Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi di Situs Pekauman
Abstract
Pekauman is a village that has a heritage of archeological resources. Relics found in the form of relics in the era before knowing writing. The purpose of this study is to explain the management of archaeological resources in Pekauman Village as a cultural tourism object in Bondowoso Regency. This study uses a descriptive qualitative method that goes through the stages of collecting data from literature, observation, interviews and analyzed using qualitative analysis, contextual analysis, and SWOT analysis. The results of this study obtained an overview of the damage and consequences of damage to cultural heritage objects in the form of human, natural, and weather factors. Cultural heritage objects studied include menhirs, kenong stones, sarcophagi, and dolmens. Stages of treatment by cleaning the object's environment, cleaning mildew and other treatments.
Downloads
References
Daru, Ignatius Widhiharto. (2011). “Sumber Bahan Batuan dan Tingkat Pemanfaatannya Pada Situs Situs Megalitik di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso Jawa Timur” (Skripsi) Fakultas Sastra Universitas Udayana, hal: 4.
Hartatik. (2014). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Arkeologi Sebuah Retropeksi. Balai Arkeologi Banjarmasin, hal: 7.
Hidayat, Muhammad. (1993). “Penelitian Bentuk-bentuk Pemanfaatan Sumberdaya Alam Kawasan Pegunungan Seribu Pada Masa Prasejarah di Wilayah Kabupaten Wonogiri”. Laporan Hasil Penelitian Arkeologi Yogyakarta : Balai Arkeologi Yogyakarta, hal: 27.
Kusdarijanto, Hery. (2015). “Sumberdaya Arkeologi : Peninggalan Megalitik Kabupaten Bondowoso Jawa Timur”. Dinas Kebudayaan Kabupaten Bondowoso, hal: 14.
Mundardjito. (2008). “Konsep Cultural Resource Manajemen dan Kegiatan Pelestarian Arkeologi di Indonesia”. Dalam Kumpulan makalah pertemuan ilmiah arkeologi XI. Jakarta: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Solo 13-116 Juni, hal 7
Prasetyo, B. (2001). Arti dan Fungsi Pola Hias pada Peninggalan Megalitikum di Kecamatan Tlogosari dan Tegalampel, Bondowoso (skripsi sarjana, Jogyakarta: Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Universitas Gadjah Mada, hal: 2.
Sanjaya, W. (2013). Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar Interpranata Media, hal: 13.
Scovil, Gordon, dan Anderson. (1977). Guidelines for The Prepare Of Statemens of Environmental Impact on Archaeological Resources. Dalam M.B. Sciffer dan G.J Gummerman (ed). Conservation Archaeology. New York: Academic Press, hal: 16.
Simanjuntak, T dan Widiharto, H. (2012). Indonesia dalam Arus Sejarah, Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, hal: 32-35.
Suhardi, Didik, dan Hilmar Farid. (2018). Modul Pelatihan Teknis Pemugaran Cagar Budaya Untuk Juru Pelestarian Cagar Budaya, Depok. Hal 31, 64.
Sukasih, N. K. (2015). Peninggalan Sarkofagus dan Nekara di Desa Pakraman Manikliyu, Kintamani, Bangli, Bali (Studi Tentang Bentuk, dan Potensinya Sebagai Media Pembelajaran Sejarah di SMA), hal: 39.
Sukendar, (1996). “Tinjauan Tentang Peninggalan Megalitik Bentuk Dolmen di Indonesia”. Seminar Prasejarah Indonesia 1. Yogyakarta: Kongres Asosiasi Prehistorisi Indonesia, Hal 1-10.
Sumijati. (2004). “Manajemen Sumberdaya Arkeologi dan Kendala Penerapannya”, Laporan Penelitian, Trowulan Mojokerto: Asisten Deputi Urusan Arkeologi Nasional, hal: 2.
Suprapta, B. (2019). Laporan Penggalian Kubur Bilik PKM 1, Bondowoso, Jawa Timur (tidak terbit), Malang: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang, hal: 13.
Suprapta, B. (2000) .Tinjauan Sejarah Kesenian Tentang Bangunan Megalitik Kubur Batu di Daerah Bondowoso, Jawa Timur, Sejarah Kajian Sejarah dan Pengajarannya, Tahun kelima, Nomor 7, hal: 76-95.
Rahardjo, Supratikno. (2013).”Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Strategi Solusinya”. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur, Volume 7 Nomor 22, Desember 2013, hal: 4-17.
Tanudirdjo, Daud Aris. (2004). “Manajemen Museum Sebagai Daya Tarik Pariwisata Budaya”. Yogyakarta: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, hal: 3.
Undang-Undang Republik Indonesia. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Mojokerto: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan.
Williems, W.J.A.(1938).”Het onderzoek der megalithe te Pakaoman bij Bondowoso” dlm.ROD III, hal 50.