Laporan Kasus: Dermatofitosis Akibat Infeksi Jamur Curvularia sp. pada Kucing Peranakan Persia
Abstract
Dermatofitosis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Tujuan dilakukan pemeriksaan pada kucing kasus adalah untuk mengetahui genus jamur penyebab dermatitis pada kucing. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan adanya tanda klinis seperti pruritus, eritema, alopesia, scale/sisik disertai kulit yang lembap pada area telinga dan wajah. Kemudian bagian lesi tersebut dilakukan pemeriksaan dengan tape smear yang menunjukkan hasil adanya jamur Curvularia sp., pemeriksaan diteguhkan dengan melakukan kultur pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan menunjukkan hasil positif. Pemeriksaan hematologi menunjukkan terjadinya penurunan nilai hemoglobin, MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration), dan trombositopenia serta peningkatan nilai MCV (Mean Corpuscular Volume). Pengobatan yang diberikan yaitu antijamur itraconazol 5mg/kg BB satu kali sehari selama 14 hari per oral, multivitamin B kompleks satu kali sehari selama 10 hari per oral, minyak ikan satu kali sehari selama 14 hari, dan mandi sabun yang mengandung asam salisilat satu kali sehari dalam seminggu secara topikal. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan kucing peranakan persia bernama Tom didiagnosis mengalami dermatofitosis akibat infeksi jamur Curvularia sp. Evaluasi selama 14 hari pengobatan, pruritus menghilang, kulit area telinga yang awalnya eritema, lembap dan alopesia mulai merendah kemerahannya, kulit yang lembap mengering dan ditumbuhi rambut. Pada area wajah eritema telah menghilang dan mulai ditumbuhi rambut.