Hubungan Fanatisme Kelompok dengan Perilaku Agresi pada Anggota Organisasi Kemasyarakatan
Abstract
Organisasi masyarakat merupakan sebuah lembaga kemasyarakatan yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan dan memiliki tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Fanatisme digambarkan sebagai suatu kepatuhan penuh gairah tanpa syarat, antusiasme yang berlebihan terhadap suatu hal tertentu, keras kepala, tanpa pandang bulu atau menggunakan cara-cara dengan kekerasan, fanatisme juga ditandai dengan adanya pemikiran dogmatis, tidak memiliki toleransi terhadap perbedaan dan keinginan untuk memaksakan pandangan secara sepihak, rasa harga diri meningkat dan merasa berkuasa, sehingga mendorong terjadinya perilaku agresi. Banyak organisasi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Bali dengan berbagai latar belakang pemikiran yang berbeda-beda. Fakta di lapangan sering menimbulkan berbagai macam gesekan. Akhir-akhir ini terjadi beberapa kasus kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan di Bali sehingga menimbulkan keresahan-keresahan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fanatisme kelompok dengan perilaku agresi. Dalam penelitian ini tidak menggunakan seluruh anggota populasi. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota organisasi kemasyarakatan Laskar Bali Koordinator lapangan Alas Kedaton yang berusia 18 hingga 55 tahun serta minimal sudah menjadi anggota selama satu tahun. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 62 orang. Reliabilitas skala fanatisme kelompok adalah 0.839 dan reliabilitas skala perilaku agresi adalah 0.917. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi Spearman, kerena dari uji Kolmogorov-Smirnov sebaran data tidak menunnjukkan distribusi normal. Hasil uji korelasi dalam penelitian ini adalah 0,356 p>0,05. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara fanatisme kelompok dengan perilaku agresi pada anggota organisasi kemasyarakatan Laskar Bali koordinator lapangan Alas Kedaton.
Kata kunci: Fanatisme kelompok, Perilaku agresi, Anggota organisasi kemasyarakatan
Downloads
References
Azwar, S. (2004). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Azwar, S. (2010). Dasar-dasar psikometri. Pustaka Pelajar: Y ogyakarta.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Chung, E., Beverland, M.B., dan Farrelly. F. (2008). Exploring consumer fanaticism: extraordinary devotion in the consumption. Advances in Consumer Research Journal. Vol. 35.
Goddard, H. (2001). Civil religion. New York: Cambridge University Press.
Guswani, A. M., & Kawuryan, F. (2011). Perilaku agresi pada mahasiswa ditinjau dari kematangan emosi. Jurnal Psikologi Pitutur. Vol. 1 (2).
Hadi, S. (2000). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi. Haryatmoko. (2003). Mencari akar fanatisme ideologi, agama, atau
pemikiran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hidayatullah. (1995). Sikap fanatik dalam beragama. Jakarta:
Penerbit Dian Rakyat.
Hutama, G. G., Prasetya, B. & Purnomo, J. T. (2015). Hubungan
antara kohesivitas kelompok dengan perilaku agresi pada kelompok suporter panser biru semarang. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Isa. (13 Agustus 2013). Jumlah dan rincian ormas di Bali. Diunduh dari www.facebook.com: www.facebook.com/britabintang/post/503027496453286.ht ml. Tanggal 5 Agustus 2014.
Ivancevich, J. M., Konopaske, R., & Matteson, M. T. (2006). Perilaku dan manajemen organisasi. Jakarta: Erlangga.
Jannah, M., (2014). Gambaran identitas diri remaja akhir wanita yang memiliki fanatisme K-Pop di Samarinda. e-Jurnal Psikologi fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Mulawarman. Vol. 2 (2).
Krahe, B. (2005). Perilaku agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Krahe, B. (2013). The social psychology of aggression: second
edition. New York: Pshychology Press.
Lembaga Alkitab Indonesia. (1997). Alkitab perjanjian lama dan perjanian baru. Jakarta: Percetakan Lembaga Alkitab
Indonesia.
Manggol, H, A. (3 Juni 2016). Dewa Gede Artawan tewas bersimbah
darah di Batuan Bali, Laskar Bali bantah bentrok ormas. Diunduh dari www.tribunbalinews.com: http://bali.tribunnews.com/2016/06/03/dewa-gede-artawan- tewas-bersimbah-darah-di-batuan- bali-laskar-bali- bantah-bentrok-ormas?page=all. Tanggal 22 Juni 2017.
Manuaba, R, R,. (2014). Studi pendahuluan: Tujuan berdirinya organisasi kemasyarakatan. Tabanan: Tidak dipublikasikan.
Nurgiyantoro, B., Gunawan, & Marzuki. (2009). Statistik terapan (untuk penelitian ilmu-ilmu sosial). Yogjakarta: Gadjah Mada University Press.
Pertiwi, S. A., (2013). Konformitas dan fanatisme pada remaja Korean wave (Penelitian pada komunitas Super Junior fans club ELF “ever lasting friend”) di Samarinda. e-Jurnal Psikologi fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Mulawarman. Vol. 1 (2).
Prasetya, E. (2 Agustus 2013). Bentrokan antar ormas di Bali, satu tewas dibacok. Diunduh dari www.merdeka.com: https://www.merdeka.com/peristiwa/bentrokan-antar- ormas-di-bali-satu-tewas-dibacok.html. Tanggal 9 Agustus 2014.
Purwanto. (2008). Metodologi penelitian kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Putri, K. R. A., (2013). Hubungan antara identitas sosial dan konformitas dengan perilaku agresi pada suporter sepakbola persisam putra samarinda. e-Jurnal Psikologi fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Mulawarman. Vol. 1 (3).
Robles, M. U. (2013). Fanaticism in psychoanalysis. London: Karnac Book, ltd.
Resmi, S. (2007). Hubungan antara persepsi terhadap komunikasi atasan kepada bawahan.
Santoso, S. (2010). Statistik multivariat. Jakarta: PT. Gramedia. Santoso, S. (2013). Mengatasi berbagai masalah statistik dengan
SPSS versi 11.5. Jakarta: PT. Gramedia.
Sarwono, S. W., & Meinarno, E. A. (2009). Psikologi sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.
Setiawan, B. (18 Desember 2015). Rusuh Denpasar Baladika vs Laskar Bali, ini kronologinya. Diunduh dari www.tempo.com: https://m.tempo.co/read/news/2015/12/18/058728981/rusuh - denpasar-baladika-vs-laskar-bali-ini- kronologinya. Tanggal 22 Juni 2017.
Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif: dilengkapi perbandingan perhitungan manual & spss. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana. (2003). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono, (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2012). Metode penelitian bisnis. Bandung: Alfabeta. Sulistyo, B. (2010). Metode penelitian. Jakarta: Penaku.
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Y ogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suryabrata. (1998). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suyono. (24 Juli 2013). Ormas di Indonesia harus siap-siap
Ditertibkan. Diunduh dari www.lensaindonesia.com: www.lensaindonesia.com/2013/07/24/139-957-ormas-di- indonesia-harus-siap-siap-ditertibkan.html. Tanggal 7 Agustus 2014.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial: edisi kedua belas. Jakarta: Kencana
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan. 2013. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan. 2013. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Yudha, P. T., & Christine, P., (2005). Hubungan antara kesesakan dan konsep diri dengan intensi perilaku agresi: studi pada remaja di pemukiman kumuh kelurahan Angke Jakarta Barat. Jurnal Psikologi Universitas Esa Unggul. Vol. 3 (1).
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the works authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journals published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).