Peran dukungan sosial keluarga dan efikasi diri terhadap tingkat work-life balance pada mahasiswa yang bekerja di Denpasar

  • I Dewa Ayu Komang Triwijayanti Universitas Udayana
  • Dewi Puri Astiti Universitas Udayana

Abstract




Work-life balance merupakan hal yang berhubungan dengan kualitas kehidupan. Mahasiswa yang bekerja penting untuk mencapai work-life balance agar dapat memiliki kehidupan yang sejahtera. Pencapaian keseimbangan kehidupan dan kerja (work-life balance) dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal salah satunya ialah dukungan sosial terutama dukungan sosial keluarga. Keluarga sebagai lingkungan terdekat mampu mengurangi beban masalah yang dimiliki oleh mahasiswa. Faktor internal yang dapat memengaruhi salah satunya ialah efikasi diri. Efikasi diri yang baik mampu emmbantu mahasiswa untuk menghadapi masalah yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peran dukungan sosial keluarga dan efikasi diri berperan secara signifikan terhadap tingkat work-life balance pada mahasiswa yang bekerja di Denpasar. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 160 orang mahasiswa yang bekerja di Denpasar. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah skala dukungan sosial keluarga, efikasi diri, dan work-life balance. Hasil dari uji analisis regresi berganda menunjukkan nilai R2= 0,660. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial keluarga dan efikasi diri berperan terhadap tingkat work-life balance pada mahasiswa sebesar 66%. Nilai signifikansi sebesar 0,000 (0<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial keluarga dan efikasi diri secara bersama-sama berperan dalam meningkatkan work-life balance pada mahasiswa yang bekerja di Denpasar.


Kata kunci: Dukungan sosial keluarga, efikasi diri, mahasiswa yang bekerja, keseimbangan.




Downloads

Download data is not yet available.

References

Bandura, A. (1986). Social learning theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Betz ,N. E. (2004). Contributions of efikasi diri theory to career counseling: a personal perspective. Career Dev
Q, 52, 340–353. Diakses dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/j.2161- 0045.2004.tb00950.x pada 13 Juni 2018.
Brough, P., Siu, O. L., Kalliath, T., & Timms, C. (2015). Cross- cultural impact of work-life balance on health and work outcomes. L. Luo & G. L. Cooper (Eds). Handbook of research on Work-life Balance in Asia (hal. 295-314).
Field, A. (2009). Discovering statistics using spss ed. 3. London: SAGE Publication.
Friedman, S. (2009). Top ten negotiating tactics every meeting manager should know. New Jersey: Pearson.
Frone, M. R., Russell, M., & Cooper, M. L. (1992). Prevelence of work-family conflict : Are work and family boundaries asymmetrically permeable?. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/229480373 pada 31 Oktober 2017.
Ghozali,
I. (2005). Aplikasi analisis multivariate dengan program
spss. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Greenhaus, J. H., Collins, K. M & Shaw, J. (2003). The relation between work- family balance and quality of life. Journal of V acational Behavior, 63, 510-531. Diakses dari
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S000
1879102000428 pada 17 Juli 2017.
Gropel, P., & Kuhl, J. (2008). Work-life balance and subjective well
being: the mediating role of need fulfillment. British Journal of Psychology, 100(2), 75-365. doi: 10.1348/000712608X337797. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/23185193 pada 18 September 2017.
House, J. S. (1987). Social support and social structure. Forum Sosiologi, 2(1), 135-146. Diakses dari https://link.springer.com/article/10.1007%2FBF01107897 pada 17 Juli 2017.
Kaplan, H. I., Sadock B. J., & Grebb J. A. (2010). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis. Tangerang: Binarupa Aksara.
Lauster, P. (1988). Tes kepribadian (Gulo, D. H. Terjemahan). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lockwood, N. R. (2003). Work-life balance: challenge and solutions. USA: SHRM Research Department.
Loughlin, C. & Barling, J. (2001). Young worker’s work values, attitudes, and behaviours. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 74, 543–558. Diunduh dari https://www.researchgate.net/publication/247826653 pada 22 Juli 2018.
Purwati. (2016). Pengaruh keseimbangan kehidupan kerja (work-life balance) terhadap beban kerja (work load) divisi penjualan di PT. ULAM TIBA HALIM (MARIMAS) Cabang Sidoarjo. Skripsi tidak dipublikasikan. Diakses dari https://etheses.uin- malang.ac.id/3693/1/12410070.pdf pada 12 Mei 2017.
Permarupan, P. Y., Saufi, R. A., & Mahmud, R. (2013). The relationship between career development and talent development practices : towards employee quality of work- life balance. International Journal of Multidisciplinary Thought. 3(2), 463–475. Diakses dari https://www.researchgate.net/publication/259603735 pada 3 April 2018.
Rahmawati, A. (2016). Pengaruh keseimbangan kehidupan kerja (work life balance) dan kepuasan kerja terhadap loyalitas guru smk swasta di kecamatan cakung jakarta timur. Jurnal Manajemen Pendidikan, 7(1). Diakses dari http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jmp/article/view/1827 pada 4 Januari 2018.
Santrock, J.W. (2007b). Perkembangan remaja jilid 2 (11thed.). Jakarta Penerbit Erlangga. Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Triwijayanti, D. A. K. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi
tingkat work-life balance pada mahasiswa yang bekerja di Denpasar. Naskah tidak dipublikasikan. Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
Twenge, J. M., Campbell, S. M., Hoffman, B. J., & Lance, C. E. (2010). Generational differences in work values: leisure and extrinsic values increasing, social and intrinsic values decreasing. Diakses dari http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/01492063093 52246 pada 31 Mei 2018.
Yustrianthe, R. H. (2008). Pengaruh flexible work arrangement terhadap role conflict, role overload, reduced personal accomplishment, job satisfaction, dan intention to stay. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 10(3), 127–138. Diakses dari http://www.e-jurnal.com/ pada 18 Juli 2017.
Widanarti, N., & Indati, A. (2002). Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan efikasi diri pada remaja di SMU Negeri 9 Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 9(2), 112-123. Diunduh dari
https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/download/7019/5471 pada 24 Juni 2017.
Wilks, S.E., & Spivey, C.A. (2010). Resilience in undergraduate social work students: social support and adjustment to academic stress. Social Work Education, 29(3), 276-288. doi:10.1080/02615470902912243. Diunduh dari www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/0261547090291224 3 pada 29 Juli 2018.
Published
2019-10-31
How to Cite
TRIWIJAYANTI, I Dewa Ayu Komang; ASTITI, Dewi Puri. Peran dukungan sosial keluarga dan efikasi diri terhadap tingkat work-life balance pada mahasiswa yang bekerja di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, [S.l.], v. 6, n. 02, p. 320-327, oct. 2019. ISSN 2654-4024. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/psikologi/article/view/54180>. Date accessed: 04 may 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JPU.2019.v06.i02.p11.
Section
Articles