Transformasi Rumah Panggung Masyarakat Loloan Timur dalam Pemajuan Kebudayaan

  • Ni Made Wiasti Universitas Udayana
  • Ni Luh Arjani Universitas Udayana

Abstract

Traditional technology is one of cultural advancement objects that can be found in Loloan stilt houses which are undergoing transformation and decline in quantity. This paper aims to know shape and determinants of stilt houses transformation in East Loloan, as well as to reveal the implications in terms of cultural advancement program. The study applied qualitative methods which were analyzed interpretive descriptive. The results showed that the stilt house consist two forms and has three levels based on the cosmological community. Transformation of houses on stilts, namely addition of space and changes in function of underside caused by determinants: social change, cultural dynamic, transition livelihoods, technology development, activity change, family members structure, build condition, land area, and interest of homeowner. The implication is that most of the aspects of the cultural advancement program have been fulfilled, except for the coaching aspect which has not been touched by community or government.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Acwin Dwijendra. (2009). Ngakan Ketut. Arsitektur dan Kabudayaan Bali Kuno. Denpasar: Udayana University Press

Angkasa, Zuber. (2017). “Penerapan Konsep Arsitektur Rumah Panggung di Lingkungan Perkotaan”. Jurnal Arsir Vol. 1 No. 2, Desember: 175-183.

Anonim. (2003). Himpunan Asal-usul / Sejarah Singkat Desa / Kelurahan di Kabupaten Jembrana.

Ashadi. (2018). Pengantar Antropologi Arsitektur. Jakarta: Arsitektur UMJ Press.

Danandjaja, James. (1985). Upacara-upacara Lingkaran Hidup di Trunyan, Bali (Life Cycle Ceremonies in Trunyan, Bali). Jakarta: PN Balai Pustaka.

Goo, A. Andreas. (2012). Kamus Antropologi. Jayapura: Lembaga Studi Meeologi.

Habraken, N.J. (1982). Transformation of the Site. Cambridge: Massachusetts Summer.

Hamka, dkk. (2015). “Karakteristik Orientasi Rumah Tradisional Bugis (Bola Ugi) di Dusun Kajuara Kabupaten Bone Sulawesi Selatan”. Jurnal Langkau Betang Vol. 2 No. 2: 94-107.

Hendraningsih. (1985). Peran, Kesan dan Pesan Bentuk Arsitektur. Jakarta: Djambatan.

Heryati. (2011). “Nilai-nilai Sejarah dan Filosofi Pada Arsitektur Rumah Panggung Masyarakat Gorontalo”. Jurnal Inovasi Vol. 8 No. 2, Juni: 237-254.

Humprey, C. (1983). “No Place Like Home in Anthropology: The Neglect of Architecture, Anthropology Today 4 (1): 16-18.

Koentjaraningrat. (1987). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Maryono, Irawan dkk. (1985). Pencerminan Nilai Budaya dalam Arsitektur di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Mattulada. (1971). “Kebudayaan Bugis Makassar”, dalam Koentjaraningrat (ed.), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Mattulada. (1985). Latoa: Satu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Maulida, Nurus. (2017). “Pemertahanan Identitas Etnik Bugis-Melayu di Kelurahan Loloan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah di Ma”. Widya Winayata: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol. 8, No. 2.

Pujaastawa, Ida Bagus Gde. (2019). Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Pengetahuan Tradisional Sebagai Wahana Pemajuan Kebudayaan, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal sebagai Alternatif Strategi Pemajuan Kebudayaan”. Denpasar, 31 Juli 2019.

Purna, I Made. (2016). Tradisi Bali – Aga di Desa Adat Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng – Bali. Denpasar: Kepel Press.

Riany, Meta, dkk. (2014). “Kajian Aspek Kosmologi-Simbolisme Pada Arsitektur Rumah Tinggal Vernakular di Kampung Naga”. Jurnal Reka Karsa No. 2 Vol 2 Desember.

Rumiawati, Asnah dan Yuri Hermawan Prasetyo. (2013). “Identifikasi Tipologi Arsitektur Rumah Tradisional Melayu di Kabupaten Langkat dan Perubahannya”. Jurnal Permukiman Vol. 8, No. 2, Agustus: 78-88.

Saptandari, Pinky. (2019). Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal: Strategi Pemajuan Kebudayaan Indonesia, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal sebagai Alternatif Strategi Pemajuan Kebudayaan”. Denpasar, 31 Juli 2019.

Satori, Djaman dan Aan Komariah. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Shima, N. Palemmui. (2006). Arsitektur Rumah Tradisional Bugis. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Published
2021-11-11
How to Cite
WIASTI, Ni Made; ARJANI, Ni Luh. Transformasi Rumah Panggung Masyarakat Loloan Timur dalam Pemajuan Kebudayaan. Humanis, [S.l.], v. 25, n. 4, p. 482-490, nov. 2021. ISSN 2302-920X. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/74449>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.24843/JH.2021.v25.i04.p08.
Section
Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>