Laporan Kasus: Terapi Skabiosis dan Otitis Eksterna pada Kucing Rescue Ras Persia

  • Vicky Kristiawan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
  • Putu Devi Jayanti
  • I Gusti Made Krisna Erawan

Abstract

Skabiosis merupakan penyakit kulit yang menyebabkan kudis pada kulit akibat adanya infestasi tungau Sarcoptes scabiei. Tungau S. scabiei merupakan ektoparasit yang biasa menyerang kucing. Selain tungau S. scabiei, tungau Otodectes cynotis merupakan ektoparasit yang juga sering ditemukan pada anjing dan kucing. Berdasarkan anamnesis, kucing kasus dalam kondisi lemas, menggaruk-garuk telinga dan badan, telinga mengkerut dan mengeluarkan cairan purulen. Pada pemeriksaan klinis kucing kasus mengalami dehidrasi yang ditandai dengan mukosa pucat, capillary refill time lebih dari dua detik, serta elastisitas tugor menurun, temuan alopesia pada daerah punggung, pangkal ekor, serta kedua telinga yang disertai hiperkeratosis pada kedua telinga, dan purulent. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pengambilan sampel kerokan kulit, serta sampel serumen telinga dan pemeriksaan hematologi. Pada pemeriksaan kerokan kulit ditemukan adanya tungau S. scabiei, dan pada pemeriksaan serumen telinga ditemukan adanya tungau O. cnyotis. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukan kucing kasus mengalami limfositopenia dan anemia. Terapi yang diberikan berupa terapi kausatif dengan pemberian ivermectin 1% injeksi dengan dosis 0,3 mg/kg diberikan sebanyak 0,05 mL, dan antibiotik amoxicillin injeksi dengan dosis 20 mg/kg diberikan sebanyak 0,2 mL setiap q 48 jam, kucing kasus dimandikan seminggu dua kali dengan shampoo sulfur Sebazole, terapi simtomatis dengan pemberian antihistamin diphenhydramine HCl injeksi dengan dosis 2 mg/kg, dilanjutkan dengan pemberian antihistamin chlorphenamine maleate dengan dosis 2 mg/kucing setiap q 12 jam, dan terapi suportif dengan diberikan berupa fish oil dan nutriplus gel masing-masing selama 30 hari. Frekuensi pruritus mulai berkurang pada hari ke-4 dan pada hari ke-14 jarang melakukan gerakan menggaruk. Pemeriksaan hematologi dilakukan 14 hari pascaterapi dan menunjukan adanya perubahan ke arah normal yang ditandai dengan penurunan pada jumlah sel darah putih dan peningkatan pada sel darah merah. Pertumbuhan rambut pada daerah alopesia mulai terlihat pada hari ke-25.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-07-31
How to Cite
KRISTIAWAN, Vicky; JAYANTI, Putu Devi; ERAWAN, I Gusti Made Krisna. Laporan Kasus: Terapi Skabiosis dan Otitis Eksterna pada Kucing Rescue Ras Persia. Indonesia Medicus Veterinus, [S.l.], p. 585-596, july 2023. ISSN 2477-6637. Available at: <https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/93570>. Date accessed: 21 nov. 2024. doi: https://doi.org/10.19087/imv.2023.12.4.585.
Section
Case Report