Perilaku Pindah Panas yang Terjadi pada Berbagai Kemasan Kentang Konsumsi (Solanum tuberosum L.) selama Penyimpanan Suhu Ruang

  • Ni Putu Budisetiari Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Ida Ayu Rina Pratiwi Pudja Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia
  • Ida Bagus Putu Gunadnya Program Studi Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Abstract

Abstrak


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perpindahan panas, perubahan mutu, dan mengetahui hasil terbaik saat penyimpanan kentang di dalam suhu ruang dengan kemasan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor: waktu penyimpanan (5 hari, 10 hari, dan 15 hari) dan kemasan (kardus, kayu, dan styrofoam). Kemasan yang digunakan berukuran 20 cm x 15 cm x 15 cm dan diisi dengan 2 kg kentang, perhitungan perpindahan panas, pengukuran suhu, dan kelembaban akan dilakukan setiap 8 jam. Pengukuran parameter lainnya seperti kadar air, susut bobot, warna, dan tekstur akan diuji per 5 hari sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama perpindahan panas semakin tinggi mencapai 34,90 dengan jenis kemasan kotak kayu, untuk pengamatan parameter suhu nilai tertinggi mencapai 28,90? pada jenis kemasan styrofoam, untuk parameter kelembaban nilai tertinggi mencapai 92,58% pada jenis kemasan kotak kardus, kadar air tertinggi terjadi pada kemasan kotak kardus dengan nilai kadar air 88,01%, susut bobot tertinggi terjadi pada jenis kemasan kayu 3,81%, warna kentang dengan nilai tertinggi terjadi pada jenis kemasan styrofoam dengan nilai warna 47,79 dan tekstur tertinggi terjadi pada kemasan styrofoam 68,45 gf, dari hasil tersebut kemasan yang mampu mempertahankan mutu kentang dengan baik adalah jenis kemasan kotak kayu.


Abstract


This research was conducted to determine heat transfer, quality changes, and to find out the best results when storing potatoes at room temperature with different packaging. This study used a randomized block design (RAK) with 2 factors: storage time (5 days, 10 days, and 15 days) and packaging (cardboard, wood, and styrofoam). The packaging used is 20 cm x 15 cm x 15 cm. Measurements of heat transfer, temperature, and humidity will be carried out every 8 hours. Other parameter measurements such as moisture content, weight loss, color, and texture will be tested every 5 days. The results of the study showed that the higher the day the heat transfer reached 34.90 with the type of wooden kotak packaging, while for the observation of the temperature parameter the highest value reached 28.90 ºC on the Styrofoam packaging type, for the humidity parameter the highest value reached 92, 58% in the type of cardboard kotak packaging, the highest water content occurred in the cardboard kotak packaging with a moisture content value of 88.01%, the highest weight loss occurred in the type of wooden packaging 3.81%, the color of potatoes with the highest value occurred in the Styrofoam packaging type with a value of color 47.79 and the highest texture occurred in the packaging 68.45 gf, from these results the packaging that is able to maintain the quality of potatoes well is the type of wooden kotak packaging.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asgar, A., & Rahayu, S. (2014). Pengaruh Suhu Penyimpanan dan Waktu Pengkondisian Untuk Mempertahankan Kualitas Kentang Kultivar Margahayu. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 09(12), 8.

Astuti, N. (2019). Pengaruh Waktu Penyimpanan Terhadap Nilai Suhu Kelembaban dan Kesegaran Sayuran Pada Kemasan Daun Pisang [Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar]. https://doi.org/60400115038

Ela, E., & Rochmawati, R. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan wadah styrofoam sebagai kemasan makanan pada penjual makanan jajanan di kota pontianak tahun. JUMANTIK: Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan, 1–10. http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JJUM/article/view/352

Engelen, A. (2018). Analisis Kekerasan, Kadar Air, Warna dan Sifat Sensori pada Pembuatan Keripik Daun Kelor. Journal of Agritech Science, 2(1), 10–15.

Hadi, I. K. P. H., Pudja, I. A. R. P., & Arda, G. (2019). Pengaruh Ketebalan Plastik Polietilen Densitas Rendah Sebagai Bahan Pengemas terhadap Mutu Daun Seledri (Apium gravelens L.) Selama Penyimpanan Dingin. Jurnal BETA (Biosistem Dan Teknik Pertanian), 8(2), 240. https://doi.org/10.24843/jbeta.2020.v08.i02.p07

Haryanti, D. N., & Hidajati, N. (2013). Pengaruh Metode Pengeringan Terhadap Kualitas Tepung Cacing Sutra (Tubifex sp.). In UNESA Journal of Chemistry (Vol. 2, Issue 3). Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

Ibarz, A., & Barbosa-Canovas, G. V. (2020). Thermal Properties of Food. Unit Operations in Food Engineering, 1986, 335–346. https://doi.org/10.1201/9781420012620-14

Komar, N., Rakhmadiono, S., & Kurnia, L. (2001). Teknik Penyimpanan Bawang Merah Pasca Panen. Jurnal Teknologi Pertanian, 2(2), 79–95.

Kusumiyati, Nurjanah, R., & Sutari, W. (2017). Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Kentang Olahan (Solanum tuberosum L.) Kultivar Atlantik. Jurnal Ilmu Pangan Dan Hasil Pertanian, 1(2), 1–12. https://doi.org/10.26877/jiphp.v1i2.1678

Mulyono. (2015). Analisa Perpindahan Panas konveksi pada Kotak Rongga Vakum untuk Menyimpan Ikan. Simposium Nasional Teknologi Terapan, 3.

Mursadin, A., & Subagyo, R. (2016). Bahan Ajar Perpindahan Panas (No. 453; 1).
Pudja, I. A. R. P. P. (2015). Aplikasi Model Perpidahan Panas dan Serapan Air Pada kentang Selama Perebusan.

Rahmi, F., Zulfahrizal, Z., & Siregar, K. (2017). Analisis Pindah Panas pada Ruang Fermentasi Biji Kakao (Theobroma cacao L) dengan Menggunakan Kotak Kayu dan Styrofoam. Rona Teknik Pertanian, 10(1), 34–45. https://doi.org/10.17969/rtp.v10i1.7448

Rochayat, Y., & Munika, V. R. (2015). Respon kualitas dan ketahanan simpan cabai merah (Capsicum annuum L.) dengan penggunaan jenis bahan pengemas dan tingkat kematangan buah. Kultivasi, 14(1), 65–72. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v14i1.12093

Saputra, D. I. (2019). Analisa perpindahan panas kotak pemanas dan pendingin yang menggunakan modul termoelektrik sebagai sumber kalor. Jurnal Sains Dan Teknologi, 18(1), 32–37.

Shaliha, L. A., Budi, S. B. M., & Hintono, A. (2017). Aktivitas Antioksidan, Tekstur dan Kecerahan Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(4), 141–144.

Siata, D. Z. S., Setyo, Y., & Arthawan, I. G. K. A. (2022). Unjuk kinerja Sistem Aerasi Dalam Kotak Penyimpanan Kentang (Solanum tuberrosum L) Tipe Kotak. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno, 5(1), 1–8. https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotechno/article/download/58579/34385

Solin, H. (2013). Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Pada Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Kandang Ayam Yang Berbeda [Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru]. http://kim.ung.ac.id

Toledo, R. T. (2019). Fundamentals of Food Process Engineering (S. S. and B. Media (ed.); University). Aspen Publishers.
Published
2022-12-20
How to Cite
BUDISETIARI, Ni Putu; PUDJA, Ida Ayu Rina Pratiwi; GUNADNYA, Ida Bagus Putu. Perilaku Pindah Panas yang Terjadi pada Berbagai Kemasan Kentang Konsumsi (Solanum tuberosum L.) selama Penyimpanan Suhu Ruang. Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian), [S.l.], v. 11, n. 2, p. 411-418, dec. 2022. ISSN 2502-3012. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/beta/article/view/91444>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JBETA.2023.v11.i02.p19.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>