Pengaruh Ketebalan Plastik pada Bangunan Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Terong Ungu (Solanum melongena L.) Varietas Antaboga F1
Abstract
Terong (Solanum melongena L.) adalah salah satu tanaman tropis. Tanaman ini berasal dari Benua Asia yaitu India dan Birma. Pembibitan tanaman ini sering dilakukan di tempat terbuka sehingga pertumbuhan bibit kurang baik. Bangunan plastik untuk pemeliharaan bibit tanaman terong dibuat dengan tujuan untuk menghindari hujan, sinar matahari yang berlebihan, dan mengurangi hama penyakit yang menyerang tanaman sayuran. Ketebalan plastik sangat yang digunakan sebagai penaung berpengaruh terhadap intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman terong. Untuk itu, dilakukan penelitian dengan menutup bangunan pembibitan menggunakan plastik dengan ketebalan 0,04 mm, 0,08 mm, dan 0,12 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik perlakuan memberikan pengaruh nyata (P < 0,05) terhadap perubahan kondisi tempat pemeliharaan bibit dan pertumbuhan bibit, kecuali terhadap berat basah bibit. Perlakuan penutupan bangunan pembibitan menggunakan plastik dengan tebal 0,08 mm memberikan kondisi terbaik dan menghasilkan bibit tanaman terong dengan pertumbuhan terbaik.
Eggplant (Solanum melongena L.) is one of tropical plant. This plant comes from the Asian continent, namely India and Burma. Seedlings of this plant are often carried out in the open area so that the growth of seedlings is not quite good. Nursery building that wraped with plastic for the was made with the aim of avoiding rain, excesive sunlight, and reduce pests and diseases that attack vegetable crops. The thickness of the plastic used as shading greatly affects the intensity of light received by eggplant plants. For this reason, a study was conducted by covering the nursery building using plastic with a thickness of 0.04 mm, 0.08 mm, and 0.12 mm. The treatment gave a significant effect (P <0.05) on changes in conditions of growth and seedling growth, except for the wet weight of the seedlings. The treatment of wrapping the nursery using plastic with a thickness of 0.08 mm provided the best conditions and produced eggplant seeds with the best growth.
Downloads
References
Andika P.T., Y. Setiyo dan Sumiyati. 2019. Dampak penggunaan naungan plastik terhadap profil iklim mikro pada budidaya kentang bibit (Solanum tuberosum L) Varietas Granola Kelompok G0. Jurnal BETA. 7(1):135-143.
Anonimus. 2012. Gambaran Umum Kabupaten Gianyar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Gianyar.
Cahyono, B. 2003. Teknik Strategi Budi daya Terong. Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta.
Firmanto, B. 2011. Sukses Bertanaman Terong secara Organik. Angkasa, Bandung.
Hamid, A dan Hobir. 2004. Naungan Plastik pada Persemaian Tanaman. Pers. LPTI No: 36
Handoko. 1995. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya, Bogor.
Hasyim, A., S. Eri, Kusmana, K.Yenni, dan Lutfi. 2012. Deseminasi Varietas Kentang Unggul Resisten Phytophora Infestan ( Mont.) de Bary. Kementrian Riset dan Teknologi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Jumini. 2009. Pertumbuhan dan hasil tanaman terong akibat pemberian pupuk daun Gandasil D dan zat pengatur tumbuh Harminik. Jurnal Flortek. 4:73- 80.
Lakitan, B., 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Prahasta. 2009. Agribisnis Terong. CV. Pustaka Grafika, Bandung.
Rault, P.A. 1990. A tunnel greenhouse adapted to the tropical lowland climate. Acta Horticulturae 281: 95-103.
Robinson, D.W. 1990. Development with plastic structure and materials for horticultural crops. International Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics in Malaysia, November 25-27, 1990.
Rukmana, R. 2002. Bertanam Terong. Kanasius, Jogyakarta.
Soetasad dan S. Muryani. 1999. Budidaya Terong Lokal dan Terong Jepang. Penebar Swadaya, Jakarta.
Von Zabeltitz, C. 1988. Greenhouse design for warmer climates. Plasticulture. 80:39-50
Wilson, P.N. and C.C. Webster. 1980. Agriculture in the Tropics,. London, UK, Longman.