GAMBARAN PERILAKU KELUARGA DAERAH RURAL DAN URBAN DALAM PENCEGAHAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DI DAERAH ENDEMIS DEMAM BERDARAH
Abstract
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang jumlah penderita dan penyebarannya cenderung meningkat. Jumlah kasus DBD tercatat 49,868 kasus, dengan angka kematian sebesar 0,80%. Kejadian DBD pada daerah rural ditunjukkan dengan adanya perilaku penyebab DBD diantaranya terdapat tumpukan sampah, menggantung pakaian di dalam kamar, tidak menyingkirkan barang-barang bekas. Perilaku daerah urban adanya saluran limbah yang tidak dibersihkan, lahan kosong yang tidak dibersihkan dan banyak persawahan. Tujuan. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran perilaku keluarga daerah rural dan urban dalam pencegahan kejadian demam berdarah di daerah endemis. Metoda. Metode penelitian ini menggunakan survey deskriptif kuantitatif dan alat ukur menggunakan kuesioner yang terdiri 68 pernyataan. Sampel penelitian daerah rural 309 orang dan daerah urban 371 orang. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa perilaku keluarga di daerah rural baik (51,5%), pengetahuan baik (59,2%), sikap kurang baik (50,8%), dan tindakan kurang baik (51,8%), Perilaku keluarga di daerah urban kurang baik (53,4%), pengetahuan baik (81,4%), sikap kurang baik (54,2%) dan tindakan baik (52,3%). Hasil. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada masyarakat agar lebih bertanggung jawab dalam berperilaku sebagai upaya pencegahan DBD dengan selalu menerapkan 3M (Mengubur, Menguras dan Menutup), menggunakan obat anti nyamuk dan pengelolaan sampah secara mandiri.
Kata kunci: perilaku, DBD, rural dan urban
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia that the number of sufferers and their distribution tends to increase. Number of dengue cases recorded 49.868 cases, with a mortality rate of 0.80%. Incidence of dengue in rural areas indicated by the behavior causes dengue which there are piles of garbage, hanging clothes in the room, did not get rid of second-hand goods. While the behavior of their urban area sewer is not cleaned, vacant land that had not been cleaned and the many rice fields. The study aims to find a picture of the behavior of rural and urban families in preventing the incidence of dengue in endemic areas. This research method using descriptive quantitative survey and measurement tools using a questionnaire comprising 68 statemen. The research sample was 309 rural and 371 urban areas. The results of this study found that the behavior of families in both rural areas (51.5%), good knowledge (59.2%), a lack of good (50.8%), and the action is not good (51.8%), family Behavior in poor urban areas (53.4%), good knowledge (81.4%), a lack of good (54.2%) and action (52.3%). The results of this study recommended to people to behave more responsibly in the effort to prevent dengue by always applying 3M (Bury, draining and Closing), using anti-mosquito chemical and waste management independently. :
Keywords : behavior, DHF, rural and urban
Downloads
References
Adyatma, Ishak & Ibrahim. (2010). Hubungan Anatara Lingkungan Fisik Rumah, Temapt Penampungan Air Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian DBD Di Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar.FKM: Universitas Hasanudin. Tidak dipublikasi.
Cindi, Paendong & Nursalam. (2015). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Taratara Kecamatan Tomohon Barat. Fakultas keperawatan. Universitas Sariputra Indonesia Tomohon. Tidak Dipublikasikan.
Kementrian kesehatan RI. (2012). Jumlah Kasus DBD Di Indonesia. http://repository.upi.edu/operator/. Diakses 30/09/2015.
Mahardika. (2009). Hubungan Antara Perilaku Kesehatan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Maria, Ishak & Selomo. (2013). Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Makasar . Fakultas Kesehatan Masyarakat: UNHAS.
Mudin. (2015). Dengue Inciden and the Prevention and Control Program in Malaysia. Head of Vektor Born Disease Sector: Ministry of Heart Malaysia.
Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika. Padungge. (2013). Gambaran Perilaku Keluarga Tentang Upaya Penecgahan DBD Program Studi Ilmu Keperawatn. Universitas Negeri Gorontalo.
Pangemanan & Nelwan. (2010). Perilaku Masyarakat Tentang Program Pemberantasan Penyakit DBD Di Kabupaten Minahasa. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi. Manado
Purnama, Astuti & Darnoto. (2012). Gambaran Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Grogol Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo. FIK: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Publikasi.
Ratnawati, Maryati & Hardika (2013). Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Progam Studi D3 Keperawatan: STIKES Pemkab Jombang.
Sigarki. (2009). Karakteristik, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia Jakarta.
Sivanathan .M.M. (2006). The ecology and biologi of Aedes aegypti and aedes albopictus (skute) (diptera:culicidae) and the resistance status of Aedes albopictus (Field strain) againt organophosphates in Penang, Malaysia. Penang: Universiti Sains Malaysia. Di Publikasi
Soedarto. (2012). Demam Berdarah Dengue . Jakarta: Sagung Seto.
Susanti. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dalam Pencegahan Dengan Kejadian Demam Berdarah Pada Anggota Keluarga Di Kel. Langenharjo Kab. Kendal. Depok: Universitas Indonesia. Prossding.
Zulkarni, Siregar & Dameria. (2009). Hubungan Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah Tangga dengan Keberadaan Jentik Vektor Dengue. Program Studi Ilmu Lingkungan: Universitas Riau. Tidak Dipublikasikan.