PERBAIKAN STASIUN KERJA DAN WILLIAM’S FLEXION EXERCISE DAPAT MENURUNKAN BEBAN KERJA, KELUHAN MUSKULOSKELETAL, DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA PENYORTIRAN BUAH TOMAT DI DESA SEMANDING
Abstract
Penyortiran merupakan proses pemilihan buah dengan kategori buah yang baik atau layak jual dan buah yang busuk atau buah yang rusak. Proses penyortiran dilakukan dengan posisi kerja duduk jongkok dilantai. Perubahan sikap duduk tersebut akan berubah dengan waktu yang lama tepatnya ketika otot terasa tidak nyaman. Peneliti memberikan intervensi berupa pemberian william’s flexion exercise dan perbaikan stasiun kerja berupa penambahan meja kerja dan kursi untuk mengurangi terjadinya sikap kerja yang tidak alamiah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan rancangan sama subjek. Periode (I) subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode (II) subjek diberi perlakuan dengan intervensi berupa pemberian william’s flexion exercise dan perbaikan stasiun kerja. Perbaikan stasiun kerja berupa penambahan meja kerja dan kursi. Diantara kedua tahap tersebut, diberikan washing out period dan adaptasi. Keluhan muskuloskeletal diukur dengan kuesioner Nordic Body Map pada 5 skala likert, beban kerja dengan menghitung denyut nadi kerja pekerja dan produktivitas kerja berdasarkan perbandingan output dan input. Normalitas data diuji dengan ShapiroWilk, uji t-paired untuk menguji perbedaan kemaknaan variabel keluhan muskuloskeletal, beban kerja dan produktivitas kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perbaikan stasiun kerja dan Pemberian william’s flexion exercise berpengaruh secara signifikan (p<0,05). Terjadi penurunan muskuloskeletal sebesar 37%, penurunan beban kerja sebesar 13 %, dan peningkatan produktivitas sebesar 23%. Dapat disimpulkan bahwa pemberian william’s flexion exercise dan perbaikan stasiun kerja dapat menurunkan keluhan keluhan muskuloskeletal, beban kerja dan meningkatkan produktivitas kerja pada pekerja penyortir buah tomat. Sehingga disarankan untuk diterapkan pada pemilik usaha, untuk meminimalkan keluhan akibat proses kerja menyortir.