Perempuan Petani dalam Kuasa Patriarki: Studi Ekofeminisme di Subak Bulung Daya Desa Antap Kabupaten Tabanan Bali

  • Ni Made Wiasti Universitas Udayana
  • I Nyoman Suarsana Universitas Udayana

Abstract

Despite the Balinese people having strong eco-feminism based on their religious beliefs, five patriarchal powers have marginalized their role in the traditional rice-field system, known as subak. This paper seeks to demonstrate the existence of women farmers within patriarchal power with an ecofeminism approach in Subak Bulung Daya, Antap Village, Tabanan Regency. Qualitative methods with critical ethnographic analysis were implemented. According to this study, women are responsible for carrying out agricultural rituals and helping their husbands in all agricultural activities. However, patriarchal power marginalizes women in the subak system and must accept a double burden in the domestic and public spheres, thus demonstrating a paradoxical model of eco-feminism. This study found that even in patriarchal oppression, Balinese women still play an important role in maintaining ecological balance through various rituals as local wisdom.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amsal, B., Putri, R. N. (2022). “Ekofeminisme Ala Masyarakat Kajang: Ilmu dan Amalnya”. Mimikri: Jurnal Agama dan Kebudayaan, Vol. 8, No.1, Juni 2022, pp. 162—188.

Cahyani, F. A. & Amelda, D.A. (2022). “Kedudukan Perempuan Hindu dalam Sistem Pewarisan menurut Hukum Waris Adat Bali”. Jurnal Hukum Lex Generalis, Vol. 3, No. 6 (Juni, 2022), pp. 448—459.

Capra. F. (2004). Titik Balik Peradaban Sains, Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Chatterjee, Nilanjana. (2022). “Ecological ‘Self’ vs the Ecological ‘Other’: Indigenous Naga Ecotopia for the Dystopic World.” Metacritic Journal for Comparative Studies and Theory, 8.2, pp. 29—47.

Creswell, J. W. (2008). Educational Research: planning, conducting, and evaluating qualitative and quantitative approaches. London: Sage Publications Inc.

Dalopo, B. (2020). “Dari Hutan ke Politik: Studi Ekofeminisme Aleta Baun di Mollo – NTT”. Jurnal Polinter: Kajian Politik dan Hukum Internasional, Vol. 05, No. 2, 2020, pp. 31—51.

Dyatmikawati, P. (2013). Kedudukan Hukum Perkawinan Pada Gelahang. Denpasar: Fakultas Hukum Universitas Dwijendra bekerjasama dengan Udayana University Press.

Firdaus, M. (2021). “Fenomena Ruang Domestik dan Publik Perempuan Bali: Studi Fenomenologi Feminisme di Bali”. Commercium. Vol. 4, No. 2, Tahun 2021, pp. 161—171.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Culture. New York: Basic Books.

Gelgel, N. M. R. A. (2016). “Perempuan Gianyar dan Belenggu Ruang Privat dan Ruang Publik”. Jurnal Kajian Bali, Vol. 06, No. 1, April 2016, pp. 173—210.

Giddens, A. (2010). Teori Strukturasi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Glazebrook, T. (2002). “Karen Warren's Ecofeminism”. Ethics & the Environment, 7(2), pp. 12-26, 2002.

Madison, D. S. (2005). Critical Ethnography: Method, Ethics, and Performance 3rd Edition. London: Sage Publication Inc.

Maulana, R., Supriatna, N. (2019). “Ekofeminisme: Perempuan, Alam, Perlawanan Atas Kuasa Patriarki dan Pembangunan Dunia (Wangari Maathai Dan Green Belt Movement 1990-2004)”. FACTUM, Vol. 8 No.2, Oktober 2019, pp. 261-276.

Milles, M. B., Huberman, A. M. (1992). An Expanded Sourcebook: Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication.

Mulyati. (2019). “Subak, Filosofi Keserasian dalam Masyarakat Agraris di Pulau Bali”. Jantra, Vol. 4, No. 1, Juni 2019, pp. 75—82.

Nurhayati, N. (2015). “Beban Ganda Perempuan Bekerja (Antara Domestik dan Publik)”. MUWAZAH, Vol. 7, No. 2, Desember 2015, pp. 108—119.

Palmer, Deborah & Caldas, Blanca. (2016). “Critical Ethnography. Research Methods in Language and Education”. Cham: Springer International Publishing, pp. 1-12.

Patria, N. & Arief, A. 2003. Antonio Gramsci: Negara dan Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Piliang, Y. A. (2003). “Perempuan dan Mesin Hasrat Kapitalisme: Komodifikasi Perempuan dalam Program Hiburan Media Televisi” dalam Eksplorasi Gender di Ranah Jurnalisme dan Hiburan. Yogyakarta: LP3Y dan Ford Foundation.

Priyatna, A., Subekti, M., Rachman, I. (2017). “Ekofeminisme dan Gerakan Perempuan Di Bandung”. Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, Vol. 9 No. 3, September 2017, pp. 439—454.

Rhoads, E. 2012. “Women’s Political Participation in Indonesia: Decentralisation, Money Politics and Collective Memory in Bali”. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 2/2012, pp. 35–56.

Sartini, N. W. 2017. “Makna simbolik bahasa ritual pertanian masyarakat Bali”. Jurnal Kajian Bali, Vol. 07, Nomor 02, Oktober, 2017, pp. 99—120.

Shiva, V. (1988). Staying Alive Women, Ecology and Survival in India. New Delhi: KALI FOR WOMEN N 84 Panchila Park.
Shiva, V. (1997). Bebas dari Pembangunan Perempuan, Ekologi dan Perjuangan Hidup di India. Jakarta: Yayasan Obor bekerjasama dengan KONPHALINDO.

Shiva, V. (2005). Earth Democracy Justice, Sustainability, and Peace. London: North America by South End Press.

Shiva, V. dan Mies, M. (2005). Ecofeminisme: Perspektif Gerakan Perempuan dan Lingkungan. Yogyakarta: IRE Press.

Spradley, J. P. 2006. Metode Etnografi. Penerjemah: Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suatama, I. B., Cahyaningrum, P. L., Yuliari, S. A. M. 2022. “SHAKTI: Hindu Feminism and Balinese Women Empowerment''. Proceeding Book, 8th ICIIS International Conference of Interreligious and Intercultural Studies, “Gender, Intersectionality, and Diasporic Communities”, 25 February 2022, pp. 541—554.

Sukesi, K. 2015. Gender dan Kemiskinan di Indonesia. Malang: Lembaga Penerbitan & Percetakan Universitas Brawijaya.

Sulistyawati, M. (2018). “Pembangunan dan Feminisasi Tanah di Indonesia (Kajian Ekofeminisme Global)”. Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender, Vol. 14 (2), 2018, pp. 84—95.

Tong, R. P. 2006. Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Penerjemah: Aquarini Priyatna Prabasmara. Bandung: Jalasutra.

Wiasti, N. M. & Arjani, N. L. (2021). “Peranan Perempuan dalam Pemertahanan Ekonomi Keluarga pada Masa Pandemi Covid 19 di Desa Antap Tabanan Bali”. Laporan Penelitian Unggulan Program Studi Universitas Udayana Tahun Anggaran 2021.

Wiasti, N. M., Suarsana, I. N. (2022). “Ekofeminisme: Perempuan Petani Subak Bulung Daya di Desa Antap, Tabanan Bali”. Laporan Penelitian Unggulan Program Studi Universitas Udayana Tahun Anggaran 2022.

Wiasti, N. M. (2008). “Gender dan Kesetaraan dan Keadilan Gender: Studi Tentang Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Bali”. Jurnal Studi Gender Srikandi, Vol. 7, No.1, Januari 2008, pp. 1—12.

Wijayanti, I., Kusuma, N., Pneumatica, O. (2019). “Gerakan Ekofeminisme dalam Pemberdayaan Perempuan Pengolah Limbah (Studi Kasus Komunitas Pengolah Limbah di Desa Narmada)”. RESIPROKAL: Jurnal Riset Sosiologi Progresif Aktual, 1(1), 40—52, 2019, pp. 40—52.

Wiranata, I. M. A., Putri, P. K. (2021). “Identitas Naratif Aktivis Perempuan: Rekonstruksi Pengalaman dan Orientasi dalam Gerakan Kesetaraan Gender di Bali”. Jurnal Kajian Bali, Vol. 11, No. 02, Oktober 2021, pp. 261—280.

Yasin, F., Darvina, V. S., Su’adah. (2021). “Gerakan Ekofeminisme Melalui Pengelolaan Sampah Rumah Tangga pada Komunitas Zona Bening di Kota Batu-Jawa Timur”. Jurnal Perempuan dan Anak (JPA), Vol. 4, No. 2, Agustus 2021, pp. 104-119.
Published
2023-04-11
How to Cite
WIASTI, Ni Made; SUARSANA, I Nyoman. Perempuan Petani dalam Kuasa Patriarki: Studi Ekofeminisme di Subak Bulung Daya Desa Antap Kabupaten Tabanan Bali. Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies), [S.l.], v. 13, n. 1, p. 132-152, apr. 2023. ISSN 2580-0698. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/kajianbali/article/view/96804>. Date accessed: 22 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JKB.2023.v13.i01.p07.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>