Dinamika Leksikon Flora dan Fauna Bahasa Bali pada Lingkungan Persawahan
Abstract
This study aims (1) to describe the forms of flora and fauna lexicons in the rice field environment in Ubud (2) to find out the flora and fauna lexicons in the rice field environment in Balinese language which were influenced by flora and fauna lexicons in Indonesian language in a speech community in Ubud (3) to find out the factors that cause the lexicon of flora and fauna of the Balinese language was influenced by Indonesian language in the rice field environment in Ubud. This study were used morphological theory, ecolinguistic theory using a logical dimension model proposed by Bang and Døør, as well as ecolinguistic theory, especially ecology of language according to Haugen and ecolinguistic parameters. The method was used to referring the techniques involved proficient. There were three results of this study, namely as follows. First, finding the forms of flora and fauna lexicons in the rice field environment in Ubud, namely single form and complex form, consisting of reapeated and compound words. Second, discovering the flora and fauna lexicon in the rice field environment in Balinese language which was starting to be influenced by the flora and fauna lexicon in the Indonesian language in the speech community of the people in Ubud, namely the ambengan lexicon, padang getap, keladi, piduh-piduh, ligundi, pacet, blecing, yuyu, blauk, dan kakul. Third, finding the factors causing of the influence of flora and fauna lexicon in the rice field environment in Ubud, namely physical changes in the rice field environment, damage to the ecosystem in the rice field, inheritance of the flora and fauna in the rice field environment in Ubud, and language changes.
Downloads
References
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. (2008). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Kridalaksana, Harimurti. (1989). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Laza. (2012). “Khazanah Leksikon da Budaya Keladangan Masyarakat Tolaki: Kajian Ekolinguistik” (tesis). Kendari: Universitas Haluoleo.
Luttfi, Muta’ali. (2012). Daya Dukung Lingkungan untuk Perencanaan Wilayah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografis (BPFG) Universitas Gadjah Mada.
Mahayana, I. M A., Sukiani, N. K., Suwendri, N. M., Winaya, M. D. (2019). Leksikon-Leksikon Flora dalam Metafora Bahasa Bali: Kajian Ekolinguistik”. KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya, 3(2).
Mbete, A. M. (2017). Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Ekolinguistik. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(2).
Nazir. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
“Rajistha, I. G. N. A.” (2017). “Beblabadan Bahasa Bali dalam Perspektif” Ekolinguistik. “RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 2(1).”
Rasna, I. W. (2010). Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Tanaman Obat Tradisional di Kabupaten Buleleng dalam Rangka Pelestarian Lingkungan: Sebuah Kajian Ekolinguistik. Jurnal Bumi Lestari, 10(2).
Rasna, I. W., & Binawati, N. W. S. (2013). Pengetahuan Tanaman Obat Tradisional untuk Penyakit Anak pada Komunitas Remaja di Bali: Sebuah Kajian Ekolinguistik. Jurnal Bumi Lestari, 13(1).
Rasna, I. W., & Binawati, N. W. S. (2014). Keterampilan Mengolah Tanaman Obat Tradisional untuk Penyakit Anak pada Komunitas Remaja Bali: Sebuah Kajian Ekolinguistik. Jurnal Bumi Lestari, 14(1).
Santosa, W. J. (2017). “Analisis Sosio-Ekono-Ekolinguistik terhadap Pemertahanan Tanaman Tradisional untuk Bumbu Masak bagi Mahasiswi di Kota Semarang. JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 2(2).”
Sudaryanto. (1988). Metode Linguistik: Bagian Pertama ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.
Sukhrani, Dewi. (2010). “Leksikon Nomina Bahasa Gayo dalam Lingkungan Kedanauan Lut Tawar: Kajian Ekolinguistik” (tesis). Medan: Universitas Sumatera Utara.
“Suweta, I. M. (2013). Revitalisasi Istilah Tumbuh-Tumbuhan Langka dalam Pengajaran Bahasa Bali, sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup (Kajian Ekolinguistik). Jurnal Bumi Lestari, 13(1).”
Tangkas, Reland Dafincy. (2013). “Khazanah Verbal Kepadian Guyub tutur Bahasa Kodi, Sumba Barat Daya: Kajian Ekolinguistik” (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.
Utami, Wulan. (2015). “Dinamika Khazanah Leksikon Kesungaian pada Guyub Tutur Bahasa Bali di Bantaran Tukad Badung Denpasar” (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.