Laporan Kasus: Penanganan Kelopak Mata Ketiga Unilateral yang Menonjol pada Anjing Kacang dengan Metode Eksisi
Abstract
Seekor anjing Kacang, berjenis kelamin jantan, berumur 14 bulan, dengan bobot badan 7,8 kg diperiksa di Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Anjing dibawa dengan keluhan terdapat benjolan berwarna merah muda pada sudut medial mata kanan. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya kelainan berupa penonjolan kelopak mata ketiga atau dikenal dengan cherry eye. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan bahwa anjing dalam keadaan baik, sehingga dilanjutkan dengan tindakan pembedahan terhadap kelopak mata ketiga. Premedikasi dilakukan dengan pemberian atropine sulfate dengan dosis 0,02 mg/kg bobot badan, sediaan 0,25 mg/mL sehingga diberikan sebanyak 0,6 mL secara subkutan. Kemudian diinduksi anestesi ketamine dosis 10 mg/kg bobot badan, sediaan 100 mg/mL sehingga diberikan sebanyak 0,8 mL dan xylazine dosis 1 mg/kg bobot badan, sediaan 20 mg/mL sehingga diberikan 0,4 mL. Pemberian anestesi ketamine dicampur dalam satu spuit dengan xylazine dan diinjeksi secara intramuskuler. Metode operasi yang dilakukan yaitu metode eksisi atau pengangkatan kelopak mata ketiga. Perawatan pascaoperasi diberikan dengan salep mata chlorampenicol 1% (3 kali sehari) selama lima hari pemberian. Hasil evaluasi menunjukkan terjadinya peradangan sampai hari ketiga pascaoperasi. Hari keempat pascaoperasi, tidak ditemukan adanya indikasi radang pada mata kanan anjing yang mengalami pembedahan.