Pengaruh Fraksi Berat Terhadap Kekuatan Bending Dan Pengamatan SEM Biokomposit Serat Kulit Jagung Dengan Matrik Resin Epoxy/Polyvynil Acetat

  • Rahmad Aditya Hasibuan
  • I Wayan Surata
  • Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati

Abstrak

Abstrak
Makanan pokok yang sangat banyak dikonsumsi di Indonesia adalah Jagung. Limbah alami yang dihasilkan dari hasil konsumsi jagung sangat berlimpah. Salah satu limbah dari tanaman jagung yang belum dapat dimanfaatkan dengan baik adalah kulit jagung. Oleh karena itu dalam penelitian ini limbah kulit jagung diambil seratnya dan dijadikan sebagai bahan penguat dalam pembuatan biokomposit. Dalam penelitian ini yang ingin dianalisis adalah pengaruh fraksi berat serat terhadap kekuatan bending dan morfologi biokomposit berpenguat serat kulit jagung dengan matrik resin epoxy/Polyvynil Acetate. Serat kulit jagung didapatkan melalui metode ekstraksi yaitu perendaman dan penyisiran, kemudian dipotong dengan ukuran panjang ±1cm. Serat kulit jagung diberi perlakuan dengan cara direndam di dalam larutan 5% NaOH selama 2 jam. Biokomposit dicetak dengan teknik hand lay-up dengar variasi fraksi berat serat kulit jagung 5%,10% dan 15%. Pengujian yang dilakukan adalah uji bending (ASTM D790-03) dan SEM.Hasil penelitian menunjukkan kekuatan bending, regangan bending, dan modulus bending meningkat seiring dengan meningkatnya fraksi berat serat. Nilai tertinggi terletak pada biokomposit dengan fraksi berat serat 15% dengan nilai tegangan bending sebesar 23,523 MPa, nilai regangan bending sebesar 0,022933 dan nilai modulus elastisitas sebesar 736,527 MPa. Hasil SEM memperlihatkan bahwa dari seluruh spesimen biokomposit tidak terjadi ikatan yang sempurna antara penguat dan pengikat sehingga masih menimbulkan void.
Kata kunci : Biokomposit, serat kulit jagung, resin epoxy, polyvynil acetate
Abstract

Corn is one of staple foods in Indonesia which is consumed quite a lot, so that it produces natural waste in abundant quantities. One of the wastes from the corn plant that has not been utilized optimally is corn husks. Therefore, in this research, corn husk waste is used as a reinforcement material in making biocomposites.This research aims to analyze the effect of fiber weight fraction on Bending strength and morphology of biocomposites by corn husk fiber with matrix epoxy resin/Polyvinyl Acetate. Corn husk fibers is obtained by extraction method by soaking and combing, then cut to a length ±1cm. Corn husk fibers were treated in a 5% NaOH for 2 hours. Biocomposite was made by hand lay-up method, with a variation of weight fraction of corn husk fiber 5%, 10%, 15%. Test performed are bending strength (ASTM-D790-03) and SEM.The results showed that the bending strength, bending strain, and bending modulus increased with increasing fiber weight fraction. The highest value was obtained by the biocomposite with a fiber weight fraction of 15% with bending strength values of 23,523 Mpa, bending strain values of 0,022933 and a modulus of elasticity of 736,527 Mpa. SEM results show that from all specimens there is no perfect bond between reinforcement and matrix, so that it still causes voids.
Keywords: Biocomposite,corn husk fiber,epoxy resin,polyvinyl acetate

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##
Diterbitkan
2020-10-01
##submission.howToCite##
ADITYA HASIBUAN, Rahmad; SURATA, I Wayan; KUSUMA KENCANAWATI, Cok Istri Putri. Pengaruh Fraksi Berat Terhadap Kekuatan Bending Dan Pengamatan SEM Biokomposit Serat Kulit Jagung Dengan Matrik Resin Epoxy/Polyvynil Acetat. Teknik Desain Mekanika, [S.l.], v. 9, n. 4, oct. 2020. ISSN 2302-5182. Tersedia pada: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/mekanika/article/view/72902>. Tanggal Akses: 22 nov. 2024

##plugins.generic.recommendByAuthor.heading##

1 2 3 > >>