasi Pariwisata Volume 2 Nomor 1 Juli, 2014 berupaya menyampaikan berbagai hasil riset para mahasiswa dan para dosen dalam mempublikasikan karya ilmiahnya. Sebagai jurnal ilmiah, tulisan atau artikel merupakan pokok-pokok hasil temuan dan dapat berupa solusi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh, masyarakat, pemerintah, praktisi maupun kalangan akademisi.
Harapan kami dari dewan redaksi agar publikasi ilmiah ini dapat memberikan banyak manfaat dan dapat digunakan sebagai solve problempermasalahan-permasalahan pembangunan pariwisata di Indonesia yang semakin dinamis.
Tuntutan agar dunia ilmiah khususnya ilmu-ilmu sosial termasuk ilmu pariwisata tidak seperti menara gading mendorong terjadinya banyak perubahan dalam sistem pendidikan perguruan tinggi di Indonesia. Ilmu hanya untuk ilmu menjadi slogan yang mulai ditinggalkan. Menjadi penting saat ini adalah bagaimana mengaplikasikan ranah keilmuan dalam tatanan praktis untuk memecahkan berbagai ragam permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia. Akan menjadi bias ketika ilmu pengetahuan dikulthuskan sebagai suatu yang tidak terbantahkan tetapi belum mampu menemukan sesuatu agar kehidupan di dunia menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Melihat fenomena di atas Dewan Redaksi OJS (Online Journal System)Jurnal Destinasi Pariwisata bersama Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana menerbitkan Jurnal Ilmiah yang bernama Jurnal Destinasi Pariwisata Volume 1 Nomor 1 Desember 2013 sebagai wahana untuk memperkenalkan kepada khalayak akademis maupun praktisi tentang penemuan-penemuan mutakhir khususnya di bidang ilmu pariwisata dari para mahasiswa S1 Destinasi Pariwisata dan pembimbingnya sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang sarjana S1.
Kami mengucapkan selamat kepada para penulis yang berkesempatan menuangkan intisari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan dalam Jurnal OJS “Jurnal Destinasi Pariwisata”. Semoga kehadiran Jurnal Destinasi Pariwisata dapat memberikan manfaat baik secara akademis maupun praktis selaras dengan perputaran dunia yang semakin cepat tidak mengenal ruang, batas dan waktu.
ISSN BARCODE
Print ISSN: 2338-8811
Online ISSN: 2548-8937
LICENSED
Jurnal Destinasi Pariwisata is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
REFERENCE MANAGEMENT
Reference Management Tools
VISITOR STATISTIC