Flat Foot Terhadap Kelincahan pada Anak Sekolah Dasar di Denpasar
Abstract
Pendahuluan: Masa kanak-kanak merupakan suatu critical period dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Adanya suatu perkembangan berupa menetapnya bantalan lemak pada arkus pedis akan memicu kondisi flat foot pada anak. Kondisi tersebut berpotensi menjadi masalah kesehatan, seperti otot plantaris mudah lelah dan teriritasi. Masalah ini ditakutkan mengakibatkan kurang terstimulasinya perkembangan keterampilan motorik pada anak khususnya kelincahan. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui bagaimana flat foot dan kelincahan berhubungan pada siswa sekolah dasar di Denpasar.
Metode: Penelitian ini menggunakan strategi cross sectional, total sampling, dan desain analisis observasional. Sebanyak 90 anak terpilih menjadi sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Oktober 2022 di sekolah dasar yang berlokasi di Denpasar. Variabel independen pada penelitian yaitu flat foot dengan alat ukur footprint test serta clarke’s angle sebagai penentu grade flat foot sedangkan variabel dependen yaitu kelincahan yang diukur dengan alat ukur agility T-test.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian dengan sampel sebanyak 90 orang dengan kondisi flat foot terklasifikasi menjadi grade 1, 2, dan 3. Sementara itu, pada variabel kelincahan dikategorikan menjadi dua, yaitu average dan poor. Setelah dilakukan analisis uji chi square diperoleh hasil nilai p 0,07 (p>0,05).
Simpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara kelincahan dan flat foot pada anak sekolah dasar, terbukti dengan nilai p sebesar 0,07 (p>0,05). Temuan ini dapat dikaitkan dengan variabel perancu yang mungkin berdampak pada kelincahan anak, seperti indeks massa tubuh, aktivitas fisik, footwear, suhu, dan kelembapan.
Kata Kunci: flat foot, kelincahan, anak sekolah dasar