Laporan Kasus : Infeksi Saluran Pernafasan (ISP) Pada Kucing Peliharaan
Abstract
Penyakit saluran respirasi sering terjadi pada populasi kucing yang dipelihara dalam populasi padat. Penyakit ini merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada kucing. Kucing kasus adalah seekor kucing lokal dengan jenis kelamin jantan, bernama Abu, berumur dua tahun, bobot badan 2 kg, berwarna abu-abu, dan belum divaksinasi. Kucing kasus diperiksa di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Berdasarkan anamnesis, kucing menunjukkan gejala bersin disertai batuk selama empat bulan dan mulai parah satu bulan sebelum dilakukan pemeriksaan. Hidung kucing mengeluarkan leleran mukopurulen disertai leleran serous pada mata. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan kucing kasus mengalami sesak napas, hidung mengeluarkan leleran mukopurulen, bagian mata ditemukan leleran serous, mukosa mulut berwarna merah muda pucat, dan pada saat dipalpasi limfonodus mandibularis bagian kanan mengalami pembengkakan. Hasil pemeriksaan X-Ray menunjukkan adanya gambaran sedikit radiopaque pada daerah pulmonum dan penyebaran bercak pada daerah bronkus. Hasil pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan kucing kasus mengalami anemia mikrositik hipokromik, leukositosis, dan limfositopenia. Kucing kasus didiagnosis mengalami infeksi saluran pernapasan (ISP) yaitu rhinitis kronis dan bronkopneumonia. Terapi yang diberikan pada kucing kasus terdiri atas antibiotik doxycycline hyclate 5 mg/kg BB secara oral (PO) dua kali sehari selama dua minggu, antiinflamasi methylprednisolone 2 mg/kg BB diberikan peroral satu kali sehari selama empat hari, dan terapi suportif diberikan multivitamin dengan dosis pemberian 1 mL satu kali sehari selama dua minggu. Hasil pengobatan selama dua minggu menunjukkan terjadinya perubahan pada leleran hidung yang tadinya mukopurulen menjadi purulen serta frekuensi bersin dan batuk berkurang.