PENERAPAN ISTIRAHAT AKTIF MENINGKATKAN KAPASITAS KERJA DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA BAGIAN PEMBENTUKAN KERAMIK DI BTIKK BPPT BALI
Abstract
Sikap kerja duduk statis dalam waktu 7 jam pada pekerja pembentukan keramik dengan mesin electric wheel di industri keramik dapat menimbulkan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal. Tujuan penelitian ini adalah mencari solusi untuk meningkatkan kapasitas kerja dinilai dari penurunan kelelahan dan penurunan keluhan muskuloskeletal serta meningkatkan produktivitas pada pekerja bagian pembentukan keramik di BTIKK BPPT Bali.
Telah dilakukan penelitian di BTIKK BPPT Bali, dengan rancangan sama subjek terhadap
10 orang pekerja. Periode I (P0) proses pembentukan keramik dengan mesin electric wheel tanpa intervensi. Periode II (P1) dengan intervensi penerapan istirahat aktif berupa Workplace Stretching Exercise dan berjalan untuk mengambil minum. Perbedaan rerata kapasitas kerja berdasarkan penurunan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal, serta peningkatan produktivitas dianalisis untuk menguji perbedaannya, pada tingkat kemaknaan ?=0,05 saat sebelum dan sesudah bekerja antara kedua periode.
Hasil penelitian menunjukkan kelelahan Periode I sesudah bekerja 68,60±3,23; Periode II sesudah bekerja 56,40±1,84, terjadi penurunan sebesar 17,78%. Keluhan muskuloskeletal Periode I sesudah bekerja 64,90±1,90; Periode II sesudah bekerja 55,40±1,84, terjadi penurunan sebesar
14,63%. Produktivitas Periode I 0,63±0,16 dan Periode II 0,75±0,19, terjadi peningkatan sebesar
19,05%. Terjadi penurunan kelelahan dan keluhan muskuloskeletal serta produktivitas meningkat secara bermakna (p<0,05).
Dapat disimpulkan bahwa penerapan istirahat aktif berupa Workplace Stretching Exercise dan berjalan untuk mengambil minum dapat meningkatkan kapasitas kerja dan produktivitas kerja bagian pembentukan keramik dengan mesin electric wheel di BTIKK BPPT Bali. Disarankan untuk diterapkan di BTIKK BPPT Bali agar dapat mengurangi kelelahan dan keluhan muskuloskeletal akibat proses kerja.